PLN Siap Pimpin Transisi Energi melalui Pengembangan EBT di Indonesia

EBT bukan hanya sebatas energi yang intermiten, melainkan sebagai pemikul beban dasar (baseload) yang akan bersaing dengan fossil fuel

Editor: Nina Soraya
Tribunpontianak.co.id/Istimewa
Pengembangan EBT menjadi prioritas penting sehingga peningkatan bauran EBT dalam penyediaan listrik nasional ditetapkan sebesar 23% pada tahun 2025. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - PLN siap memimpin transisi energi melalui pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) dalam sektor ketenagalistrikan di Indonesia.

Komitmen tersebut disampaikan oleh Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini dalam acara UN Global Compact Virtual Leaders Summit 2021.

Optimalkan Pembangkit Ramah Lingkungan, PLN Kalbar Dorong Penggunaan EBT

Diselenggarakan pada 15-16 Juni 2021, UN Global Compact Leaders Summit sendiri merupakan agenda yang mempertemukan Kepala Negara, petinggi PBB, para pemimpin bisnis, akademia, dan organisasi non-pemerintah untuk membahas krisis global yang berkaitan dengan perubahan iklim, pandemi global Covid-19, ketimpangan sosial dan lain-lain.

PLN Singkawang Komitmen Tingkatkan Mutu Layanan, Pelaku Usaha Terbantu Listrik Andal

“Akan ada penambahan kapasitas (listrik) di tahun 2060 sebesar 1500 Tera Watt hour (TWh), yang artinya lima kali lipat dari kapasitas listrik di tahun ini. PLN punya komitmen penuh bahwa penambahan kapasitas itu akan berbasis pada renewable energy,” jelas Zulkifli.

Menurutnya, pengembangan EBT menjadi prioritas penting sehingga peningkatan bauran EBT dalam penyediaan listrik nasional ditetapkan sebesar 23% pada tahun 2025.

PLN Sukses Uji Coba PLTU IPP Kalbar-1, Bakal Turunkan Volume Pembelian Listrik Sesco Malaysia

Dirinya juga menambahkan bahwa pembangkit-pembangkit EBT diproyeksikan akan terakumulasi mencapai 10 Giga Watt (GW) pada tahun 2025 dan meningkat lagi hingga 15 GW pada tahun 2029.

Zulkifli juga optimistis, ke depannya EBT bukan hanya sebatas energi yang intermiten, melainkan sebagai pemikul beban dasar (baseload) yang akan bersaing dengan fossil fuel.

PT Peniti Sungai Purun Beralih Gunakan Layanan Premium Listrik PLN

“Saat itulah development and application renewabele energy akan menjadi kekuatan PLN untuk menjamin seluruh pelosok negeri menyala dengan listrik yang ramah lingkungan," ujarnya.

Ke depan, lanjutnya, the development and application of renewable energy ini bukan hanya semata-mata karena kebijakan pemerintah.

Petugas PLN Pakai Motor Listrik Guna Operasional Layanan Pelanggan

Bukan hanya karena international agreement tetapi karena Renewable Energy secara sistem, secara komersial, secara keekonomian memang superior.

"Serta memang mampu bersaing dengan fossil fuel,” tambah Zulkifli.

Dalam kesempatan yang sama, Zulkifli juga menjelaskan, pihaknya pada tahun 2030 akan mulai memensiunkan pembangkit-pembangkit tua yang subcritical.

Dukung Industri Smelter, PLN Pastikan Jamin Pasokan Listrik Terpenuhi

Dalam jangka pendek, pembangkit yang masih berbasis BBM impor dengan biaya yang sangat mahal, akan diganti dengan pembangkit-pembangkit berbasis renewable, dan baseload.

"Kita mengubah BBM yang mahal, impor, dan menimbulkan polusi, untuk secara penuh bergeser pada energi murah, berbasis kekuatan domestik, dan lebih ramah lingkungan," jelasnya.

Transformasi PLN Kunci Percepat Digitalisasi Pembangkit dalam Peningkatan Efisiensi dan Daya Saing

PLN berkomitmen untuk menurunkan emisi karbon bukan hanya didasari kebijakan atau perjanjian internasional.

Tetapi untuk generasi yang akan datang bisa menikmati masa depan yang lebih baik dari generasi sekarang.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved