Hadiri Peringatan HUT DWP, Ini yang Disampaikan Sekda Mempawah Ismail
Sekda Mempawah, Ismail, pada kesempatan tersebut mengatakan bahwa di dalam anggota keluarga, perempuan adalah anggota keluarga yang mempunyai peranan
Penulis: Ramadhan | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Sekda Mempawah, Ismail mewakili Bupati Mempawah, Erlina menghadiri HUT Ke-22 Dharma Wanita Persatuan (DWP) yang dilaksanakan oleh DWP Kabupaten Mempawah, di Aula Balairung Kantor Bupati Mempawah, Kamis 9 Desember 2021.
Adapun tema peringatan HUT ke-22 DWP Tahun 2021 adalah Membangun Ketahanan Perempuan Indonesia melalui kesehatan mental dan pemulihan bisnis UMKM.
Sekda Mempawah, Ismail, pada kesempatan tersebut mengatakan bahwa di dalam anggota keluarga, perempuan adalah anggota keluarga yang mempunyai peranan penting dalam ketahanan keluarga.
• Enam Atlet Anggar Mempawah Persembahkan Medali Pada Kejuaraan Anggar Terbuka West Java Fencing 2021
"Semua perempuan Indonesia akan menjadi ibu bangsa yang akan menyiapkan generasi penerus yang unggul, bertanggungjawab, nasionalis, kreatif, inovatif dan berdaya saing serta berwawasan kebangsaan yang sehat jasmani dan rohani," katanya.
"Perempuan Indonesia harus dapat berfikir out of the box, yang dapat menjadi agen perubahan yang inovatif dan dapat mengatasi permasalahan di masa depan yang lebih beragam," jelasnya lagi.
Namun kata Ismail, pandemi covid-19 yang melanda seluruh dunia telah menghadapkan umat manusia pada berbagai hal baru penerapan kebijakan pembatasan jarak sosial, mengharuskan sebagian besar kegiatan di ruang publik harus dilakukan di dalam rumah sehingga menyebabkan tanggung jawab perempuan menjadi semakin besar.
"Multi peran yang diemban oleh perempuan pada situasi pandemi Covid-19 turut menjadi penyebab perempuan rentan mengalami gangguan kesehatan mental, selain itu tuntutan dan penilaian sosial turut pula mempengaruhi rentannya perempuan mengalami gangguan kesehatan mental," katanya.
Selanjutnya kata Ismail, tak hanya itu saja, situasi pandemi Covid-19 juga berdampak pada para pelaku UMKM terutama mereka yang berasal dari komunitas rentan yang didominasi kaum muda dan perempuan.
"Usaha yang dipimpin perempuan, yang merupakan 64,5 persen dari UMKM di Indonesia, masih menghadapi hambatan dan tantangan yang membatasi mereka untuk membangun dan mengembangkan usaha dengan baik, padahal umkm memiliki peran penting serta berkontribusi besar dan krusial bagi perekonomian Indonesia," terangnya.
Peranan dan kontribusi dimaksud antara lain dalam perluasan kesempatan kerja dan penyerapan tenaga kerja, pembentukan produk domestik bruto dan penyediaan jaring pengaman terutama bagi masyarakat berpendapatan rendah untuk menjalankan kegiatan ekonomi produktif.
"Untuk itu, UMKM harus memiliki strategi untuk dapat bertahan dan beradaptasi dalam menjalankan kehidupan di masa pandemi," katanya.
Kata Ismail, pelaku usaha harus kembali membenahi bisnis yang digeluti. Selain itu, keadaan saat ini juga menjadi momentum bagi pelaku UMKM untuk beradaptasi dan menemukan inovasi baru dalam menjalankan bisnisnya.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pelaku untuk mempertahankan usaha antara lain dengan melakukan inovasi produk usaha, mulai dari memperbaiki, meningkatkan hingga mengembangkan produk yang diproduksi selama ini.
Selanjutnya, dengan mengembangkan pemasaran digital melalui platform online seiring perubahan perilaku masyarakat.
"Dan yang ketiga yakni, berkolaborasi dengan sesama pelaku usaha, meminimalisir budgeting, menjaga cita rasa produk serta hubungan dengan pelanggan serta bergabung dengan komunitas pelaku UMKM yang ada beberapa strategi tadi diharapkan dapat menjadi solusi bagi UMKM untuk dapat kembali bangkit di tengah masa pandemi," terangnya.