Harga Rokok Kian Melambung Tinggi Tahun 2022 - Cara Cepat Berhenti Merokok Tanpa Terapi dan Obat
Harga rokok kini sudah kian melambung tinggi di tahun 2022 dan tentunya akan sangat mempengaruhi faktor ekonomi para perokok.
Penulis: Rizky Zulham | Editor: Rizky Zulham
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Harga rokok kini sudah kian melambung tinggi di tahun 2022 dan tentunya akan sangat mempengaruhi faktor ekonomi para perokok.
Jika melihat harga rokok yang bisa dikatakan naik signifikan, solusi terbaik sebenarnya dengan berhenti dan mulai meninggalkan kebiasaan merokok.
Karena selain bikin kantong atau dompet cepat tipis, merokok juga sebenarnya tidak terlalu baik untuk kesehatan tubuh manusia.
Harga Jual Eceran (HJE) rokok, termasuk Sigaret, cerutu dan rokok elektrik diproyeksi naik oleh pemerintah sejak Sabtu 1 Januari 2022.
• Semua Harga Rokok Resmi Naik Tahun 2022 - Rincian Lengkap Harga Rokok Sigaret, Cerutu dan Elektrik
Tarif cukai hasil tembakau (CHT) berlaku untuk 3 jenis rokok yang terbagi dalam 10 golongan.
Berikut daftar kenaikan CHT 2022:
- SKM golongan I naik 13,9 persen
- SKM golongan IIA naik 12,1 persen
- SKM golongan IIB naik 14,3 persen
- SPM golongan I naik 13,9 persen
- SPM golongan IIA naik 12,4 persen
- SPM golongan IIB naik 14,4 persen
- SKT golongan IA naik 3,5 persen
- SKT golongan IB naik 4,5 persen
- SKT golongan II naik 2,5 persen
- SKT golongan III naik 4,5 persen
Harga Jual Eceran (HJE) rokok pada 2022:
Harga Rokok per 2021
Sigaret Kretek Mesin
1. Sigaret Kretek Mesin golongan I (tarif cukai 985, naik 13,9 persen).
- HJE per batang: Rp1.905
- HJE per bungkus: Rp38.100
2. Sigaret Kretek Mesin golongan IIA (tarif cukai 600, naik 12,1 persen)
- HJE per batang: Rp1.140
- HJE per bungkus: Rp22.800
3. Sigaret Kretek Mesin golongan IIB 14,3 persen (tarif cukai 600, naik 14,3 persen)
- HJE per batang: Rp1.140
- HJE per bungkus: Rp22.800
• Harga Rokok 2022 Tembus Rp 40 Ribu Per Bungkus, Berikut Rincian Harga Rokok Berdasarkan Golongan
Sigaret Putih Mesin
1. Sigaret Putih Mesin golongan I (tarif cukai 1.065, naik 13,9 persen)
- HJE per batang: Rp2.005
- HJE per bungkus: Rp40.100
2. Sigaret Putih Mesin golongan IIA (tarif cukai 635, naik 12,4 persen)
- HJE per batang: Rp1.135
- HJE per bungkus: Rp22.700
3. Sigaret Putih Mesin golongan IIB (tarif cukai 635, naik 14,4 persen)
- HJE per batang: Rp1.135
- HJE per bungkus: Rp22.700
Sigaret Kretek Tangan
1. Sigaret Kretek Tangan golongan IA (tarif cukai 440, naik 3,5 persen)
- HJE per batang: Rp1.635
- HJE per bungkus: Rp32.700
2. Sigaret Kretek Tangan golongan IB (tarif cukai 345, naik 4,5 persen)
- HJE per batang: Rp1.135
- HJE per bungkus: Rp22.700
3. Sigaret Kretek Tangan golongan II (tarif cukai 205, naik 2,5 persen)
- HJE per batang: Rp 600
- HJE per bungkus: Rp 12.000
4. Sigaret Kretek Tangan golongan III (tarif cukai 115, naik 4,5 persen)
- HJE per batang: Rp 505
- HJE per bungkus: Rp 10.100
• Sulit Hentikan Kebiasaan Merokok, Berikut 7 Cara Efektif Mampu Kurangi Rokok Aktif
Cara Berhenti Merokok
Berhenti merokok adalah keinginan banyak orang yang sayangnya tidak mudah diwujudkan.
