Laksanakan PTM Terbatas, Ini Strategi SDB Slamet Riyadi Sekadau

Hal tersebut pun masih berlaku hingga semester kedua saat ini, hanya saja yang berbeda adalah jam pelajaran yang ditambah 10 menit.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Marpina Sindika Wulandari
Suasana PTM di SDB Slamet Riyadi Sekadau, Jl. Merdeka Selatan, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau, Kalbar, Jumat 4 Februari 2022. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SEKADAU - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di Kabupaten Sekadau, Kalbar masih berlangsung. Sejumlah sekolah terapkan protokol kesehatan secara ketat untuk memastikan PTM berjalan aman dan lancar, Jumat 4 Februari 2022.

Satu di antaranya adalah SDB Slamet Riyadi Sekadau, yang berada di Jl. Merdeka Selatan, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau, Kalbar. SD swasta tersebut diketahui telah melaksanakan PTM terbatas sejak tahun ajaran 2021-2022.

Kepala Sekolah SDB Slamet Riyadi Ajoto Sante Jito mengatakan, sebelum melaksanakan PTM pada bulan Juli 2201 lalu, pihaknya telah terlebih dahulu merancang strategi pembelajaran tatap muka di sekolah.

Dimana sebelum PTM, pihak sekolah telah membentuk tim gugus tugas tingkat sekolah.

Empat Makanan Khas Dayak Ketungau Tesaek Sekadau Masuk dalam Warisan Budaya Tak Benda

Sekolah juga membuat SOP dalam pelaksanaan PTM yang dilengkapi dengan beberapa data dan telah disampaikan kepada berbagai pihak yang memiliki kewenangan dalam penanggulangan pandemi Covid-19.

Selain itu, berdasarkan SKB 4 Menteri, sekolah juga meminta pernyataan dari orang tua siswa untuk mengizinkan anaknya mengikuti PTM.

"dengan adanya pernyataan dari orang tua siswa, kami berani melaksanakan PTM terbatas, tapi jika ada orang tua yang belum memberikan pernyataan kami juga tidak memaksa dan kami tetap memberikan pelajaran secara daring," jelasnya.

Dari 603 siswa yang terbagi dalam 22 kelas itu diketahui masih ada orang tua siswa yang menolak pelaksanaan PTM. Sehingga kurang dari 10 orang siswa masih mengikuti pembelajaran secara daring. Namun secara keseluruhan 80 persen ke atas sudah mengizinkan PTM dan sudah bisa dilaksanakan.

Proses PTM terbatas pun dilaksanakan pada semester pertama tahun ajaran 2021-2022 dengan beberapa ketentuan, diantaranya, jadwal pembelajaran masih terbatas dan menggunakan 2 siff. Dalam satu kelas juga dibagi menjadi 2 Kelompok, dimana satu kelompok diisi maksimal 15-16 orang siswa.

Siswa kelas 1-3 masuk pukul 07:00 WIB sampai pukul 09:00 WIB. Sedangkan untuk siswa kelas 4-6 masuk pukul 10:00 WIB. Sehingga dalam satu minggu, setiap siswa masuk sekolah sebanyak 3 kali.

Hal tersebut pun masih berlaku hingga semester kedua saat ini, hanya saja yang berbeda adalah jam pelajaran yang ditambah 10 menit.

Untuk penerapan protokol kesehatan, pihak sekolah sudah menyediakan wastafel di depan pintu kelas masing-masing. Alat pengukur suhu tubuh juga selalu siap digunakan untuk memastikan siswa, guru ataupun orang tua siswa memiliki suhu tubuh yang normal. Jika di atas normal atau di atas 37° maka akan diminta untuk pulang dan beristirahat di rumah.

"Setiap pagi saya keliling sekolah cek langsung, jika ada yang berhalangan, yang tidak menggunakan masker, kita ingatkan gurunya untuk memberikan masker," ujar Jito.

Vaiksinasi Covid-19 bagi anak usia 6-11 tahun juga sudah dilaksanakan di sekolah tersebut. Hanya saja masih terdapat 38 siswa yang tidak dapat menerima vaksin. Ada yang karena masalah kesehatan, ada pula yang tidak mendapatkan izin dari orangtuanya.

Bagi para siswa yang tidak diizinkan menerima vaksin, pihak sekolah juga tidak memaksa. Namun jika dikemudian hari membutuhkan vaksin Covid-19, maka orang tua siswa dapat mencari di luar sekolah.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved