Kisah 'Ratu Ular' yang Sudah Kenyang Dipatuk, Tak Selera Makan saat Koleksi Mati
Berbeda dengan anak-anak seusianya yang takut terhadap ular, Iin justru tidak takut untuk memegangnya.
"Ada yang bilang nenek-nenek kok mainan ular. Saya ini bukan mainan, tapi pecinta ular," tegas Iin.
Dalam perkembangannya, Iin tak hanya mengoleksi ular.
Ia bersama timnya juga kerap memberikan pertolongan apabila ada ular yang masuk ke rumah atau permukiman warga.
"Kami sering melakukan rescue kalau ada ular yang masuk ke rumah atau permukiman," ujar Iin.
Ular-ular hasil tangkapan kemudian dikembalikan lagi ke alam yang jauh dari permukinan warga.
Tak berhenti di situ, Iin kini juga rajin memberikan edukasi kepada masyarakat.
Mulai dari mengenal ular yang berbisa atau tidak hingga cara menanganinya apabila tergigit.
Iin tergerak untuk memberikan edukasi karena prihatin banyak masyarakat awam dan penghobi ular yang meninggal akibat tergigit ular.
"Banyak yang jadi korban karena kegigit king kobra, bahkan sampai meninggal karena kurang hati-hati," kata Iin.
Edukasi penanganan ular Iin pun mengaku sudah kenyang tergigit ular.
Namun karena mengetahui cara penanganannya, ia dapat meminimalkan efeknya.
"Orang mainan api akan terbakar, mainan air akan basah, demikian juga mainan ular. Yang terpenting ada cepat dan tepat menanganinya," jelas Iin.
Iin berpesan kepada penggemar ular untuk merawatnya sebaik mungkin.
"Seperti makhluk lainnya, kalau diberi kenyamanan akan nurut. Untuk kebutuhan pakan, tempat kami buat senyaman mungkin, jangan sampai terusik," ujar Iin.
Iin dibantu oleh seseorang yang setiap hari membersihkan dan memberikan pakan ular berupa tikus dan ayam.