Fakta Ular Piton di Jambi Lilit dan Hampir Telan IRT hingga Meninggal, Korban Sudah Diintai !
Terdapat bekas seperti lorong kecil berbentuk goa di semak-semak tempat ular piton itu mengintai korbannya.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Jatuhnya korban akibat serangan ular piton menjadi perhatian serius warga sekitar TKP di Jembatan Asoi Kelurahan Sabak Iliar Kecamatan Muara Sabak Timur Kabupaten Tanjung Jabung Timur, pukul 05: 30 wib Selasa 8 Februari 2022.
Warga khawatir akan keberadaan ular piton lainnya yang dapat mengancam keselamatan warga.
Sebab, berdasarkan penuturan warga yang melihat lokasi sekitar TKP, ular piton memang sengaja mencari mangsa.
Terdapat bekas seperti lorong berbentuk goa di semak-semak tempat ular piton itu mengintai korbannya.
Korban merupakan seroang ibu rumah tangga yang berusia lanjut.
Ketika hendak buang air besar disergap ular piton hingga meninggal dunia akibat lilitan ular piton ke tubuh korban.
Tidak hanya itu saja korba juga hampir ditelah lantaran sudah di bawa ke semak-semak dipinggir sungai.
• Ular Piton Telan Korban di Jambi ! Seorang Ibu Rumah Tangga Meninggal Dililit dan Hampir Ditelan
Korban juga sempat berteriak "aku digigit ular" penuturan seorang warga kepada Tribun Jambi sembari menujukkan lokasi ular menyeret korban.
"Awalnya pihak keluarga yang menemukan pertama korban sedang diseret ular tak berani mendekat lantaran ular begitu besar" tutur warga saat tribun jambi melakukan live report facebook.
Kini warga Jembatan Asoy khawatir dengan keberadaan ular raksasa lainnya, di sekitaran akan sungai tersebut. Mengingat berdasarkan penuturan warga bahwa ular yang ditangkap warga setelah menyerang seorang lansia tersebut berjenis kelamin betina.
"Kemungkinan besar masih ada lagi ular besar di dekat sini, biasanya kalo ada yang betina tentu ada yang jantannya," ujar Gondrong warga sekitar.
Terlepas dari itu semua warga berharap, kondisi ini dapat segera tertangani dan mendapat respon baik dari pihak terkait.
Pasalnya serangan hewan bukan kali pertama di wilayah ini, jika sebelumnya karena buaya kali ini karena ular.
"Semenjak hama babi semakin punah, sekarang hewan buas semakin mengganas bahkan mulai menyerang manusia ini tentu butuh solusi cepat dari pemerintah, " harapnya.
Lurah Sabak Ilir A Rahman, ketika dikonfirmasi tribunjambi.com menuturkan, sebagai langkah tindak lanjut pihaknya akan langsung mengirim surat atau bila perlu langsung mendatangi dinas terkait untuk penanganan persoalan ini agar tidak terulang lagi.