Jalan Terjal Mesir di Semifinal Piala Afrika, Ambisi Balas Dendam Mohamed Salah ke Kamerun

"Kami mengalahkan Pantai Gading dan Maroko di babak final sebelumnya, dan sekarang kami menghadapi satu lagi final melawan Kamerun," kata pelatih Mesir kelahiran Mozambik ini.

Sedang Kamerun yang nota bene adalah tuan rumah, mendapat jalur yang relatif lebih mudah.

Di 16 besar, mereka mengalahkan Comoros yang kehilangan armdanya karena dihajar Covid-19.

Bahkan, Comoros harus memakai kiper dadakan yang posisi semulanya adalah bek kiri.

Di perempatfinal, tuan rumah mengalahkan Gambia, yang nota bene peringkat terindah dari 24 tim peserta.

Kamerun mengandalkan dua mesin golnya, Kamerun Vincent Aboubakar (enam), dan Karl Toko-Ekambi (lima).

Seluruh dari sebelas gol tim berjuluk Indomitable Lions ini diborong oleh mereka berdua.

Sekarang, mereka akan menghadapi tembok kukuh Mesir yang dipimpin bek sentral, Ahmed Hegazy.

Tim berjuluk "The Pharaohs" yang pernah tujuh kali juara Piala Afrika ini, memang dikenal dengan pertahanannya yang sangat kuat.

Namun, di semifinal ini mereka diterpa masalah besar setelah harus menurunkan kiper ketiga, Mohamed Sobhy.

Pasalnya, dua kiper andalan lain, Mohamed Elshenawy, dan Mohamed Abougabal harus absen karena cedera masing-masing saat melawan Pantai Gading, dan Maroko. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kamerun vs Mesir: Dendam Mohamed Salah, Belum Lupakan Kekalahan di Final 2017, Siap Habis-habisan