Pasca Lengser Dari Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu Khawatir Jadi Sasaran Teror

Benjamin Netanyahu lengser menjadi perdana menteri pada Juni lalu setelah konstelasi partai politik bersatu dalam oposisi kepadanya.

AP
Eks Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Sebuah Komite di Parlemen Israel memutuskan berhenti memberikan pengamanan pribadi kepada keluarga mantan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

Dilansir ABC News, pengamanan itu ditarik selang enam bulan setelah eks pemimpin Israel itu turun dari jabatannya.

Keputusan yang dibuat pada Minggu 12 Desember 2021 berlaku mulai Senin 13 Desember 2021 meskipun Netanyahu keberatan.

Mantan PM menilai keluarganya setiap waktu menjadi sasaran ancaman.

Benjamin Netanyahu lengser menjadi perdana menteri pada Juni lalu setelah konstelasi partai politik bersatu dalam oposisi kepadanya.

Netanyahu menjabat sebagai Perdana Menteri Israel selama 12 tahun berturut-turut.

Kini dia menjadi pemimpin oposisi dan difasilitasi keamanan oleh negara.

Menurut aturan, pengamanan dan kendaraan berikut sopirnya diberikan kepada keluarga mantan PM selama enam bulan pertama setelah tidak menjabat lagi.

Namun pada Januari lalu, atas desakan Netanyahu, batas pengamanan untuk keluarganya diperpanjang oleh Komite Menteri menjadi satu tahun.

Pada Minggu lalu, Komite Menteri mengadopsi rekomendasi dari General Security Service (Shin Bet) untuk mengurangi periodenya menjadi hanya enam bulan.

Shin Bet menilai keluarga Netanyahu mulai dari istri dan anak-anaknya tidak mendapatkan ancaman apapun.

Putra Netanyahu, Yair dan Avner, dan istrinya Sara, kehilangan fasilitas pengamanan pada Senin.

"Ketika Shin Bet, Polisi Israel, dan Mossad mengatakan bahwa tidak ada ancaman bagi keluarga Netanyahu, keputusannya mudah," cuit Menteri Keamanan Publik Omer Barlev setelah pemungutan suara.

"Saya mengandalkan Shin Bet dan polisi bahwa jika ada ancaman seperti itu, itu akan terungkap dan ditangani," tambahnya.

Netanyahu sebelumnya mengritik keputusan itu dan menilai ada unsur politik di baliknya.

Kritikan itu ia lontarkan dalam sebuah video Facebook yang dirilis pada Jumat.

Dia mengatakan, keluarganya mendapat ancaman rutin.

Teror itu, katanya, dituliskan di dinding.

Dia meminta anggota Komite, termasuk pejabat keamanan, untuk tidak menanggalkan keamanan istri dan anak-anaknya.

Hubungan Netanyahu dengan Donald Trump Retak

Mantan Presiden AS, Donald Trump mencaci maki sekutu dekatnya, mantan PM Israel Benjamin Netanyahu dalam sebuah wawancara yang dirilis pada Jumat 10 Desember 2021.

Dilansir CNN, dalam wawancara yang dilakukan pada April dan dirilis Axios pada Jumat ini, Trump mengaku dikhianati Netanyahu.

Ini lantaran Netanyahu mengucapkan selamat kepada Joe Biden yang terpilih menjadi Presiden AS.

"Ini masih pagi. Oke? Mari kita begini -- dia (Netanyahu) menyapanya sangat awal."

"Lebih awal dari kebanyakan pemimpin dunia. Saya tidak berbicara dengannya sejak itu. Persetan dengannya (F**k him)," kata Trump kepada jurnalis Israel Barak Ravid.

Trump menjelaskan alasannya sangat sakit hati dengan mantan pemimpin Israel itu sampai putus hubungan.

"Tidak ada orang yang melakukan lebih banyak untuk Netanyahu daripada saya. Tidak ada orang yang melakukan untuk Israel lebih dari saya. Dan orang pertama yang berlari untuk menyambut Joe Biden adalah Netanyahu."

"Dan dia tidak hanya memberi selamat padanya – dia melakukannya itu dalam sebuah video," ujar Trump.

Presiden AS ke-45 ini membandingkan ucapan selamat Netanyahu dengan pemimpin dunia lain.

Seperti Presiden Brasil Jair Bolsonaro yang menunggu beberapa bulan.

Hal yang sama dilakukan Presiden Rusia Vladimir Putin serta pemimpin Meksiko.

"Mereka semua juga merasa bahwa pemilu telah usai. Tapi mereka juga menunggu."

"Tidak ada yang melakukan lebih dari saya untuk Bibi (Netanyahu). Uang juga. Kami memberi mereka banyak uang dan memberi mereka tentara. Kami melakukan segalanya," jelas Trump. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Israel Tarik Pengamanan Keluarga Netanyahu, Eks PM Israel Keberatan, Merasa Jadi Sasaran Teror

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved