Citizen Reporter
Impian Uskup Agus Dirikan Patung Yesus Raksasa di Perbatasan, Usung Konsep Yesus Panglima Burung
Mgr Agus memiliki cita-cita besar bahwa kedepan Kalimantan miliki simbol keagamaan yakni mimpi Uskup Agustinus adalah mendirikan Patung Yesus Raksasa.
Selanjutnya elemen konsep dasar desain juga dituangkan dengan gestur tubuh dan pakaian tanpa menghilangkan simbol Budaya Dayak.
Ikon dalam Budaya Dayak sendiri terdiri dari seni tari, burung enggang, alat musik dan baju adat.
Dalam kesempatan itu juga Teguh menjelaskan kepada sejumlah tokoh masyarakat yang hadir itu terkait sketsa model patung Yesus yang bertema Yesus sebagai Panglima Burung.
• Uskup Agung Pontianak akan Bangun Patung Bunda Maria Gaya Tionghoa di Paroki Pemangkat Sambas
Gereja Gaya Baluk Dayak Bedayuh
Selain pemaparan oleh Teguh, sebelumnya Yori Antar juga memaparkan kontruksi bangunan gereja dengan gaya Baluk khas Dayak Bedayuh.
Baluk merupakan rumah adat suku Dayak Bidayuh bentuknya boleh dikatakan berbeda dari rumah adat suku-suku Dayak lainnya khususnya yang berada di Kalimantan Barat, umumya suku-suku Dayak yang berada di Pulau Kalimantan.
Rumah Adat Baluk ini terletak di Kecamatan Siding desa Hli Buei dusun Sebujit, jarak dari Ibukota Bengkayang ± 134 KM, dapat ditempuh menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat dengan waktu tempuh sekitar ± 2-3 jam dari Kota Bengkayang.
Rumah Adat ini gunakan oleh masyakat Suku Dayak Bidayuh dalam acara ritual tahunan (nibak’ng) yang dilaksanakan setiap tanggal 15 Juni, setelah usai musim menuai padi dan untuk menghadapi musim penggarapan ladang tahun berikutnya.
Rumah Baluk yang sudah ada ini berbentuk bundar, berdiameter kurang lebih 10 meter dengan ketinggian kurang lebih 12 meter dan disanggah sekitar 20 tiang kayu dan beberapa kayu penopang lainnya serta sebatang tiang digunakan sebagai tangga yang menyerupai titian.
Ketinggian ini menggambarkan kedudukan atau tempat Kamang Triyuh yang harus dihormati.
Nyobeng adalah kegiatan Ritual Suku Dayak Bidayuh di daerah Sebujit desa Hlibeui Kecamatan Siding telah dilakukan secara turun temurun merupakan upacara adat Hliniau yaitu upacara adat permohonan berkat, sejahtera, kedamaian, ketentraman dan lain-lain namun upacara adat budaya ini hanya diperuntukan bagi kaum pria sedangkan bagi kaum wanita adat budaya tersebut dinamakan Nambok.
Kedua jenis adat budaya ini merupakan upacara adat baluk dan adat padi.
Atas dasar itulah Yori Antar yang sudah melalang buana membangun rumah adat dengan prinsip "botom-up" artinya dari masyarakat yang lisan kemudian diteremahkan menjadi tulisan.
Bukan dari tekstual kemudian menjadi lisan, yang Yori sebut dengan istilah "Top-down".
Gereja dan bangunan yang mendukung berdirinya patung Yesus Sebagai Panglima Burung ini akan di desain menyesuaikan dengan tata dan cara adat setempat, dalam hal ini adalah Suku Dayak Bedayuh.
• Terharu, Uskup Agung Pontianak Mgr Agustinus Agus Tersentuh Ketulusan Gadis Kecil Asal Sambas