PROFIL KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya Ketum PBNU Muktamar Lampung & Selisih Suara Said Aqil

Gus Yahya memperoleh sebanyak 327 suara, sedangkan Kiai Said yang mendapat 203 suara, serta As'ad Ali 17 suara.

Penulis: Syahroni | Editor: Syahroni
Kompas.com/Slamet Priyatin
KH Yahya Cholil Staquf Atau Gus Yahya 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tengah melangsungkan Muktamar ke 34 PBNU yang dilangsungkan di Lampung.

Terdapat dua nama yang bersaing ketat dalam pemilihan pucuk tertinggi pimpinan organisasi Islam tebesar di Indonesia tersebut.

Dua nama tersebut adalah KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) dan KH Said Aqil Siradj.

Kedua nama ini mendominasi dalam perolehan suara dalam pemilihan bakal calon Ketua Umum PBNU pada Muktamar NU akhir 2021 di Lampung, Jumat dini hari 24 Desember 2021.

Gus Yahya memperoleh sebanyak 327 suara, sedangkan Kiai Said yang mendapat 203 suara, serta As'ad Ali 17 suara.

HASIL Muktamar PBNU :KH Ma’ruf Amin Jadi Tim AHWA, Nama KH Said Aqiel Siradj dan Gus Yahya Menguat

KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) dan  KH Said Aqil Siradj melaju pada putaran kedua dalam pemilihan Ketum PBNI pagi ini.

Melansir  Kompas TV, Gus Yahya memberikan gagasan tentang transformasi NU.

Gus Yahya menjadikan gagasan transformasi NU dengan konsep rahmah sebagai jawaban krisis yang melanda global saat ini. 

Bagi Gus Yahya, NU adalah solusi dan sanggup jadi juru damai dunia global di tengah krisis.  

Itulah salah satu titik gagasan yang ditawarkannya di Muktamar ke-34 NU  Lampung dan akhirnya membuat dia terpilih jadi ketua umum PBNU. 

Selain itu, ia mengatakan, ingin menyatukan gagasan gerak bersama seluruh komponen NU karena kekuatannya begitu besar untuk umat, dan tentu saja bagi Indonesia. 

Berikut ini profil dan biodata KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) dan  KH Said Aqil Siradj:

CALON Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU Muktamar 2021 serta Kriteria Ketum PBNU

Melansir dari wikipedia, Yahya Cholil Staquf dikenal juga dengan sapaan Gus Yahya lahir di Rembang 16 Februari 1966.

Pada 2021 ini umur Gus Yahya beranjal 55 tahun.

SIAPAKAH Gus Baha atau K.H. Ahmad Bahauddin Calon Ketua PBNU serta Cek Biodata & Profil Gus Baha

Gus Yahya juga merupakan tokoh NU dan menjabat sebagai Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Nama Gus Yahya tidak asing bagi kalangan Santri di Indonesia.

Gus Yahya adalah saudara dari Menteri Agama saat ini KH. Yaqut Cholil Qoumas.

Gus Yahya merupakan putra dari KH. Muhammad Cholil Bisri, salah satu pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) serta ibunya bernama Muchisnah. 

KH Yahya Cholil Staquf juga merupakan keponakan dari Pengasuh Pondok Raudlatut Thalibin, KH Mustofa Bisri atau Gus Mus.

KH Yahya Cholil Staquf mendapatkan pendidikan formal di pesantren. 

Dilansir dari Tribun News, ia pernah menjadi murid KH. Ali Maksum di Madrasah Al-Munawwir Krapyak di Yogyakarta. 

Pendidikannya berlanjut di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Gadjah Mada.

BIODATA Profil Gus Baha, Gus Yahya, Hasan Mutawakkil Alallah Calon Ketum PBNU Muktamar Lampung 2021

Dibesarkan dari kultur Nahdilyin kuat dan kehidupan pesantren, KH. Yahya Cholil Staquf pun pernah menjadi pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Tholibin, Rembang, Jawa Tengah.

Tak hanya  dikenal dalam kalangan pesantren, Gus Yahya juga pernah menjadi juru bicara Presiden RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Gus Yahya juga dilantik oleh Presiden Jokowi menjadi Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) hingga 2019.

Biodata:

Nama : KH Yahya Cholil Staquf

Nama Panggilan : Gus Yahya

Lahir : 16 Februari 1966

Tempat Lahir : Rembang

Nama Ayah : KH. Muhammad Cholil Bisri

Nama Ibu : Muchisnah. 

KH. Said Aqil Siradj

Kiai Said adalah ketua Umum PBNU saat ini yang terpilih dua kali muktamar.

Pertama pada gelaran Muktamar di Makassar untuk periode 2010-2015 dan terpilih kembali di muktamar ke-33 di Jombang untuk masa periode kepengurusan 2015-2021.

Secara keilmuan, beliau adalah guru besar ilmu tasawuf alumni dari Universitas Ummul Qura, Mekkah dan mengasuh Pesantren Al-Tsaqofah di Ciganjur, Jakarta Selatan.

Soal kesiapannya sendiri, Said Aqil mengaku ia sudah siap dan tidak masalah jika tiga periode.

"Kalau diminta siap. Tidak ada batasan (AD/ART). Tidak ada masalah, Gus Dur juga tiga kali," kata Kiai Said saat berkunjung ke Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri, Jawa Timur, Kamis dikutip dari Kompas.TV.

Dikutip dari Nahdlatululama.id, Kamis 4 Maret 2021, Said Aqil lahir di Cirebon, 3 Juli 1953.

Ia lahir dari pasangan KH. Aqiel Sirodj dan Hj. Afifah.

Pendidikan Said Aqil Siradj banyak dihabiskan di pondok pesantren.

Setelah lulus dari Madrasah Tarbiyatul Mubtadi'ien, Kempek, Cirebon, Jawa Barat, Saiq melanjutkan ke Pesantren Hidayatul Mubtadi'en, Lirboyo, Kediri, Jawa Timur.

Selepas dari sini, Saiq hijrah ke Yogyakarta dan menimba ilmu di Pesantren Al-Munawwir, Krapyak, Yogyakarta selama tiga tahun pada 1972-1975.

Setelah itu, ia melanjutkan kuliah di Arab Saudi.

Ia mendapatkan gelar sarjana dari Universitas King Abdul Azis, Jedddah Jurusan Ushuluddin dan dakwah pada 1980-1982.

Kemudian, dia melanjutkan studi masternya di Universitas Ummul al-Qura, Mekkah jurusan Perbandingan agama pada 1982-1987.

Masih di jurusan dan universitas yang sama, Saiq meraih gelar doktoral pada 1987-1994.

Setelah Gus Dur terpilih sebagai presiden pada tahun 1999, Saiq menjadi anggota MPR Fraksi Utusan Golongan dari NU hingga 2004, menggantikan posisi Gus Dur.

Selain itu, Saiq juga menjadi dosen Pascasarjana di UIN Jakarta, dosen pascasarjana di Unisma Malang dan dosen pascasarjana kajian timur tengah Universitas Indonesia Jakarta.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved