Khazanah Islam

Sholat yang Bisa di Jamak dan di Qashar , Niat Arab Latin dan Tata Caranya

Sholat yang bisa di Jamak hanya ada 4 yaitu Dzuhur, Ashar, Magri dan Isya. Sementara Subuh tidak bisa di jamak.

Penulis: Madrosid | Editor: Madrosid
Kolase Tribunpontianak.co.id
Sholat Qashar dan jamak 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Sholat Jamak dan Sholat Qashar dalam Islam merupakan suatu rukhsah dalam suatu kondisi tertentu.

Artinya dalan kondisi normal diwajibkan harus sholat fardu tepat waktu sehari 5 kali.

Sholat Jamak artinya menggabungkan dua sholat dalam satu waktu sendangkan Sholat Qashar meringkas sholat dari 4 rakaat menjadi 2 rakaat.

Menjamak dan Mengqashar sholat itu harus memenuhi ketentun, seperti sedang dalam perjalanan atau musafir dengan jarak tempuh minimal 2 marhalah ukurannya sekitar 80 kilometer lebih.

Baru, seseorang boleh melakukan sholat jamak atau sholat Qashar menggabung keduanya menjadi Sholat Jamak Qashar.

Apabila memang kondisinya tidak memungkinkan seperti dalam kondisi perang.

Jenis Sholat Jamak

Sholat Jamak Takdim : Menggabungkan sholat di waktu sholat pertama seperti Dzuhur dan Ashar dikerjakan di waktu Ashar.

Sholat Jamak Takhir : Menggabungkan Dzuhur dan Ashara dikerjakan di waktu Ashar, namun harus diawali dengan niat jamak takhir saat memasuki waktu Dzuhur.

Sholat yang bisa di Jamak hanya ada 4 yaitu Dzuhur, Ashar, Magri dan Isya. Sementara Subuh tidak bisa di jamak.

Sholat qashar hanya sholat yang berjumlah 4 rakaat saja yang bisa di Qashar, seperti Sholat Dzuhur, Ashar dan Isya.

Jamak dan Qashar bisa dilakukan bersamaan menjadi Sholat Jamak Qashar Taqdim dan Jamak Qashar Takhir.

Cara Sholat Jamak 4 Sholat Fardu Dzuhur Ashar Magrib dan Isya dan Niat Jamak Arab Latin

* Niat sholat Jamak Takdim

- Dzhuhur dengan Ashar

أُصَلِّيْ فَرْضَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَجْمُوْعًا بِالْعَصْرِ جَمْعَ تَقْدِيْمٍ للهِ تَعَالَى

Usholli Fardo Dzuhri Arba'a Rak'ataini Mustaqbilal Qiblati Majmu'an Bil 'Asri Jam'an Taqdimin Lillahi Ta'ala

“Sengaja aku shalat zhuhur empat raka’at menghadap kiblat, dijamak takdim dengan ‘ashar karena Allah Ta’ala.”

- Maghrib dengan ‘Isya

أُصَلِّيْ فَرْضَ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَجْمُوْعًا بِالْعِشَاءِ جَمْعَ تَقْدِيْمٍ للهِ تَعَالَى

Usholli Fardo Maghribi Tsalasa Rak'ataini Mustaqbilal Qiblati Majmu'an Bil'isyai Jam'an Taqdimin Lillahi Ta'ala

“Sengaja aku shalat maghrib empat raka’at menghadap kiblat, dijamak takdim dengan ‘Isya karena Allah Ta’ala.”

*Niat Sholat Jamak Takhir

- Dzuhur dengan ‘Ashar

أُصَلِّيْ فَرْضَ الْعَصْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَجْمُوْعًا بِالْظُّهْرِ جَمْعَ تَأْخِيْرٍ للهِ تَعَالَى

Usholli Fardo Dzuhri Arba'a Rak'ataini Mustaqbilal Qiblati Majmu'an Bil'Asri Jam'an Takhiran Lillahi Ta'ala

“Sengaja aku shalat zhuhur empat raka’at menghadap kiblat, dijamak takhir dengan ‘ashar karena Allah Ta’ala.”

- Magrib dengan Isya

أُصَلِّيْ فَرْضَ الْعِشَاءِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَجْمُوْعًا بِالْمَغْرِبِ جَمْعَ تَأْخِيْرٍ للهِ تَعَالَى

Usholli Fardo 'Ashri Arba'a Rak'ataini Mustaqbilal Qiblati Majmu'an Bildzuhri Jam'an Takhiran Lillahi Ta'ala

“Sengaja aku shalat ‘ashar empat raka’at menghadap kiblat, dijamak takhir dengan zhuhur karena Allah Ta’ala.”

* Niat Sholat Qashar

اُصَلّى فَرْضَ الظُهْرِ رَكْعَتَيْنِ قَصْرًا للهِ تَعَالى

“Saya berniat shalat dzuhur dua rakaat diqashar karena Allah Ta’ala”

* Niat Sholat Jamak Qashar Takdim

اُصَلّى فَرْضَ الظُهْرِ رَكْعَتَيْنِ قَصْرًا مَجْمُوْعًا اِلَيْهِ العَصْرُ جَمْعَ تَقْدِيْمًا للهِ تَعَالَى

“Saya berniat shalat duhur dua rakaat digabungkan dengan shalat ashar dengan jamak takdim, diqashar karena Allah Ta’ala”

* Niat Sholat Jamak Qashar Takhir

اُصَلّى فَرْضَ العَصْرِ رَكْعَتَيْنِ قَصْرًا مَجْمُوْعًا اِلَِى الظُهْرِ جَمْعَ تَقْدِيْمًا للهِ تَعَالَى

“Saya berniat shalat asar dua rakaat digabungkan dengan shalat dzuhur dengan jamak takdim, diqashar karena Allah Ta’ala”

Orang yang Boleh Menjamak Sholat

1. Sedang Arafah dan Muzdalifah.

Bagi kaum muslimin yang sedang melaksanakan ibadah haji, disyari’atkan untuk menjamak shalat fardu ketika berada di Arafah dan di Muzdalifah.

2. Musafir

Seorang musafir (perjalanan jauh ) atau hendak melaksanakan musafir diizinkan untuk menjamak shalatnya.

3. Darurat atau Ada Halangan

Seseorang berada dalam keadaan yang berhalangan untuk mengerjakan shalat pada waktunya, seperti karena suatu keperluan yang sangat mendesak, menjaga orang sakit, seorang dokter yang melakukan tindakan darurat, operasi, atau terjebak macet di jalan tol. Di perkenankan untuk menjamak shalatnya.

4. Lupa Sholat

Ketika seseorang lupa mengerjakan satu shalat dia ingat setelah waktunya berlalu. Maka dia wajib mengerjakan (mengqadha ) shalat itu.

5.  Wanita Haid

Manakala seorang wanita merasa bahwa haid sudah kering (sudah berhenti) di penghujung waktu ashar, maka wanita ini diperintahkan untuk bersuci dari hadats besar.

Kemudian bersegeralah untuk melaksanakan shalat zuhur dan ashar yang belum dikerjakan itu, artinya bahwa shalat zuhurnya dijamak ke ashar (jamak ta’khir).

Begitu pula ketika wanita ini merasa (mengetahui) bahwa darah haidnya sudah berhenti (kering) di waktu larut malam (belum waktu subuh), maka dia dapat bersegera bersuci dari hadats besar (haid)nya, apakah dengan cara mandi atau dengan tayamum.

Kemudian bersegeralah mengerjakan shalat magrib dan isya dengan cara jamak ta’khir.

( Update Berita Khazanah Islam )

(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved