Bagaimana Proses Angin Puting Beliung Terjadi dan Apa Penyebab serta Tanda Datangnya?

Biasanya, angin puting beliung terbentuk beberapa waktu setelah terdapat tanda langit gelap, awan hujan badai yang hitam, dan munculnya corong dari aw

Editor: Nasaruddin
Tribunnews/Istimewa
Ilustrasi angin puting beliung. Bagaimana proses terjadinya angin puting beliung dan apa saja penyebabnya? 

Saat arus udara naik dan turun akan menimbulkan arus geser yang memutar lalu membentuk pusaran.

Semakin lama, arus udara akan semakin cepat dan membentuk sebuah siklon yang menyentuh permukaan bumi.

Pada saat itulah, angin puting beliung terjadi.

Kemudian pada fase terakhir, yaitu fase punah, massa udara akan meluas di seluruh awan, lalu berhenti, dan angin puting beliung dapat berakhir.

Satarudin Nilai Pemkot Perlu Langkah Antisipasi agar Kerusakan di Waterfront Tidak Semakin Parah

Gejala Angin Puting Beliung

Berikut ini adalah beberapa gejala terjadinya Angin Puting Beliung:

1. Udara panas dan gerah.

2. Di langit tampak ada pertumbuhan awan kumulus (awan putih bergerombol berlapis-lapis).

3. Awan tiba-tiba berubah dari warna putih menjadi hitam pekat (awan Cumulonimbus).

4. Ranting pohon dan daun-daun bergoyang cepat karena tertiup angin yang terasa sangat dingin.

5. Jika fenomena ini terjadi, kemungkinan besar hujan diasertai angin kencang akan datang.

Menurut BMKG, tanda-tanda awal kemunculan angin puting beliung umumnya bisa dirasakan pada pagi hari.

Udara di pagi hari umumnya sejuk dan segar berubah menjadi panas gerah.

Jumlah tutupan awan di langit juga awalnya tidak terlalu banyak/tidak terlalu berawan, namun mendekati siang hari atau siang menjelang sore hari didapati adanya pertumbuhan awan yang begitu cepat dan pesat.

Suhu udara yang dirasakanpun tiba-tiba berubah menjadi dingin dan sejuk dengan penurunan suhu mulai 3 hingga 4 derajat celcius dalam 1 jam.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved