Apa itu Gempa Bumi ? Ketahui tentang Gempa Bumi Tektonik dan Gempa Bumi Vulkanik

Gempa magnitudo 7,4 mengguncang Nusa Tenggara Timur (NTT) dan sekitarnya terjadi pada hari ini, Selasa 14 Desember 2021, sekitar 10.20 WIB.

Editor: Jimmi Abraham
TWITTER.COM/@INFOBMKG
Guncangan gempa bumi dirasakan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan ( Sulsel ), Selasa (14/12/2021), sekitar pukul 11:22 Wita. Akibat gempa 7,5 SR di Larantuka, NTT. 

Lempeng bumi selalu mengalami pergerakan. Gerakan lempeng bumi ini bisa saling menjauh, saling mendekat, atau saling bergeser satu sama lain.

Biasanya, pergerakan lempeng bumi sangat lambat dan tidak terasa oleh manusia. Pergerakan lempeng bumi terukur hanya 0-15 sentimeter dalam setahun.

 

Jika terjadi tabrakan atau patahan lempeng akibat pergerakan tersebut, maka akan menimbulkan getaran yang biasa kita sebut dengan gempa bumi.

Ketika dua lempeng bergerak saling mendekat dan lempeng tidak mampu menahan kekuatan akibat pergerakan tersebut, kondisi ini juga bisa menimbulkan gempa.

Tsunami Terdeteksi di Reo dan Marapokot NTT, BMKG Tetapkan 4 Daerah Status Waspada

Gempa bumi vulkanik

Dibawah lapisan kulit bumi terdapat lapisan mantel yang suhunya jauh lebih panas. Pada lapisan ini terdapat aktivitas magma yang bisa mendesak hingga membentuk rangkaian gunung berapi.

Rangkaian inilah yang melewati wilayah geografis Indonesia. Kita mengenal rangkaian ini dengan sebutan lingkaran api atau ring of fire.

Desakan dari aktivitas magma yang ingin keluar ke permukaan bumi bisa menyebabkan getaran. Getaran inilah yang kita rasakan sebagai gempa bumi.

Besarnya getaran tergantung dari pergerakan magma. Jika pergerakan besar dan tiba-tiba, maka gempa bumi akan semakin kencang terasa.

Gempa bumi tektonik juga dapat memicu aktivitas gunung berapi yang menyebabkan gempa vulkanik.

Biasanya ini terjadi jika pergerakan lempeng yang terjadi adalah saling bertabrakan atau saling mendesak.

Kedalaman gempa bumi

Gempa bumi, berdasarkan titik kedalamannya, terbagi menjadi tiga macam.

Pertama adalah gempa bumi dangkal yang terjadi pada kedalaman kurang dari 70 kilometer.

Kedua adalah gempa bumi menengah yang terjadi pada kedalaman kurang dari 300 kilometer. Terakhir adalah gempa bumi dalam terjadi pada kedalaman lebih dari 300 kilometer.

Semakin dangkal suatu gempa bumi, maka efek goncangan yang dirasakan akan semakin hebat. Gempa bumi dangkal lebih merusak daripada gempa bumi dalam.

Hal ini disebabkan karena gempa bumi dalam mengalami pelemahan energi akibat jarak yang jauh sehingga tidak terlalu terasa getarannya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penyebab Gempa Bumi dan Macam-macamnya"

(*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved