Apa itu Sistem Bubble yang Diberlakukan Dalam Aturan MotoGP Indonesia 2022 Sirkuit Mandalika?
MotoGP Indonesia 2022 Sirkuit Mandalika resmi menerapkan sistem bubble dalam aturan yang harus diikuti oleh para pembalap.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - MotoGP Indonesia 2022 Sirkuit Mandalika resmi menerapkan sistem bubble dalam aturan yang harus diikuti oleh para pembalap.
Menteri Pemuda dan Olahraga (menpora), Zainuddin Amali memastikan menerapkan sistem bubble untuk karantina atlet yang akan mengikuti kejuaraan di Indonesia, termasuk MotoGP.
Seluruh pembalap maupun kru MotoGP nantinya akan ditempatkan secara terpusat di suatu tempat.
Sistem bubble atau gelembung ini biasanya diterapkan untuk membatasi kontak para pelaku olahraga dengan orang luar.
• Aturan MotoGP Indonesia 2022 Sirkuit Mandalika, Sandi Uno: Bebas Karantina, Ini Arahan Presiden
Turnamen olahraga dengan penerapan sistem bubble ini sudah sering diterapkan Negara lain dalam menggelar kejuaraan olahraga di tengah pandemi.
Sama seperti Olimpiade Tokyo 2020, Indonesia Badminton Festival di Bali dan yang terbaru Piala AFF 2021 di Singapura.
Hal ini guna membatasi penyebaran varian baru covid-19, Omicron yang sedang merebak.
Sebelumnya, BOS Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta selaku promotor MotoGP sempat mengancam membatalkan lompa apabila ada kewajiban karantina dari Negara tuan rumah.
Ezpeleta berharap Negara tuan rumah bisa menerapkan sistem gelembung untuk menggelar balapan MotoGP.
Hal itu juga sudah diterapkan MotoGP dalam dua musim terakhir pada tahun 2020 dan 2021 bahwa dengan sistem gelembung lomba aman untuk digelar.
Apalagi Indonesia telah sukses menggelar ajang World Superbike pada akhir tahun lalu.
Sedangkan, Sirkuit Pertamina Mandalika lebih dulu akan menggelar tes pramusim MotoGP pada 11-13 Februari, sebelum balapan MotoGP pada 18-20 Maret.
• Harga Tiket MotoGP Indonesia 2022 Sirkuit Mandalika Disorot Media Asing, Disebut Terlalu Murah
Zainuddin Amali mengatakan, seluruh kejuaraan internasional yang digelar di Indonesia akan menerapkan sistem bubble.
“Jadi sistemnya bubble, hanya memang teknis dari masing-masing cabang olahraga yang berbeda-beda,” kata Amali dilansir dari berita Bolasport.com.
Kebijakan tersebut dilakukan agar Indonesia tidak kehilangan status sebagai tuan rumah dalam kejuaraan Internasional.