Bagaimana Proses Angin Puting Beliung Terjadi dan Apa Penyebab serta Tanda Datangnya?
Biasanya, angin puting beliung terbentuk beberapa waktu setelah terdapat tanda langit gelap, awan hujan badai yang hitam, dan munculnya corong dari aw
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Angin puting beliung adalah angin kencang yang datang secara tiba-tiba, memiliki pusat, dan bergerak menyerupai spiral.
Kecepatan angin puting beliung dapat mencapai 40 hingga 50 km/jam.
Angin ini menyentuh permukaan bumi dan akan hilang setelah 3 hingga 5 menit.
Biasanya, angin puting beliung terbentuk beberapa waktu setelah terdapat tanda langit gelap, awan hujan badai yang hitam, dan munculnya corong dari awan secara tiba-tiba.
Angin puting beliung sering terjadi pada siang hari atau sore hari pada musim pancaroba.
• Pemkab Sambas Gelar Rakor Siaga Bencana Banjir, Puting Beliung dan Tanah Longsor
Angin ini dapat menghancurkan apa saja yang diterjangnya, karena dengan pusarannya benda yang terlewati terangkat dan terlempar.
Penyebab Angin Puting Beliung Terjadi
Angin puting beliung adalah peristiwa alam yang terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara yang berbeda sehingga tekanan udara membentuk pusaran dalam sistem cuaca.
Melansir laman BMKG, penyebab angin puting beliung terjadi dipicu karena adanya awan yang sangat besar menjulang yang disebut sebagai awan Cumulonimbus (Cb).
Kuatnya pergolakan udara yang berlangsung di dalam awan ini dan rendahnya dasar awan yang mendekati permukaan bumi, membuat udara di bawah awan membentuk formasi pusaran yang berpusar hingga ke permukaan bumi.
• Upin Ipin Viral, Darimana Kartun Upin dan Ipin Berasal?
Pusaran ini akan melewati segala sesuatu di permukaan bumi serta membuat nya terlempar.
Ada 3 tahap pembentukan angin puting beliung, yaitu fase tumbuh, fase dewasa, dan fase punah.
Fase tumbuh ditandai dengan adanya arus udara yang naik ke atas dengan tekanan kuat, di dalam awan.
Pada tahap ini, titik-titik dan kristal air belum bisa menjadi hujan karena masih tertahan arus udara yang bergerak naik.
Selanjutnya, pada fase dewasa, hujan mulai turun dan menyebabkan adanya gaya gesek antara arus udara yang naik dan turun.