Banjir Bandang di Sintang
Pasutri Selamat Tersangkut Kayu Saat Banjir Bandang Sintang, Sang Anak Meninggal Terseret 800 Meter
Kapolsek Sepauk dan anggota tiba di lokasi pada Jumat malam dan langsung menuju lokasi yang terkena banjir longsor dengan didampingi warga sekitar.
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,SINTANG - Intensitas hujan yang tinggi menyebabkan tanah longsor dan banjir bandang di dusun Muran Hulu, Desa Kemantan, Kecamatan Sepauk Kabupaten Sintang, dini hari sekitar jam 04.30 Wib, Jumat kemarin.
Mengetahui terjadinya bencana alam di wilayahnya, Kapolsek Sepauk Ipda Heru Woldy langsung mengambil langkah dan memimpin anggotanya meluncur ke lokasi kejadian guna membantu warga terdampak bencana.
Lokasi yang terpencil menjadi hambatan mencapai lokasi. Dibutuhkan sekitar 6 jam bagi Ipda Heru Woldy dan anggotanya berkendaraan dengan sepeda motor dari Mapolsek Sepauk hingga sampai ke lokasi kejadian.
• TRC BPBD Sintang Akan Turun ke Lokasi Longsor dan Banjir Bandang yang Telan Korban Jiwa di Sepauk
Kapolsek Sepauk dan anggota tiba di lokasi pada Jumat malam dan langsung menuju lokasi yang terkena banjir longsor dengan didampingi warga sekitar.
"Total terdapat 15 buah rumah semi permanen yang terkena longsor, yang terparah adalah yang dihuni oleh keluarga Sukan bersama istri dan seorang anaknya SL yang baru berumur 7 tahun," Kata Ipda Woldy kepada Tribun Pontianak, Sabtu 5 Februari 2022.
Saat banjir disertai tanah longsor tersebut terjadi, ketiga orang tersebut masih tertidur di dalam rumah. Sukan, ayah korban terbangun dan sempat memegangi anaknya, namun derasnya air banjir ditambah material longsor berupa tanah dan batu menyebabkan pegangannya terlepas dan terbawa banjir.
Sukan dan istrinya selamat karena tersangkut kayu, namun mengalami luka berat kemudian dibawa ke Rumah Sakit di Sintang.
"Sedangkan korban SL ditemukan telah meninggal dunia saat dilakukan penyisiran sepanjang aliran sungai muran, sekitar 800 meter dari rumahnya. Pada saat ini sudah dimakamkan," ungkap Woldy.
Data sementara, sebanyak 18 unit sepeda motor terderet banjir bandang longsoran bukit murna. Namun sudah dapat ditemukan dalam pencarian di lokasi, sebagian tertimbun material longsor, dan sebagian terhanyut.
Dari data yang dikumpulkan Kapolsek, banjir bandang juga memutuskan 1 jembatan kayu yang menghubungkan dusun Tapang Bambang ke Muran.
"Saat ini warga yang rumahnya rusak terkena banjir dan longsor ditampung di rumah-rumah warga sekitarnya. Kerugian pada saat ini masih kita rincikan. Kami akan berkoordinasi dengan pihak terkait lainnya dalam penanganan bencana yang terjadi," kata Kapolsek Sepauk. (*)
[Update Informasi Seputar Kabupaten Sintang]