Profil Haji Lulung Abraham Lunggana
Ia tercatat aktif mengikuti berbagai organisasi masyarakat (ormas), seperti Ketua Umum Gerak Betawi (2001-2010), Ketua Umum Pemuda Panca Marga (2011-2
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Abraham Lunggana atau akrab disapa Haji Lulung adalah politisi Indonesia asal Jakarta.
Lulung lahir di Jakarta, 24 Juli 1959.
Ia tercatat aktif mengikuti berbagai organisasi masyarakat (ormas), seperti Ketua Umum Gerak Betawi (2001-2010), Ketua Umum Pemuda Panca Marga (2011-2019), dan kini sedang menjabat sebagai Ketua Umum Bamus Betawi periode 2018-2023.
Sebelum terjun ke dunia politik, Lulung dikenal sebagai seorang pengusaha yang memiliki sejumlah perusahaan seperti PT Putraja Perkasa, PT Tirta Jaya Perkasa, Koperasi Kobita, PT Tujuh Fajar Gemilang, dan PT Satu Komando Nusantara yang bergerak dalam bidang jasa keamanan, perparkiran, dan penagihan utang.
Baca juga: Aturan Naik Pesawat Setelah PPKM Level 3 Batal Diterapkan Saat Libur Natal dan Tahun Baru
Lulung juga memiliki lawfirm bernama Lunggana Advocate & Friends yang berlokasi di Tanah Abang.
Mengutip Jakarta.go.id, Lulung mengawali karier politiknya di PPP.
Namun, ketika PPP pecah, ia sempat diajak untuk mendirikan Partai Bintang Reformasi (PBR) dan terpilih sebagai Ketua DPC FBR Jakarta Barat.
Setelah pemilu 2004, ia kembali ke PPP dan terpilih menjadi Ketua DPC PPP Jakarta Pusat.
Pada pemilu 2009, ia terpilih menjadi anggota DPRD DKI Jakarta.
Kemudian pada pemilu 2012, Lulung diangkat menjadi Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta peridoe 2014-2019.
• Kondisi Haji Lulung Terkini di Rumah Sakit Pusat Jantung Harapan Kita
Saat ia duduk di DPRD DKI Jakarta, Lulung kerap berseteru dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang saat itu menjabat sebagai wakil gubernur DKI Jakarta.
Bahkan, saat itu Lulung menyebut dirinya sebagai simbol perlawanan terhadap Ahok.
Hal itu yang kemudian membuat Lulung bersikeras menolak mendukung Ahok-Djarot Syaiful Hidayat pada Pilkada DKI 2017.
Ia lebih memilih mendukung Anies Baswedan-Sandiaga Uno, meski partainya, PPP kubu Djan Faridz, mendukung Ahok.
Karena pilihannya itu, ia pun dipecat oleh PPP sebagai Ketua DPW PPP DKI Jakarta.
Setelah dipecat, Lulung bergabung dengan PAN untuk maju dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019.
Lulung mengatakan, Zulhas-lah yang memintanya untuk bergabung ke PAN dalam Pileg 2019.
Menurut Lulung, Zulhas kala itu menaruh harapan terhadap dirinya bergabung ke PAN setelah tidak dijadikan caleg oleh PPP lantaran enggan mendukung calon Gubernur DKI Jakarta dalam Pilkada DKI 2017, Basuki Tjahaja Purnama.
"Kata Pak Zul, 'Saya, kalau kamu di PPP, saya alhamdulillah, tapi kalau di partai lain, lebih baik di partai saya'. Itu pas dulu mau pencalegan.
Karena saya tidak dicalegkan, ya akhirnya saya pilih partai dong. Jatuhlah pilihan saya ke PAN," kata Lulung.
Saat namanya terdaftar dalam daftar calon tetap yang dikeluarkan KPU RI, pada Oktober 2018 Lulung memutuskan mundur dari wakil ketua DPRD DKI Jakarta peridoe 2014-2019.
Lalu akhirnya Lulung terpilih dan masuk dalam anggota DPR periode 2019-2024 dari fraksi PAN.
Setelah tiga tahun bergabung dengan PAN, pada awal September 2021, Lulung memutuskan untuk mengundurkan diri.
Ia kemudian memilih untuk kembali ke PPP. Saat ini dirinya kembali menjabat sebagai Ketua DPW PPP DKI Jakarta.