Senator Kalbar Ingatkan Masyarakat Perbatasan Pentingnya Empat Pilar Kebangsaan

Menurut Christiandy Sanjaya, Kalimantan Barat yang sangat luas, lebih luas daripada Pulau Jawa tentu tidak mungkin empat wakil DPD menjangkau seluruh

Penulis: Imam Maksum | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Senator Kalimantan Barat, Christiandy Sanjaya mengingatkan masyarakat perbatasan pentingnya empat pilar kebangsaan, Jumat 12 November 2021. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Senator Kalimantan Barat, Christiandy Sanjaya mengingatkan masyarakat perbatasan akan pentingnya empat pilar kebangsaan. Hal ini diutarakan Mantan Wagub Kalbar dua periode ini saat melakukan sosialisasi empat pilar kebangsaan di GBI JAS, Jalan Lintas Sekayam, Dusun Lumur 2 Desa Kenaman, Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau.

Sosialisasi diberikan kepada pemimpin-pemimpin Gereja di sekitar perbatasan Kabupaten Sanggau-Malaysia, Jumat 12 November 2021.

Selain menjelaskan empat pilar, Christiandy Sanjaya mendorong para pimpinan gereja untuk memasyarakatkan empat pilar yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika kepada jemaatnya. 

Menurut Christiandy Sanjaya, Kalimantan Barat yang sangat luas, lebih luas daripada Pulau Jawa tentu tidak mungkin empat wakil DPD menjangkau seluruh masyarakat  Kalbar yang luas ini. 

Dukung Pengembangan Wisata, Pertamina Gelar Pelatihan Pokdarwis di Kampung Tenun Pontianak

"Empat pilar kebangsaan kita amat penting dimasyarakatkan. Pancasila, UUD-1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, kita harus terus masyarakatkan tanpa henti," katanya.

"Pegangan kita bahwa Pancasila sebagai filosofi berbangsa, pandangan hidup, pemersatu bangsa, dan dasar ideologi negara harus dipertahankan," tambah Christiandy.

Update Informasi Seputar Kota Pontianak

Dikatakannya, Bhinneka Tunggal Ika menjelaskan, bangsa Indonesia beraneka ragam suku, bahasa, adat istiadat dan agamanya meski kita berberbeda namun tetap satu. 

Kebhinenkaan begitu baik dirumuskan oleh para pemimpin muda kita saat proses awal kemerdekaan. Panitia BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) semula beranggotakan 69 plus 7 anggota istimewa. 

Kenegarawan mereka sebagai bangsa yang majemuk terdiri dari berbagai suku Jawa, Sulawesi, Sumatera hingga Maluku. Semua terwakili termasuk suku Tionghoa. 

Sampai pada tim PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) yang berjumlah 21 orang ada wakil dari Tionghoa yakni Yap Tjwan Bing. 

"NKRI adalah hasil karya semua anak bangsa semua suku.  Oleh sebab itu bila ada stigma bahwa etnis Tionghoa tidak berkontribusi dalam perjuangan NKRI, maka stigma demikian tidak benar, dan salah," katanya 

Menurutnya bangsa Indonesia harus menolak bila ada oknum atau kelompok yang mau memecah persatuan dan NKRI.

“Apalagi menghilangkan Pancasila, kelompok tersebut harus kita lawan secara bersama. Semboyan kita NKRI dengan Pancasilanya adalah harga mati," imbuhnya.

Dikesempatan yang sama, Jandoko S.Th. menguraikan nilai-nilai pancasila yang terkandung di dalamnya. Disebutkan dalam nilai Ketuhanan Yang Maha Esa menekankan Bangsa ini adalah Negara yang Bertuhan. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved