Sejarah Letusan Gunung Semeru hingga Erupsi Dipenghujung 2021

Radius dan jarak rekomendasi ini akan dievaluasi terus untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya.

Editor: Zulkifli
JUNI KRISWANTO / AFP
Warga berdiri di sekitar daerah yang tertutup abu vulkanik pasca erupsi Gunung Semeru yang menewaskan sedikitnya 13 orang, di Desa Sumber Wuluh, Lumajang, Minggu 5 Desember 2021. 

TRIBUNPONTIANAK.C.CO.ID - Erupsi gunung Semeru yang berada di wilayah Provinsi Jawa Timur menjadi kabar mengejutkan dipenghujung tahun 2021 ini.

Akibatnya tercatat sudah belasan korban berjatuhan, Saat peristiwa tersebut terjadi tampak kepulan abu vulkanik yang membuat siapapun akan merinding.

Semeru memiliki catatan panjang sejarah erupsi yang terekam pada 1818.

Catatan letusan yang terekam pada 1818 hingga 1913 tidak banyak informasi yang terdokumentasikan.

13 Warga Meninggal Dunia Korban Erupsi Gunung Semeru

Kemudian pada 1941-1942 terekam aktivitas vulkanik dengan durasi panjang.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan leleran lava terjadi pada periode 21 September 1941 hingga Februari 1942.

Saat itu letusan sampai di lereng sebelah timur dengan ketinggian 1.400 hingga 1.775 meter.

Material vulkanik hingga menimbun pos pengairan Bantengan.

Selanjutnya beberapa aktivitas vulkanik tercatat beruntun pada 1945, 1946, 1947, 1950, 1951, 1952, 1953, 1954, 1955 – 1957, 1958, 1959, 1960.

Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Ph.D mengatakan tak berhenti sampai di sini, Gunung Semeru termasuk salah satu gunung api aktif yang melanjutkan aktivitas vulkaniknya.

"Seperti pada 1 Desember 1977, guguran lava menghasilkan awan panas guguran dengan jarak hingga 10 km di Besuk Kembar," ujar Abdul Muhari dalam keterangannya, Sabtu 4 Desember 2021.

Volume endapan material vulkanik yang teramati mencapai 6,4 juta m3.

Awan panas juga mengarah ke wilayah Besuk Kobokan.

Saat itu sawah, jembatan dan rumah warga rusak.

Aktivitas vulkanik berlanjut dan tercatat pada 1978 – 1989.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved