Banjir Bandang di Sintang

Tanah Longsor dan Banjir di Sepauk Telan Korban Jiwa, Berikut Analisa BMKG

Bencana alam tanah longsor disertai banjir bandang menerjang Desa Kemantan. Longsoran tanah bukit muran menerjang pondok warga sekitar jam 04.00 WIB,

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK/AGUS PUJIANTO
Hujan dengan intensitas lebat yang mengguyur Kecamatan Sepauk, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, menyebabkan tanah longsor di bukit muran dan banjir bandang di Desa Kemantan, pada Jumat 4 Februari 2022. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Hujan dengan intensitas lebat yang mengguyur Kecamatan Sepauk, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, menyebabkan tanah longsor di bukit muran dan banjir bandang di Desa Kemantan, pada Jumat 4 Februari 2022.

Citra radar cuaca Stasiun Meteorologi Susilo Sintang, menunjukan hujan bertahan selama kurang lebih 7 jam mengindikasikan adanya awan konvektif yang menyebabkan terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dalam durasi yang cukup lama menjadi factor terjadinya longsor dan banjir bandang.

Berikut Analisa Kepala Stasiun Meteorologi Susilo Sintang, Supriandi Terkait Tanah Longsor dan Banjir Bandang di Sepauk:

Bencana alam tanah longsor disertai banjir bandang menerjang Desa Kemantan. Longsoran tanah bukit muran menerjang pondok warga sekitar jam 04.00 WIB, menyebabkan satu anak berusia 6 tahun meninggal dunia, Jumat 4 Februari 2022.

Hujan intensitas lebat di Kecamatan Sepauk, Kabupaten Sintang menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya longsor dan banjir bandang.

TRC BPBD Sintang Akan Turun ke Lokasi Longsor dan Banjir Bandang yang Telan Korban Jiwa di Sepauk

Berdasarkan analisa global, produk CMAX menunjukkan nilai berkisar antara 35-55 dBZ pada tanggal 3 Februari 2022 jam 22.10 WIB di wilayah Kecamatan Sepauk. Nilai tersebut meluas dan bertahan selama kurang lebih 7 jam, mengindikasikan adanya awan konvektif yang menyebabkan terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dalam durasi yang cukup lama.

Sistem konvektif perlahan luruh pada 4 Februari 2022 pukul 05.50 WIB. hujan yang terjadi Menurut analisis dari produk PAC menunjukkan estimasi sejak dini hari bertahan hingga pagi hari dengan intensitas ringan. akumulasi curah hujan 24 jam pada tanggal 3 Februari memiliki nilai sebesar 25 - 100 mm di wilayah Kecamatan Sepauk.

Faktor skala global yang mendukung adalah indek nino 3.4 yang berada dalam fase la nina lemah dan nilai anomali SST yang lebih hangat dari normalnya, sehingga dapat berkontribusi terhadap penambahan suplai uap air yang mendukung pembentukan awan hujan di wilayah kabupaten sintang.

Faktor sinoptik yang mendukung antara lain belokan di sekitar Kabupaten Sintang sehingga melambatkan pergerakan masa udara yang menyebabkan terjadinya pengumpulan masa udara yang mendukung pertumbuhan awan konvektif di sepauk.

Berdasarkan citra radar pada tanggal 3 Februari 2022 jam 22.10 WIB terpantau adanya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di Kecamatan Sepauk dan hujan bertahan hingga pagi hari 4 Februari 2022 pukul 09.00 WIB dengan intensitas ringan.

Pada tanggal 5 sampai dengan 12 Februari 2022, terjadi potensi peningkatan hujan di khusus wilayah Kabupaten Sintang dan Sekadau, dimohon masyarakat dapat diwaspadai adanya genanga/banjir diwilayah pesisir DAS dan dataran rendah serta daerah rawan longsor. (*)

(Simak berita terbaru dari Sintang)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved