Doa Katolik
Renungan Katolik Minggu 6 Februari 2022 Lengkap Bacaan 1 Bacaan 2 Bacaan Injil dan Mazmur Tanggapan
Bacaan pertama Yesaya 6:1-2a.3-8, bacaan 2 1 Korintus 15:1-11 dan bacaan injil Lukas 5:1-11. Mazmur Tanggapan Mzm 138:1-2a.2bc-3.4-5.7c-8 dan bait pen
Penulis: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano | Editor: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano
Banyak orang mengerumuni Dia hendak mendengarkan firman Allah.
Yesus melihat dua buah perahu di tepi pantai. Nelayan-nelayannya telah turun dan sedang membasuh jala.
Yesus naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahu itu sedikit jauh dari pantai.
Lalu Yesus duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu.
Setelah selesai berbicara, Yesus berkata kepada Simon, “Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan.
”Simon menjawab, “Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras, dan kami tidak menangkap apa-apa.
Tetapi karena perintah-Mu, aku akan menebarkan jala juga.”
Dan setelah melakukannya, mereka menangkap ikan dalam jumlah besar, sehingga jala mereka mulai koyak.
Lalu mereka memberi isyarat kepada teman-teman di perahu yang lain, supaya mereka datang membantu.
Maka mereka itu datang, lalu mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga hampir tenggelam.
Melihat hal itu, Simon Petrus tersungkur di depan Yesus dan berkata, “Tuhan, tinggalkanlah aku, karena aku ini orang berdosa.”
Sebab Simon dan teman-temannya takjub karena banyaknya ikan yang mereka tangkap.
Demikian juga Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, yang menjadi teman Simon.
Yesus lalu berkata kepada Simon, “Jangan takut! Mulai sekarang engkau akan menjala manusia.”
Sesudah menghela perahu-perahunya ke darat, mereka pun meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Yesus.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
• Orang Kudus Katolik 6 Februari Santa Dorothea
Renungan Katolik
Dinamika tokoh dalam bacaan-bacaan hari ini sangat berkaitan dengan panggilan untuk menjadi murid dan utusan Tuhan.
Ada hal mendasar yang perlu kita hayati sebagai anggota Gereja dan para tokoh yang disebut dalam bacaan hari ini.
Yesaya merasa diri sebagai pribadi yang ‘najis bibir’ dan tinggal di tengah-tengah bangsa yang juga najis bibir.
Paulus merasa diri sebagai ‘yang paling hina’ dari semua rasul. Petrus pun merasa diri sebagai seorang berdosa.
Namun, dari situasi kedosaan, kehinaan, ketidakpantasan itulah mereka dipanggil.
Panggilan dan penyertaan Tuhan membuat mereka siap dan sanggup mengikuti Tuhan dan menjadi utusan-Nya.
Mereka mau bekerja sama dengan rahmat Tuhan sehingga kualitas hidup dan pelayanan mereka pun diubah, misalnya dari penjala ikan menjadi penjala manusia.
Pada masa kini, kadang-kadang sulit menemukan orang-orang yang mau melayani Tuhan sebagai ketua lingkungan, katekis, asisten imam, imam, biarawan-biarawati, dan tugas-tugas pelayanan lainnya.
Hal ini karena banyak orang merasa ‘tidak pantas’, merasa banyak kekurangan, tidak tahu apa-apa, dan sederet ‘litani ketidakbisaan’ lainnya.
Semoga seperti para tokoh yang disebutkan di atas, kita berani berserah pada panggilan Tuhan untuk dibentuk, sehingga siap diutus dengan kualitas hidup dan pelayanan yang lebih baik.
Tuhan, saya tahu saya tidak pantas, namun dalam kehinaan saya berserah: inilah aku, utuslah aku. Amin.
Sumber: adiutami.com
(*)
[Update informasi seputar katolik klik di sini]