Cara Berbuka Puasa Sunnah Senin Kamis Jadi Amalan Penuh Sunnah

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Untuk menyempurnakan puasa sunnah sebaiknya lakukan berbuka dengan menu dan cara yang mengandung amalan penuh sunnah pula.

Amalan sunnah merupakan amalan yang dikerjakan untuk menambah pahala setelah ditunaikannya wajib.

Puasa sunnah Senin Kamis merupakan ibadah sunnah yang dianjurkan dalam syariat Islam.

Bahkan Nabi sendiri selalu mengerjakan puasa sunnah senin kamis.

Bagi yang berpuasa, maka diwajibkan untuk berbuka puasa setelah matahari terbenam.

Berbuka juga memiliki amalan sunnah sehingga menambah pahala saat berbuka puasa.

• Puasa Senin Kamis Manfaatnya Bisa Atasi Asam Lambung dan Penyakit Lain, Berikut Niat Lengkapnya

Berikut tata cara berbuka puasa penuh sunnah

1. Menyegerakan berbuka

Bagi yang berbuka puasa baik puasa sunnah senin kamis ataupun puasa wajib disunnah untuk menyegerakan berbuka puasa saat matahari terbenam atau ditandai dengan adzan Magrib.

Sebagaimana sabda Rasulullan SAW dari Umar bin Khathab radhiallahu’anhu

إِذَا أقْبَلَ اللَّيْلُ مِن هَا هُنَا، وأَدْبَرَ النَّهَارُ مِن هَا هُنَا، وغَرَبَتِ الشَّمْسُ فقَدْ أفْطَرَ الصَّائِمُ

“jika datang malam dari sini, dan telah pergi siang dari sini, dan terbenam matahari, maka orang yang berpuasa boleh berbuka” (HR. Bukhari no.1954, Muslim no.1100).

2. Berbuka dengan Kurma atau yang manis-manis

Menu berbuka disunnah adalah menggunakan kurman atau yang manis-manis seperti buah-buahan yang ada di Indoensia.

Jika tidak ada maka cukup dengan beberapa teguk air putih, hal ini seperti yang dilakukan Rasulullan SAW.

“Biasanya Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam berbuka puasa dengan ruthab (kurma segar) sebelum shalat. Jika beliau tidak punya ruthab, maka dengan tamr (kurma kering), jika beliau tidak punya tamr, maka dengan beberapa teguk air” (HR. Abu Daud no.2356, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abu Daud).

Dan tidak dianjurkan mendahulukan makanan lain selain sebelum kurma atau air putih.

Sebab tidak meneladani Rasulullan SAW saat berbuka.

3. Membaca doa berbuka puasa

اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

"Allaahummalakasumtu wabika amantu wa'aa rizkika aftortu birohmatika yaa arhamarra himiin"

Artinya : Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa) dengan rahmat-Mu Ya Allah Tuhan Maha Pengasih.

Doa Berbuka Puasa dari riwayat HR Abu Dawud

ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ

Dzahabaz zhama'u wabtallatil 'uruqu wa tsabatal ajru, insyaallah.

Artinya "Telah hilang rasa haus, dan urat-urat telah basah serta pahala telah tetap, insya Allah."

اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلى رِزْقِكَ أفْطَرْتُ ذَهَبَ الظَّمأُ وابْتَلَّتِ العُرُوقُ وَثَبَتَ الأجْرُ إِنْ شاءَ اللَّهُ تَعالى

Allahumma laka shumtu wa'ala rizqika afthortu dzahaba-dh-dhama'u wabtalatil 'uruqu wa tsabatal ujru insya-Allah ta'ala

Artinya: "Ya Allah, untuk-Mu lah aku berpuasa, atas rezeki-Mu lah aku berbuka. Telah sirna rasa dahaga, urat-urat telah basah, dan (semoga) pahala telah ditetapkan, insya Allah".

4. Banyak doa saat buka puasa

Berdasarkan sabda Rasulullan SAW saat berbuka puasa adalah waktu mustajab untuk berdoa sehingga dianjurkan untuk memperbanyak doa.

ثلاثٌ لا تُرَدُّ دعوتُهُم الصَّائمُ حتَّى يُفطرَ والإمامُ العادلُ ودعْوةُ المظلومِ

”Ada tiga doa yang tidak tertolak. Doanya orang yang berpuasa hingga ia berbuka, doanya pemimpin yang adil dan doanya orang yang terzhalimi” (HR. Tirmidzi no.3598, Ibnu Majah no.1752, Ibnu Hibban no.2405, dishahihkan Al Albani di Shahih At Tirmidzi).

Tata cara berdoa saat berbuka puasa bisa dilakukan saat hendak menyantap makanan atau sebelumnya.

Bisa dengan doa apa saja yang hendak diminta kepada Allah SWT.