Kebutuhan Cabai Rawit di Pontianak Capai 4 Ton Perhari, Bintoro Harap Harga Cabai Turun
Penyebab melonjaknya harga komoditas itu dikarenakan faktor cuaca, terutama banjir yang terjadi. Untuk itu, ia berharap agar harga cabai rawit bisa me
Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kepala Dinas Pangan, Pertanian dan Peternakan Kota Pontianak, Bintoro menyampaikan, harga cabai lokal saat ini di pasaran bervariasi, harga tersebut mulai dari yang warna hijau berkisar Rp40 ribu per kilogram, warna campuran merah dan hijau di kisaran Rp65 ribu per kilogram hingga dan cabai merah menembus harga Rp100 ribu sampai Rp120 ribu per kilogram.
Penyebab melonjaknya harga komoditas itu dikarenakan faktor cuaca, terutama banjir yang terjadi. Untuk itu, ia berharap agar harga cabai rawit bisa menurun.
"Mudah-mudahan cabe dari Lumajang sebagai daerah penghasil cabe bisa segera masuk ke Provinsi Kalbar sehingga diharapkan harga cabai bisa segera berangsur turun," ujarnya.
• Polresta Pontianak Raih Penghargaan Penyampaian Data Kontrak dari Direktorat Jenderal Pajak Kalbar
Ia mengatakan, bahwa cabai rawit yang dipasarkan di Kota Pontianak Kalbar ini masih berjenis cabai lokal atau belum mendatangkan pasokan dari Pulau Jawa yang notabene belum panen raya.
"Maka kita akan berkoordinasi dengan kabupaten/kota yang notabene sebagai daerah penghasil produksi cabai seperti Kabupaten Kubu Raya dan sekitarnya. Sebagaimana diketahui, bahwa kebutuhan cabai rawit di Kota Pontianak per harinya mencapai 4 ton, itu kebutuhan standarnya," ungkap Bintoro.
Bintoro menegaskan, bahwa pihaknya sudah mengantisipasi hal tersebut. Antisipasi yang dilakukan melalui program pusat maupun program daerah melalui gerakan tanam cabai.
Bahkan beberapa pemerintah kabupaten/kota sudah melakukan program gerakan tanam cabai. Namun bencana alam yang terjadi seperti adanya musibah banjir di Sintang dan beberapa wilayah lainnya menyebabkan tanaman cabai terendam banjir.
"Memang ada beberapa daerah-daerah datarannya agak tinggi sehingga tanaman cabe masih aman," tukasnya.
Satu diantara penjual Cabai di pasar Flamboyan, Mulyadi (40) menyampaikan, bahwa kenaikan harga cabai rawit mencapai Rp30 ribu perkilogram dari harga yang sebelumnya hanya berkisar Rp45 ribu sampai Rp50 ribu perkilogram.
Sedangkan harga cabai rawit saat ini kata dia mencapai Rp80 ribu perkilogram.
"Cabai yang bagus Rp80 an ribu, sedangkan kalau yang jelek Rp20 an ribu lebih. Cabai yang datang dari Jawa ini kebanyakan jelek. Lewat kapal kalau lewat pesawat buka harga Rp90 an ribu, tapi minat pembeli bekurang, jadi harga jual anjlok ke Rp80 an ribu," katanya.
Ia mengatakan, jika harga cabai yang kurang bagus sebelumnya adalah berkisar Rp26 ribu sampai Rp30 ribu. Sedangkan yang bagus seharga Rp 45 ribu sampai Rp 50 ribu. (*)
[Update Informasi Seputar Kota Pontianak]