Harga Cabai Tembus Rp 150 ribu Perkilo, Pedagang Akui Terjadi Penurunan Pembeli
Hal itu diungkapkan oleh salah seorang pedagang di pasar TNI, Susi (45) yang kesehariannya menjual berbagai macam kebutuhan pokok
Penulis: Nur Imam Satria | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG - Kenaikan harga cabai yang melonjak hingga Rp 150ribu perkilonya diakui menjadi penyebab menurunnya minat para pembeli.
Hal itu diungkapkan oleh salah seorang pedagang di pasar TNI, Susi (45) yang kesehariannya menjual berbagai macam kebutuhan pokok yang terletak di jalan Diponegoro, Kecamatan Delta Pawan, Kabupaten Ketapang.
"Saat ini perkilonya Rp 150ribu. Padahal sebelumnya hanya berkisar Rp 60 ribu hingga Rp 65ribu perkilonya," ujar Susi kepada Tribun, Selasa 28 Desember 2021.
• Majelis Taklim Mualaf Kabupaten Ketapang Dikukuhkan, Pemda Harap Jadi Benteng Akidah dan Akhlak
Menurut Susi, kenaikan harga cabai ini sudah terjadi sekitar sebulan terakhir. Ia pun memprediksi, harga akan kembali normal saat masuk bulan Januari tahun 2022.
"Memang kerap terjadi kenaikan biasanya pada akhir tahun. Semoga ketika masuk tahun 2022 harga mulai kembali normal sehingga minat pembeli juga kembali normal," harapnya.
Lebih lanjut, tak hanya cabai yang mengalami lonjakan harga, bahan pokok lainnya seperti minyak goreng dan telur ayam juga ikut terjadi kenaikan.
Susi menjelaskan minyak goreng yang tadinya seharga Rp 10ribu perliter, sekarang melonjak mencapai Rp 25ribu perliter.
Sedangkan telur ayam yang biasanya Rp 2ribu perbutir, sekarang naik menjadi Rp 2,5ribu perbutir.
"Memang biasanya terjadi kenaikan pada akhir tahun, namun kalau untuk minyak goreng ini yang parah. Biasanya naik hingga Rp 15ribu, namun tahun ini yang parah hingga Rp 25ribu," pungkasnya. (*)
[Update Informasi Seputar Kabupaten Ketapang]