BANJIR SINTANG Status Tanggap Darurat Diperpanjang, 191 Desa Terdampak, 210 Ton Beras Tersalurkan
Kepala Dinas Kesehatan Harisinto Linoh, Kadisperindagkop dan UKM Sudirman, Kepala Dinas Sosial Setina dan Kepala Pelaksana BPBD Bernhad Saragih.
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,SINTANG - Pemerintah Kabupaten Sintang melalui Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kurniawan melakukan jumpa pers terkait terjadinya bencana banjir di Kabupaten Sintang, di Command Center Kantor Bupati Sintang pada Selasa, 16 November 2021.
Turut hadir dalam jumpa pers tersebut Kepala Dinas Kesehatan Harisinto Linoh, Kadisperindagkop dan UKM Sudirman, Kepala Dinas Sosial Setina dan Kepala Pelaksana BPBD Bernhad Saragih.
Kurniawan menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Sintang kembali memperpanjang masa tanggap darurat bantingsor, sampai dengan akhir November terhitung mulai tanggal 17 November 2021 sampai 30 November 2021.
• Presiden Jokowi Akan Tinjau Banjir Sintang, Lasarus Undang Fadli Zon ke Sintang
"Perkembangan data Bencana Banjir Kabupaten Sintang pertanggal 16 November 2021 pukul 12.00 WIB tersebar di 12 Kecamatan yang terdampak banjir, 191 desa/kelurahan. Jumlah yang terdampak banjir ada 35. 642 KK atau 123. 936 jiwa. Sedangkan yang mengungsi sebanyak 7. 496 KK atau 26. 332 jiwa, meninggal 4 orang, lokasi pengungsian 98 tempat, dan dapur umum 54 buah,” papar Kurniawan
Ada 191 desa dan kelurahan yang terdampak banjir tersebwr di 12 kecamatan. Terbanyak di Kecamatan Kayan Hilir, 43 desa, menyusul kecamatan Sintang, 29 desa.
"Akibat bencana banjir yang terjadi, sebanyak 38% penduduk Kabupaten Sintang terdampak banjir. Ada dua kecamatan yang aman dari banjir adalah Ketungau Hulu dan Ketungau Tengah," sebut Kurniawan.
Semula, ada 45 unit Gardu Listrik PLN Sintang terendam air bertambah menjadi 77 buah Gardu Yang terendam, menyebabkan tidak berfungsi sehingga mengakibatkan terjadinya pemadaman listrik di beberapa lokasi Kabupaten Sintang.
“Sejak 2 Oktober 2021 sampai dengan tanggal 15 Nopember 2021, Pemerintah Kabupaten Sintang sudah melakukan pendistribusian bantuan beras sebanyak 210 ton," kata Kurniawan.
Guna mengantisipasi bencana banjir di bidang pendidikan, Disdikbud telah memperpanjang libur sekolah di semua jenjang pendidikan sampao dengan 20 November.
Pelaksanaan pelayanan kesehatan untuk korban banjir terfokus pada pelayanan di Puskesmas yang ada melalui tenaga kesehatan turun ke lapangan menemui warga masyarakat dengan menggunakan angkutan air serta menyelenggarakan pelayanan kesehatan selama 24 jam.
“Sampai saat ini, partisipasi komponen masyarakat Kabupaten Sintang dalam menanggulangi bencana banjir sangat tinggi. Swadaya yang digalang oleh kelompok masyarakat untuk mendukung evakuasi, pengungsi, dapur umum dan lain-lain terus meningkat. Oleh karenanya, Pemerintah Kabupaten Sintang memberikan apresiasi dan terima kasih atas partisipasi masyarakat tersebut," papar Kurniawan
Menurut prakiraan potensi penambahan hujan dari Stasiun Klimatologi Kalimantan Barat wilayah Kabupaten Sintang, pada bulan November 2021 dapat meningkat sampai lebih dari 40% atau lebih tinggi dari kondisi normal.
"Masyarakat harus mewaspadai dan mengantisipasi bencana hidrometeorologi seperti banjir, angin kencang dan longsor yang dapat mengancam keselamatan jiwa dan barang yang dimiliki. Sebaiknya warga masyarakat yang sudah terkena banjir untuk dapat mengungsi ke tempat-tempat yang aman dengan berkoordinasi kepada Kepala Desa dan Lurah masing-masing," imbau Kurniawan. (*)
Update Informasi Seputar Kabupaten Sintang