Doa Katolik
Renungan Katolik 25 November 2021 Lengkap Bacaan 1 Bacaan Injil dan Mazmur Tanggapan
Bacaan pertama Daniel 6:12-28 dan bacaan injil Lukas 21:20-28. Mazmur Tanggapan Dan 3:68.69.70.71.72.73.74 dan bait pengantar injil Luk 21:28.
Penulis: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano | Editor: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano
Bacaan Injil: Lukas 21:20-28
“Yerusalem akan diinjak-injak oleh para bangsa asing sampai genaplah zaman bangsa-bangsa itu.”
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Apabila kalian melihat Yerusalem dikepung oleh tentara, ketahuilah bahwa keruntuhannya sudah dekat.
Pada waktu itu orang-orang yang berada di Yudea harus melarikan diri ke pegunungan, orang-orang yang ada di dalam kota harus mengungsi, dan orang-orang yang berada di pedusunan jangan masuk lagi ke dalam kota.
Sebab itulah masa pembalasan dan genaplah semua yang tertulis.
Celakalah para ibu yang sedang hamil atau yang sedang menyusui bayi pada masa itu!
Sebab kesesakan yang dahsyat akan menimpa seluruh negeri, dan murka akan menimpa bangsa ini.
Mereka akan tewas oleh mata pedang dan diangkut sebagai tawanan ke segala bangsa.
Yerusalem akan diinjak-injak oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, sampai genaplah zaman bangsa-bangsa itu.
Dan akan tampaklah tanda-tanda pada matahari, bulan dan bintang-bintang.
Bangsa-bangsa di bumi akan ketakutan dan bingung menghadapi deru dan gelora laut.
Orang akan mati ketakutan karena cemas berhubung dengan segala sesuatu yang menimpa bumi ini, karena kuasa-kuasa langit bergoncangan.
Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya.
Apabila semuanya itu mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Katolik
Oleh: Rm. V. Teja Anthara SCJ
Dari sabda yang baru kita dengar tadi, diyakini oleh orang Yahudi, salah satu tanda akhir zaman adalah runtuhnya kota Yerusalem.
Yesus mengingatkan agar penduduk Yerusalem bersiap sedia menghadapinya bila tiba saatnya.
Kenyataan dari apa yang disabdakan Jesus ini terjadi di tahun 70.
Yerusalem runtuh dihancurkan oleh tentara Romawi.
Sungguh suatu ironi dan tak terbayangkan.
Bagaimana Yerusalem yang megah dan termashyur di zaman raja Daud dan mengalami puncak kejayaan pada masa raja Salomo, namun mengalami kehancuran total.
Salah satu sebabnya adalah kedegilan bangsa Israel yang mengkhianati Allah berulang-kali dan mereka tidak setia.
Dalam perkembangan sejarah selanjutnya kota Yerusalem yang diyakini sebagai kota kudus, tempat Allah diam dalam bait Allahnya yang suci, tempat berkumpul umat Yahudi setiap tahun, itu dinubuatkan akan hancur karena pendudukan asing.
Orang-orang Yahudi tidak lagi akan menguasai Yerusalem.
Dan orang asinglah yang akan menduduki Yerusalem.
Bahkan Yesus menegaskan bahwa yang akan menduduki Yerusalem adalah bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah Israel.
Dengan demikian, Yerusalem yang tadinya menjadi pusat keagamaan orang Yahudi, akan menjadi tempat orang lain.
Juga sudah dinubuatkan bahwa Bait Allah akan hancur, tidak satu batupun akan terletak diatas batu yang lain.
Dan semua itu telah terjadi. Bait Allah yang kudus, tempat Allah berdiam bersama umatNya tinggal puing-puing batu sebagai sisanya.
Disitu didirikan tempat ibadat agama lain, sampai hari ini.
Kita harus tetap ingat bahwa akhir zaman adalah misteri dalam sejarah hidup kita.
Kapan terjadi, tidak seorang pun tahu.
Allah yang punya bumi dan punya kuasa, yang akan menunjukkan kuasaNya.
Pada saat itu Anak Manusia akan datang di dalam awan dan saat itu terjadi ‘penyelamatn abadi’.
Tuhan menyapa kita setiap saat. Ia datang saat kematian.
Ia datang dalam Ekaristi. Ia menyapa kita setiap saat dalam peristiwa-peristiwa hidup harian.
Pendengar resi yang terkasih. Apa maknanya bagi kita yang hidup dijaman modern ini?
Yang pertama peristiwa kehancuran ini mencerminkan sikap kehidupan manusia.
Sikap hidup penduduk Yerusalem mencerminkan sikap hidup orang beriman yang sebentar tobat lalu kembali berbuat dosa lagi.
Dan itu terjadi berulang-ulang dan begitu seterusnya.
Kedua ketika mendengar berita akan ada kerusuhan, malapetaka, bencana alam, sudah khawatir dan takut.
Kita harus tabah dan kuat menghadapinya. Kekuatan kita adalah Allah yang hidup.
Yang ketiga, Yesus mengajar kita untuk peka membaca dan menangkap maksud dan kehendak Allah yang hadir dalam peristiwa-peristiwa hidup, dalam diri sesama di sekitar kita.
Sementara kita menanti dan menjalankan hidup, kita perlu memperbaharui diri dan sikap iman kita setiap saat dan berbuat baik kepada sesama manusia.
Janganlah kita terlambat bertobat.
Ketika sudah datang masa kesesakkan hidup, barulah mencari Tuhan dan rajin beribadah kepadaNya.
Berbuat baik adalah sikap yang harus kita selalu usahakan.
Untuk itulah kedewasaan rohani sangat penting di dalam pertumbuhan iman kita.
Hidup kita diharapkan melahirkan menghasilkan buah-buah kebenaran yang sesuai dengan kasih Tuhan. Iman, harapan dan kasih semakin tangguh, mantap dan kuat.
Dengan demikian pada saat datang kesesakkan dan kesulitan hidup, iman keyakinan kita akan tetap kuat dan tidak goyah.
Iman kita tetap setia dengan keyakinan teguh kepada Tuhan.
Apakah itu gunung meletus, tsunami, bencana alam lainnya kita tak akan khawatir.
Apakah itu penderitaan hidup ataupun berupa penganiayaan kita akan akan sanggup menanggungnya bersama Tuhan.
Keyakinan iman kita telah teruji setia.
Semoga Hati Kudus menjadi sumber kekuatan bagi kita dalam menghadapi segala kesukaran hidup ini. Tuhan memberkati. Amin.
Sumber: resi.dehonian.or.id
(Update informasi seputar katolik klik di sini)
(*)