Peringati Harlah ke-96, Ini Pesan yang Disampaikan Ketua PCNU Sanggau
Banyak hal yang dilalui NU sebagai ormas sosial keagamaan. Sebagai civil cociety, NU juga memainkan peran penting menjaga keutuhan bangsa.
Penulis: Hendri Chornelius | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SANGGAU - PCNU Kabupaten Sanggau menggelar acara Istiqosah dan doa bersama dalam rangka Harlah ke-96 NU yang berlangsung di Masjid Al-Jihad, Kelurahan Bunut, Kecamatan Kapuas, Kabupaten Sanggau, Kalbar, Jumat 4 Februari 2022 malam.
Hadir dalam Harlah yang mengangkat tema "Menyongsong 100 tahun Nahdlatul Ulama, Merawat Jagat, Membangun Peradaban" itu, Bupati Sanggau diwakili Staf ahli, Rizma Aminin, Perwakilan Kementerian Agama Sanggau H Saukani, Forkompimda dan Forkopimcam Kapuas, Pengurus DPW NU Kalimantan Barat, Pengurus PCNU Kabupaten Sanggau dan MWCNU se-Kabupaten Sanggau beserta Badan otonom, Ormas Islam dan MABM Sanggau serta sejumlah Ormas lainnya. Dan penceramah disampaikan KH Nasiruddin, Pengasuh Pondok Pesantren Modern Nurul Amin.
Dalam sambutannya, Ketua PCNU Kabupaten Sanggau, H Toyib Saefuddin Alayubi menyampaikan bahwa ditengah ancaman krisis kesehatan dan krisis ekonomi, Nasionalisme religius adalah jangkar untuk mengatasi berbagai potensi disintegrasi akibat SARA dan kesenjangan ekonomi.
Selain itu, Seluruh komponen bangsa diharapkan bergotong royong mengatasi pandemi, bahu membahu menyokong kaum miskin dan papa yang paling terdampak secara ekonomi.
• Kapolres Ade Kuncoro Ridwan Terima Piagam Penghargaan dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Sanggau.
"Berhentilah mengoyak persatuan dengan narasi kebencian, hoaks, fitnah dan insinuasi,"katanya, Minggu 6 Februari 2022.
Selain itu, Ia mengingatkan masyarakat agar bijak bermedia sosial. Gunakan media sosial sebagai instrumen merajut silaturahmi, menganyam persatuan, dan alat menyebar kebaikan dengan ilmu dan informasi yang bermanfaat.
"Saring sebelum sharing, posting yang penting jangan yang penting posting. Ranah digital harus menjadi panggung dakwah bil hikmah walmauidhatil hasanah,"tuturnya.
Ia menambahkan, Banyak hal yang dilalui NU sebagai ormas sosial keagamaan. Sebagai civil cociety, NU juga memainkan peran penting menjaga keutuhan bangsa.
"Tanggungjawab kebangsaan NU juga tertuang dalam perjuangan tiada henti untuk mengawal tegaknya NKRI sebagai mua'hadah wathoniyah atau konsensus kebangsaan yang final dan mengikat,"tegasnya.
Lanjutnya, Sebagai penjelmaan dari roh keagamaan dan kebangsaan, NKRI berdasarkan pancasila adalah titik temu terbaik dari nilai-nilai agama dan negara.
"Pancasila bukan pengganti syariat islam, tetapi syariat islam bisa dilaksanakan dalam naungan pancasila. Pancasila juga menjamin setiap pemeluk agama lain menjalankan keyakinannya. NU akan terus mendorong Islam yang maju, Bangsa yang unggul dan dunia yang aman untuk semua orang,"pungkasnya. (*)
(Simak berita terbaru dari Sanggau)