Cara Pakai Masker yang Benar untuk Mencegah Omicron Covid
Protokol kesehatan pencegahan virus corona menjadi hal yang krusial di tengah situasi pandemi.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Baru-baru ini, Pemerintah Indonesia mengumumkan masuknya virus corona varian B.1.1.529 atau Omicron di Indonesia.
Kasus pertama Omicron bermula dari terdeteksinya tiga orang petugas kebersihan di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Jakarta.
Ketiga orang itu positif tanpa gejala.
Setelah menjalani karantina di Wisma Atlet, ketiganya menjalani tes PCR kedua dan hasilnya sudah negatif.
Protokol kesehatan pencegahan virus corona menjadi hal yang krusial di tengah situasi pandemi.
Salah satu protokol kesehatan yang paling utama yakni penggunaan masker.
(Update berita kesehatan lainnya disini)
• 89 Negara Terinfeksi Covid Omicron Termasuk Indonesia & Malaysia! WHO Sebut Sebaran Akan Susul Delta
Dokter Spesialis Paru Kedokteran Respirasi RSUP Persahabatan Budhi Antariksa melalui wawancaranya dengan Kompas TV, Jumat 17 Desember 2021 menyatakan, ada sejumlah masker yang bisa digunakan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Pertama, masker N95 atau KN95 atau KF94. Masker N95 dinilai efektif karena memiliki filtrasi atau penyaringan yang tinggi.
Sementara, KN95 dan KF94 juga direkomendasikan karena bisa memfiltrasi partikel kurang dari 2,5 mikron.
Kedua, kombinasi masker kain dan medis. Penggabungan masker ini harus dilakukan dengan benar.
Masker medis diletakan di bagian dalam, sedangkan masker kain menjadi lapisan luar.
Budhi Antariksa menyebutkan, masker medis saja hanya bisa memfiltrasi kurang dari 70 persen.
Namun demikian, tidak disarankan menggunakan double masker medis karena dinilai tak efektif.
• Cara Mencegah Virus Covid Omicron
Tak disarankan pula menggunakan masker dengan katup pernapasan.
Sebab, katup pernapasan membuka peluang tetesan pernapasan seseorang keluar dan menyebar ke orang lain.
Artinya, masker ini baik untuk pengguna, tetapi berbahaya untuk orang di sekitarnya.
Adapun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu 15 Desember 2021 melaporkan, varian Omicron telah diidentifikasi di 77 negara.
Temuan ini membuat WHO memperingatkan ancaman varian virus baru yang sangat cepat menyebar.
Dilansir dari NPR, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan, ada kemungkinan bahwa varian Omicron sudah menyebar di sebagian besar negara di dunia, meskipun belum terdeteksi.
Menyusul munculnya kasus Omicron, sejumlah pemangku kepentingan telah angkat bicara.
Presiden Joko Widodo meminta masyarakat tidak panik, tetapi juga tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Ia juga mendorong masyarakat untuk segera vaksinasi dan mewanti-wanti seluruh pihak untuk menunda perjalanan ke luar negeri.
"Meski situasi di dalam negeri sudah mendekati normal, saudara-saudara semuanya jangan kendor menerapkan protokol kesehatan," kata Jokowi, Kamis 16 Desember 2021.
"Tetap memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, dan untuk pemerintah daerah saya minta agar testing dan tracing kontak erat digencarkan lagi, ditingkatkan lagi," tuturnya.
(*)