Kebiasaan merokok memberikan efek ketagihan sehingga kita sulit untuk berhenti melakukannya.
Padahal merokok memberikan banyak efek buruk untuk kesehatan termasuk risiko penyakit jantung dan kanker.
Kesulitan untuk berhenti merokok tak lepas dari efek nikotin, zat yang terkandung dalam sigaret, cerutu maupun vape.
Nikotin begitu adiktif karena mampu mengubah keseimbangan dopamin dan noradrenalin, dua bahan kimia yang ada di otak.
Ketika nikotin mengubah kadar bahan kimia ini, suasana hati dan tingkat konsentrasi kita terpengaruh.
Sensasi ini menghasilkan perasaan senang sekaligus mengurangi tingkat stres dan kecemasan.
Kebiasaan merokok membuat para perokok menjadi ketergantungan dengan asupan nikotin dan dampaknya pada otak.
Hal ini bahkan dialami oleh perokok ringan, orang yang merokok kurang dari 10 batang sehari.
Untuk alasan ini pula, banyak orang kesulitan berhenti merokok.
Mereka akan kembali lagi pada kebiasaan buruknya karena "merindukan" efek nikotin pada otaknya.
Waktu yang diperlukan untuk berhenti merokok Merokok meningkatkan jumlah reseptor nikotin di otak kita.
Ketika berhenti merokok, reseptor tersebut terus mengharapkan senyawa ini dan memicu sejumlah gejala.
Kita mulai mengidam rokok, sakit kepala, kesulitan berkonsentrasi, iratibilitas dan kecemasan.
Pada fase inilah kita mulai mempertimbangkan untuk mulai kembali merokok karena tak tahan dengan efeknya.
Faktanya, nikotin akan membutuhkan sekitar 72 jam setelah berhenti merokok untuk meninggalkan tubuh kita.
Berbagai gejala yang disebutkan di atas akan muncul sekitar 2-3 hari setelah berhenti merokok.
Keluhan tersebut akan berlangsung sekitar 1-3 bulan setelah kita berhenti merokok.
Namun gejala seperti tingkat energi yang rendah dan perasaan mudah marah akan bertahan lebih lama dan lebih sulit hilang.
Jika berniat berhenti merokok, kita harus mempertimbangkan periode penyesuaian yang panjang ini.
Fase tersebut menjadi waktu yang dibutuhkan reseptor nikotin di otak kita untuk kembali normal.
Maka dari itu, banyak ahli kesehatan merekomendasikan untuk menyapih nikotin secara perlahan saat terapi berhenti merokok.
Misalnya dengan terapi penggantian nikotin atau permen dengan kandungan senyawa tersebut.
Secara umum, kebanyakan orang yang ingin berhenti merokok akan mulai merasa lebih baik setelah sekitar seminggu.
Nantinya, berbagai gejala tersebut akan hilang dalam waktu tiga bulan, baik bagi perokok berat maupun ringan.
Bisa dikatakan, butuh waktu tiga bulan sampai kita bisa benar-benar berhenti merokok dan kecandungan nikotin.
Cara Cepat Berhenti Merokok Tanpa Terapi Maupun Obat
Terlepas dari itu semua, untuk berhenti merokok pada intinya tak terlepas dari komitmen dari diri kita sendiri.
Tidak ada hal yang mustahil dilakukan jika tekad sudah bulat dan tentunya dengan niat yang sungguh-sungguh.
Jadi untuk terlepas dari kebiasaan merokok sebenarnya sangat mudah dilakukan tanpa perlu harus melakukan terapi atau semacamnya.
Intinya kembali lagi dari niat kita yang benar-benar ingin meninggalkan kebiasaan buruk merokok.
Banyak cara untuk mengisi kejenuhan atau rasa ingin merokok dengan hal-hal positif seperti menyibukkan diri dengan berbagai aktivitas maupun dengan makanan pengganti contohnya permen dan sejenisnya.
(*)