Mahasiswa Sambas Antusias Ikuti Festival Sagu dan Seminar Surau Raden Sulaiman
Menurut mahasiswa IAIS Sambas itu, kegiatan-kegiatan budaya dan sejarah seperti Festival Sagu dan Seminar Surau Raden Sulaiman sangat penting untuk me
Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Salah seorang peserta Seminar tentang Surau Raden Sulaiman, yang di laksanakan di Surau Raden Sulaiman, Dusun Kota Bangun, Desa Sebangun, Kecamatan Sebawi, Nelsy Yendra mengaku sangat terkesan dengan seminar dan Festival Sagu di Desa Sebangun, Minggu 14 November 2021.
Menurut mahasiswa IAIS Sambas itu, kegiatan-kegiatan budaya dan sejarah seperti Festival Sagu dan Seminar Surau Raden Sulaiman sangat penting untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan pemuda di Kabupaten Sambas.
"Kalau menurut saya kegiatannya sangat menarik karena pembahasan sejarah yang di sampaikan oleh pemateri menambah khazanah baru bagi anak-anak muda sebagai penerus generasi yang wajib melestarikan adat budaya serta sejarah di Sambas," ujarnya.
• Pangeran Ratu Muhammad Tarhan Ajak Masyarakat Sebangun Makmurkan Surau Raden Sulaiman Sebawi
Kata Nelsy, untuk Festival Sagu, memang sudah lama sagu dijadikan sebagai komoditas makanan untuk mengganti nasi di Kabupaten Sambas.
Ditambah lagi dengan Seminar Surau Raden Sulaiman, yang saat ini sudah berumur puluhan bahkan ratusan tahun akan menjadi penambah khasanah ilmu pengetahuan.
"Selain dari aspek sejarah disampaikan pula bahwasanya dari pihak pemerintah khususnya Disparpora dan Dispendikbud serta dari pihak Kesultanan Sambas," katanya.
Kedepan kata dia, Surau Raden Sulaiman itu mesti di jaga dan dirawat sebagai salah satu peninggalan sejarah berdirinya Kota Sambas.
"Mereka juga siap untuk bekerja sama membangun dan mengembangkan Surau Raden Sulaiman sebagai destinasi wisata di Kabupaten Sambas," tutupnya. (*)
[Update Informasi Seputar Kabupaten Sambas]