Di Tengah Pandemi, Indonesia Mampu Kendalikan Inflasi Sepanjang 2021
inflasi Desember 2021 meningkat sesuai dengan tren musiman dengan realisasi sebesar 0,57% (mtm), yang dipengaruhi oleh pergerakan seluruh komponen
Sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 198/PMK.010/2020 tentang Tarif Cukai Hasil Tembakau yang berlaku sejak 1 Januari 2020.
Sementara itu, komponen inti mengalami inflasi sebesar 0,16% (mtm) atau 1,56% (yoy) dengan andil 0,11%.
Inflasi inti Desember 2021 utamanya didorong adanya kenaikan harga ikan segar dan sabun detergen bubuk/cair dengan andil masing-masing sebesar 0,02% dan 0,01%.
Sepanjang tahun 2021, komoditas komponen inti yang dominan menyumbang terhadap inflasi nasional yakni nasi dengan lauk yang memberikan andil sebesar 0,05%.
Kenaikan harga nasi dengan lauk biasanya didorong adanya peningkatan harga pada beberapa komoditas VF.
• Airlangga Hartarto Ungkap Bukti Ekonomi Indonesia Masih Sangat Baik
Disisi lain, penurunan kasus Covid-19 yang terjadi secara konsisten membuat Pemerintah dapat terus memberlakukan relaksasi pembatasan mobilitas. Kondisi ini mendorong kelancaran aktivitas ekonomi termasuk pada sektor manufaktur.
Hasilnya, terjadi kenaikan pada permintaan domestik dan luar negeri sehingga turut mendongkrak tingkat produksi.
Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia Desember 2021 tercatat di posisi 53,5 atau masih berada pada level ekspansif.
Level PMI Indonesia masih lebih tinggi dibandingkan dengan beberapa negara ASEAN yakni Malaysia (52,8), Filipina (51,8), dan Myanmar (49,0).
Ke depan, tingkat inflasi tahun 2022 diperkirakan akan meningkat dibanding pencapaian tahun 2021.
Permintaan domestik yang semakin pulih seiring bergeliatnya aktivitas ekonomi diperkirakan akan mendorong peningkatan inflasi.
“Pemerintah juga terus memonitor imported inflation seiring tren kenaikan harga komoditas global dan normalisasi kebijakan moneter bank sentral dunia.
Di tengah berbagai tantangan yang akan dihadapi pada tahun 2022, komitmen dan sinergi bersama seluruh pihak baik Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan Bank Indonesia untuk menguatkan koordinasi kebijakan strategi pengendalian inflasi menjadi kunci untuk menjaga inflasi tetap terkendali,” pungkas Menko Airlangga.