Tepis Ada Permainan Pasar, Sudirman Prediksi Harga Cabai di Sintang Akan Stabil Jika Pasokan Cukup
Sudirman menyebut, kebutuhan cabai di Kabupaten Sintang, cukup besar. Perharinya, bisa lebih dari 1 ton. Sementara, pasokan cabai lokal berkurang
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,SINTANG - Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Sintang, Sudirman menepis anggapan adanya permainan pasar yang menyebabkan harga cabai melambung tinggi menyentuh angka Rp 200 ribu rupiah perkilogramnya.
Menurutnya, kenaikan harga cabai murni terjadi lantaran pasokan berkurang dipengaruhi pelbagai faktor cuaca dan berkurangnya produksi dari tingkat petani.
"Ndak bakal ada permainan (pasar) dia menimbun cabai atau menyetok banyak. Justru mereka langsung jual. Karena ketahanan cabai, paling seminggu udag maksimal," ujarnya Sudirman, Selasa 28 Desember 2021.
"Ndak ada istilahnya seperti itu (permainan pasar). Karena cabai ini kan siapa orang yang mau menyetok cabai lama-lama. Kecuali komoditi lain, misal gula, minyak goreng, itu kemungkinan. kalau cabai mau nyetok nanti malah rugi," tegasnya.
• Harga Cabai di Sintang Meroket Hingga Rp 200 Ribu, Sudirman Nilai Disebabkan Pasokan Berkurang
Sudirman menyebut, kebutuhan cabai di Kabupaten Sintang, cukup besar. Perharinya, bisa lebih dari 1 ton. Sementara, pasokan cabai lokal berkurang, pun dengan pasokan dari luar Sintang.
"Kebutuhan cabai di Sintang, cukup besar, lo. Karena ya selain kebutuhan masyarakat di sintang, juga menyuplai ke sepauk, ketungau. Komoditi cabai besar ni kan daerah kayan, binjai, dedai sebagian," katanya.
"Karena pasokan kurang, menyebabkan harga tinggi, kebutuhan tinggi, 1 hari bisa berton- ton," ujar Sudirman.
Berdasarkan pengalaman, harga cabai belum akan stabil kembali setelah alami lonjakan tinggi sekitar 2 bulan.
"Biasanya berdasarkan pengalaman, waktu untuk menstabilkan harga itu kita melihat kondisi produksi itu, kemudian dari titik wilayah penghasil cabai, berdasarkan itu paling sekitar 2 bulan maksimal, harganta ndak stabil, setelah itu turun. Tapi itu kembali pada potensi cabai yang ada, selama ini ya yang terjadi harga melonjak 1 sampai 2 bulan, setelah itu stabil," katanya. (*)
[Update Informasi Seputar Kabupaten Sintang]