Kapan Tahun Baru Imlek 2022 ? Ketahui Pula Sejarah Imlek
Tahun baru China yang sering disebut sebagai Tahun Baru Imlek merupakan salah satu hari raya terpenting bagi masyarakat etnis Tionghoa.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Tak lama lagi masyarakat etnis Tionghoa termasuk yang ada di Indonesia akan merayakan tahun Baru Imlek 2022.
Perayaan Imlek tahun ini masih di tengah pandemi, sama seperti tahun sebelumnya. Oleh karena itu kemungkinan kemeriahan Imlek akan berbeda dari tahun-tahun sebelum pandemi.
Tahun Baru Imlek jatuh pada 1 Februari 2022.
Ketahui sejarah perayaan Imlek beserta serba-serbi tradisi perayaan Imlek melalui artikel berikut ini.
• Jelang Imlek, Yayasan Bakti Sosial Sukadana Bersama Tim Satgas Sukadana Kayong Utara Gelar Vaksinasi
Tahun baru China yang sering disebut sebagai Tahun Baru Imlek merupakan salah satu hari raya terpenting bagi masyarakat etnis Tionghoa.
Perayaan tahun baru Imlek dimulai pada hari pertama bulan pertama di penanggalan Tionghoa dan berakhir dengan Cap Go Meh.
Pada tahun ini, Tahun Baru Imlek jatuh pada 1 Februari 2022.
Lantas, bagaimanakah sejarah awal mula Imlek?
Mengutip dari laman Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Semarang, berikut ini sejarah perayaan Imlek.
Menurut legenda mengenai asal usul Imlek, dahulu kala, terdapat seekor raksasa pemakan manusia dari pegunungan, yang bernama Nián, yang muncul di akhir musim dingin untuk memakan hasil panen, ternak dan bahkan penduduk desa.
Untuk melindungi diri mereka, para penduduk menaruh makanan di depan pintu mereka pada awal tahun.
Hal ini dipercaya bahwa jika melakukan hal itu Nian akan memakan makanan yang telah mereka siapkan dan tidak akan menyerang orang atau mencuri ternak dan hasil Panen.
Pada suatu waktu, penduduk melihat bahwa Nian lari ketakutan setelah bertemu dengan seorang anak kecil yang mengenakan pakaian berwarna merah.
Penduduk kemudian percaya bahwa Nian takut akan warna merah, sehingga setiap kali tahun baru akan datang, para penduduk akan menggantungkan lentera dan gulungan kertas merah di jendela dan pintu.
Itulah mengapa perayaan Imlek selalu identik dengan warna merah.
Mereka juga menggunakan kembang api untuk menakuti Nian.
Adat-adat pengusiran Nian ini kemudian berkembang menjadi perayaan Tahun Baru.
Guò nián, yang berarti “menyambut tahun baru”, secara harafiah berarti “mengusir Nian”.
Tahun Baru Imlek dianggap sebagai hari libur besar untuk orang Tionghoa dan memiliki pengaruh pada perayaan tahun baru di Negara-negara tetangga, serta budaya orang Tionghoa berinteraksi meluas.
• Resmi! Jadwal Imlek dan Cap Go Meh 2573 Sesuai Kalender Masehi 2022, Kapan Ritual Buka Mata Naga?
Perayaan Imlek di Indonesia
Di Indonesia sendiri, selama 1965-1998, perayaan tahun baru Imlek dilarang dirayakan di depan umum.
Dengan Instruksi Presiden Nomor 14 Tahun 1967, rezim Orde Baru di bawah pemerintahan Presiden Soeharto, melarang segala hal yang berbau Tionghoa, termasuk tradisi tahun baru Imlek.
Masyarakat keturunan Tionghoa di Indonesia kembali mendapatkan kebebasan merayakan tahun baru Imlek pada tahun 2000 ketika Presiden Abdurrahman Wahid mencabut Inpres Nomor 14/1967.
Imlek sebagai hari libur nasional
Kemudian Presiden Megawati Soekarnoputri menindaklanjutinya dengan mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 19/2002 tertanggal 9 April 2002 yang meresmikan Imlek sebagai hari libur nasional.
Mulai 2003, Imlek resmi dinyatakan sebagai salah satu hari libur nasional.
Kebiasaan yang dilakukan menjelang perayaan Imlek
Adapun kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan menjelang perayaan Imlek adalah dengan membersihkan rumah secara besar-besaran, termasuk mengecat baru pintu-pintu dan jendela.
Hal ini dimaksud untuk membuang segala kesialan serta hawa kurang baik yang ada dalam rumah dan memberikan kesegaran dan jalan bagi hawa baik serta rejeki untuk masuk.
Kemudian dilanjutkan dengan memasang hiasan-hiasan tahun baru yang terbuat dari guntingan kertas merah maupun tempelan kata-kata harapan, seperti Kebahagiaan, Kekayaan, Panjang Umur, serta Kemakmuran.
Keluarga melakukan sembahyang terhadap leluhur, bermacam-macam buah diletakkan di depan altar.
Pada malam tahun baru, setiap keluarga akan mengadakan jamuan keluarga dimana setiap anggota keluarga akan hadir untuk bersantap bersama.
Setelah makan, biasanya mereka akan duduk bersama ngobrol, main game, atau hanya nonton TV.
• Resmi! Jadwal Imlek dan Cap Go Meh 2573 Sesuai Kalender Masehi 2022, Kapan Ritual Buka Mata Naga?
Semua lampu dibiarkan menyala sepanjang malam.
Tepat tengah malam, langit akan bergemuruh dan gemerlap karena petasan dan semua bergembira.
Keesokan harinya, anak-anak akan bangun pagi-pagi untuk memberi hormat dan menyalami orang tua maupun sanak keluarga dan mereka biasanya akan mendapat Ang Pao.
Kemudian dilanjutkan juga dengan saling mengunjungi saudara yang lebih tua atau kerabat dekat agar mempererat kebersamaan.
Suasana tahun baru berakhir 15 hari kemudian, bersamaan dengan dimulainya “Perayaan Lentera” atau perayaan “Cap Go Meh”.
Lentera warna-warni aneka bentuk akan dipasang memeriahkan suasana dan tarian barongsai serta liong juga digelar.
Makanan khas pada saat itu adalah “Yuan Xiao”, semacam ronde yang lain.
Tradisi dan kebiasaan boleh berbeda, karena tradisi Imlek dilakukan oleh setiap masyarakat Tionghoa yang tersebar diseluruh penjuru dunia, dan tentunya pasti membaur dengan kebiasaan daerah masing-masing.
Jadi diharapkan, ada satu semangat yang sama dalam merayakan Tahun Baru Imlek, yaitu suatu harapan akan kedamaian, kebahagiaan keluarga, teman-teman ataupun seluruh penduduk dunia.
Selama tahun baru Imlek, semua anggota keluarga harus berkumpul, semuanya harus kembali ke rumah mereka untuk menghormati leluhur.
(*)
Sejumlah Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sejarah Perayaan Imlek dan Serba-Serbi Tradisi Perayaan Imlek: Angpau, Jeruk hingga Kue Keranjang,