Pola Hidup Sehat
Beberapa Efek Samping Vaksin Booster, Berikut Penjelasan BPOM
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sendiri telah menerbitkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) pada lima jenis vaksin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Saat ini vaksin booster sangat gencar digemakan oleh pemerintah setempat.
Tujuannya vaksin booster terkait perlindungan diri dari dampak buruk jika terkena covid-19.
Program vaksinasi booster sudah dimulai pada 12 Januari 2022 lalu dan terus berlangsung hingga hari ini.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sendiri telah menerbitkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) pada lima jenis vaksin.
Adapun vaksin tersebut, yakni Coronavac PT Bio Farma, Pfizer, AstraZeneca, Moderna dan Zifivax.
Apakah kelima jenis vaksin ini dapat menimbulkan efek samping setelah melakukan vaksinasi?
• Jenis Vaksinasi Booster Khusus untuk Januari 2022 Apa Saja?
Berikut ini penjelasan masing-masing jenis vaksin yang digunakan vaksinasi booster menurut BPOM.
1. Sinovac
Vaksin jenis Sinovac adalah jenis vaksin booster yang dikembangkan oleh PT Bio Farma dari Bulk Sinovac.
BPOM menyebut vaksin ini ketika digunakan untuk vaksin booster dapat meningkatkan kekuatan antibodi netralisasi hingga 21-35 kali setelah 28 hari pemberian.
Menurut Kepala BPOM Penny K Lukito, efek samping yang umum terjadi setelah menggunakan vaksin Sinovac adalah munculnya nyeri pada lokasi suntikan.
Nyeri tersebut berada di tingkat keparahan yaitu 1 dan 2, menurut penjelasan Penny K Lukito.
• Ingin Vaksin Booster? Kenali Dulu Efek dari Sinovac, Pfizer, AstraZeneca, Moderna hingga Zifivax
2. Pfizer
Pfizer dapat diberikan sebagai lanjutan dosis homolog sebanyak 1 dosis minimal setelah 6 bulan dari vaksinasi primer Pfizer.
Vaksin Pfizer (Comirnaty) dapat meningkatkan nilai titer antibodi netralisasi setelah 1 bulan pemberian booster sebesar 3,29 kali.