Mengenal Varian Baru Covid-19 dan Apa Itu Virus Corona B.1.1.529

WHO mengumumkan varian baru virus corona B.1.1.529 setelah adanya laporan dari peneliti di sejumlah negara.

Editor: Rizky Zulham
NET/Google
Ilustrasi. 

Ketika terdeteksi adanya varian baru, para peneliti akan berkumpul untuk memahami di mana mutasi ini berada serta kemungkinan pengaruhnya bagi diagnostik, terapi, dan vaksin Covid-19.

Namun, perlu kehati-hatian untuk mengkategorikan varian-varian yang ditemukan.

"Perlu beberapa minggu bagi kita untuk memahaminya," ungkap Maria.

Adapun para ahli yang melakukan penelitian terkait varian baru tergabung dalam kelompok ahli independen bernama Kelompok Penasihat Teknis tentang Evolusi Virus SARS-CoV-2 (TAG VE).

"Ada banyak pekerjaan yang sedang berlangsung. TAG VE akan membahas apakah itu akan menjadi VoI atau VoC. Dan jika itu masalahnya, maka kami akan memberinya nama Yunani. Tapi hal ini sedang dipantau," tutur Maria.

Saran epidemiolog dan dokter untuk cegah penularan Sama seperti varian lainnya, varian B.1.1.529 muncul salah satunya disebabkan oleh banyaknya angka kasus Covid-19.

"Semua orang di luar sana perlu memahami bahwa semakin banyak virus ini beredar, semakin banyak peluang virus untuk berubah, mutasi akan kita lihat," kata dia.

Pihaknya mengatakan, semua orang memiliki peran dalam menurunkan risiko penularan, serta melindungi diri sendiri dari keparahan penyakit dan kematian.

Cek Orang yang Tidak Boleh Divaksin Corona dan Daftar Penyakit yang Tidak Boleh Divaksin Covid

"Jadi, dapatkan vaksinasi saat Anda bisa. Pastikan Anda menerima dosis penuh dan pastikan Anda mengambil langkah-langkah untuk mengurangi paparan Anda dan mencegah diri Anda menularkan virus itu kepada orang lain," imbuh Maria.

Sementara itu dokter spesialis penyakit menular dari University of Maryland School of Medicine, Amerika Serikat, Dr Faheem Younus, MD mengajak masyarakat menaruh perhatian terhadap varian virus ini namun tak perlu panik.

Ia mengatakan, kita tidak tahu pasti apakah varian B.1.1.529 lebih menular, mematikan, atau kebal.

"Yang kita semua tahu adalah menggunakan masker, menghindari pertemuan, dan vaksin akan menjadi pertahanan terbaik untuk melawannya," cuitnya melalui Twitter, Jumat 26 November 2021.

Untuk mencegah penularan lebih luas, ia menyarankan agar melarang penerbangan dari Afrika dan segera mengirimkan sumber daya mulai vaksin, pendanaan, dan terapi obat ke sana.

"Sebab hanya 4% orang Afrika yang sudah divaksinasi," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Apa yang Bisa Kita Lakukan untuk Menghadapi Varian Corona B.1.1.529?"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved