Owner Kibarnesia Sebut Banyak Potensi Usaha Millenial di Kabupaten Sambas

Owner Kibarnesia Alwa Reriza menjadi pembicara dalam seminar yang diadakan LSPSDM Sambas pada Sabtu 4 Desember 2021. Seminar bertajuk membentuk mental

Penulis: Imam Maksum | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK/Imam Maksum
Foto bersama peserta seminar kewirausahaan dan pemateri usai kegiatan di Aula PPNI Kabupaten Sambas, Sabtu 4 Desember 2021. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Owner Kibarnesia Alwa Reriza menjadi pembicara dalam seminar yang diadakan LSPSDM Sambas pada Sabtu 4 Desember 2021. Seminar bertajuk membentuk mentalitas kewirausahaan generasi millenial dilaksanakan di Aula PPNI Kabupaten Sambas.

Alwa Reriza mengatakan peluang usaha bagi generasi millenial di Sambas sangat kompetitif. Diantaranya peluang secara sumber daya alam (SDA) dan pariwisata yang banyak di Sambas.

Namun demikian, kata Alwa Reriza, tetapi tantangannya bagaimana generasi muda bisa melakukan development atau membangun.

“Seperti buah jeruk, kemudian kondisi alam, tempat tempat wisata, dan kita juga berbatasan dekat dengan Malaysia, dan itu sangat sangat bisa dijual dan bisa dibangun untuk kompetensi baru misalnya di sektor wisata,” jelasnya.

Bupati Sambas Ajak Masyarakat Siapkan Generasi Muda Bebas Stunting

Alwa Reriza yang juga merupakan Wakil Rektor HIPMI PT Regional Kalimantan Periode 2017-2020 menyebut peluang di sektor wisata. Beberapa misalnya, wisata edukasi dan wisata sejarah.

“Kemudian produk produk lokal yang bisa develop menjadi produk-produk yang lebih millenial,” katanya.

Namun, Alwa Reriza berujar, dari banyaknya peluang bagi kalangan muda di Sambas permalasannya adalah bagaimana bisa membaca peluang tersebut.

“Masalahnya kembali kepada apakah mereka bisa membaca peluang itu?,” ungkapnya.

Dia berharap dengan seminar tersebut peserta yang mengikuti seminar kewirausaan tersebut dapat membaca peluang.

“Besar harapannya dengan even hari ini mereka bisa membaca peluang itu,” ungkapnya.

Kemudian peserta yang mayoritas mahasiswa itu bisa berdiskusi dan membangun komunitas untuk mendevelopment dan menuju arah digital produk.

“Sehingga orang bisa tahu bahwa Sambas itu bukan hanya jeruknya tetapi juga ada pemandangannya, penyunya, wisata horornya, wisata edukasi, wisata sejarah,” katanya.

Menurutnya peluang peluang itu yang belum bisa terekspose.

“Belum lagi bicara rotan, tenun, agrobisnis, lada dan produk produk lain, yang dapat di eksplore dan kemudian menjadi partner kita untuk berdagang ke negara tetangga,” katanya. (*)

[Update Informasi Seputar Kabupaten Sambas]

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved