Sebut Banjir Sintang Sebagai Peringatan, BNPB: Kedepan Kelola Lingkungan dengan Baik
Suharyanto menegaskan, kedatangannya ke Sintang tidak hanya sekadar bicara saja, tapi juga memberikan bantuan seperti selimut, terpal atau tenda kecil
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,SINTANG - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Republik Indonesia, Mayjen TNI Suharyanto menilai ada dua pokok yang harus dilakukan oleh Satgas Batingsor Kabupaten Sintang, yaitu penanganan jangka pendek dan panjang.
"Jangka pendek hal-hal dasar soal kebutuhan masyarakat, daerah harus memperhatikan ketersediaannya. Seperti logistik dan kesehatan. Prioritas utama memang jiwa masyarakat. Kita mengenal slogan bahwa hukum tertinggi adalah nyawa masyarakat. Itu yang prioritas," kata Suharyanto di Sintang, Sabtu 20 November 2021.
Suharyanto menegaskan, kedatangannya ke Sintang tidak hanya sekadar bicara saja, tapi juga memberikan bantuan seperti selimut, terpal atau tenda kecil, lauk pauk, makanan siap saji serta pembiayaan.
• PARTAI Gelora DPD Sintang Salurkan Bantuan Banjir Bersama Generasi Muda, Tebar Ratusan Paket Sembako
"Saya ke sini kan ditemani para deputi, jadi kami siap membantu. Silakan data kebutuhan, kalau kurang, sampaikan ke kami. Saya mendengar banyak yang tidak mau mengungsi, dan memang tidak bisa kita paksa. Tetapi jangan sampai mereka kelaparan," tegasnya.
Soal solusi jangka panjang, BNPB menyebut akan segera merumuskan, supaya kedepan tidak kembali banjir besar di Kabupaten Sintang.
"Ini pertama kalinya Sintang dilanda banjir besar. Saya juga pernah tugas di Kalimantan tahun 1990 sampai 2000. Selama 10 tahun itu, saya tidak pernah mendengar Sintang terjadi banjir besar, baru kali ini terjadi. Hasil analisa akademi, akibat daya dukung lingkungan untuk menampung air sudah tidak seperti dulu lagi," ungkapnya.
Soal kerusakan daya tampung air, Suharyanto menyebut Pemda bersama BNPB akan memikirkan masalah ini, untuk segera merumuskan langkah antisipasi.
"Kita rumuskan segala macam upaya untuk mencegah terjadinya banjir besar di masa yang akan datang. Kita tidak bisa bekerja sendiri dalam menangani banjir ini. Harus sinergi dan kolaborasi. Daerah, pusat, masyarakat, dunia usaha, media massa harus terlibat, sehingga langkah yang diambil bisa dilaksanakan dengan baik,” ujar Suharyanto.
Mewakili pemerintah pusat, kepala BNPB menyatakan turut prihatian dengan bencana alam banjir yang melanda Kabupaten Sintang.
"Semuanya berusaha agar banjir ini segera selesai dan di masa yang akan datang tidak terjadi lagi. Banjir ini menjadi peringatan bagi kita, agar ke depan dalam mengelola lingkungan dengan baik. Tanah dan air harus kita pelihara,” kata Suharyanto. (*)
Update Informasi Seputar Kabupaten Sintang