Psikologi
Cara Atasi Stres Pada Anak yang Mulai Sekolah Tatap Muka
Penting bagi orang tua untuk memperhatikan setiap perubahan yang terjadi pada anak. Rutinitas yang berbeda akan terjadi pada anak pada masa sekolah.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Sekolah tatap muka telah dilaksanakan pada sebagian besar wilayah di Indonesia.
Penting bagi orang tua untuk memperhatikan setiap perubahan yang terjadi pada anak.
Rutinitas yang berbeda akan terjadi pada anak pada masa sekolah tatap muka.
Anaka akan mulai mengikuti jadwal yang ketat untuk aktivitasnya yang baru.
Masa transformasi ini pun dapat berdampak pada anak-anak dan kesehatan mereka.
Melansir timesnownews, menurut sebuah penelitian oleh Universitas McGill yang diterbitkan dalam jurnal Child and Adolescent Psychiatry and Mental Health, ditemukan bahwa siswa yang kembali ke jadwal sekolah pagi sebelumnya dapat menyaksikan dampak positif pada gaya hidup mereka.
Dalam persiapan sekolah tatap muka, kebiasaan tidur yang baik sangat diperlukan.
Selanjutnya, mengikuti kebiasaan tidur yang lebih baik dapat membantu menurunkan tingkat stres pada remaja.
Hal ini juga dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk mengatasi krisis.
Penelitian tersebut juga menemukan bahwa menunda waktu mulai sekolah dapat meningkatkan kesehatan mental anak.
"Pandemi telah menunjukkan bahwa menunda waktu mulai sekolah dapat membantu dan harus diterapkan oleh sekolah yang tertarik untuk mendukung kesehatan mental siswa mereka," kata Reut Gruber, peneliti dari Universitas McGill.
Durasi tidur
Durasi tidur anak perlu diperhatikan, terutama dalam persiapan sekolah tatap muka.
"Durasi tidur yang lebih pendek dan tingkat gairah yang lebih tinggi pada waktu tidur dikaitkan dengan tingkat stres yang lebih tinggi, sedangkan tidur yang lebih lama dan tingkat gairah yang lebih rendah pada waktu tidur dikaitkan dengan pengurangan stres," tambah Reut.
Apakah stres kembali ke sekolah berdampak pada anak-anak?
Penutupan sekolah pada awalnya berdampak pada anak-anak dan kesehatan mental mereka karena aktivitas yang lebih sedikit, waktu bermain yang terbatas, dan berjarak dari teman.
Namun, saat sekolah dibuka, stres dan kecemasan muncul lagi karena berbagai alasan.
Baik itu ketakutan untuk melanjutkan gaya hidup disiplin, ketakutan akan virus corona atau muncul untuk ujian dalam suasana stres yang sama seperti sebelumnya.
Tanda kecemasan pada anak
Bagaimana membantu anak-anak mengatasi kecemasan kembali ke sekolah?
Shamantha. K, Psikolog Konseling di Rumah Sakit Fortis berbicara tentang bagaimana ketakutan akan virus corona bisa menjadi alasan utama kecemasan pada anak-anak.
Pakar itu juga membagikan beberapa tanda kecemasan pada anak-anak yang harus diwaspadai orang tua.
"Kembali ke sekolah di masa normal itu sendiri sulit untuk dihadapi anak-anak, apalagi selama pandemi. Beradaptasi dengan rutinitas lama mereka setelah menghadiri kelas online selama lebih dari setahun dapat menyebabkan banyak kecemasan," ugkapnya.
Orang tua harus mengidentifikasi tanda dan gejala kecemasan pada anak, misalnya, pola suasana hati yang tidak menentu, sulit tidur, kehilangan minat dalam aktivitas sehari-hari.
Selain itu, ketidakmampuan untuk berkonsentrasi, kelelahan, lekas marah dan menemukan alasan untuk menghindari sekolah saat mulai sekolah harus dilaksanakan kembali.
Beberapa penyebab kecemasan anak-anak adalah kontak dengan virus, meninggalkan rumah yang merupakan zona nyamannya, kehilangan orang yang dicintai, dan interaksi sosial yang harus dilakukan secara langsung.
Mengatasi kecemasan pada anak
"Balita yang mulai bersekolah online sudah terbiasa dengan pengaturan kelas digital. Tapi sekarang, sejak sekolah dibuka kembali, anak-anak yang tidak pernah mengunjungi sekolah cenderung menghadapi banyak masalah penyesuaian dan kecemasan," ungkap Dr Satish Kumar, Konsultan Psikolog Klinis di Rumah Sakit Manipal.
Selama lockdown, anak-anak ini telah mengembangkan ketergantungan pada orang tua mereka dan lingkungan rumah.
Mengatasi hal ini, ada yang bisa dilakukan orang tua.
Caranya yakni sebagai berikut:
- Orang tua dapat membantu memutus siklus ini dengan memaparkan pada anak-anak mereka ke dunia nyata sedikit demi sedikit.
- Bantu mereka membayangkan atau menunjukkan video pengaturan sekolah untuk memberi mereka gambaran tentang bagaimana jadinya daripada membawa mereka ke sekolah secara tiba-tiba.
"Ini bisa menjadi cara yang baik untuk membantu menghilangkan rasa cemas dengan menurunkan kecerdasan kejutan dari kehidupan sekolah,” kata Dr Satish.
Kemudian, menurut Ms Anusheela Brahmachary, Konsultan Senior, Psikolog Olahraga & Konselor di Medica Superspecialty Hospital, cara ini juga bisa dilakukan:
- Para orang tua dapat memasukkan pesan-pesan post it ke dalam tiffin box, notebook dan tas untuk mengingatkan mereka untuk menjaga protokol COVID yang harus dipatuhi.
- Orang tua juga harus memastikan diet yang tepat dan aktivitas fisik untuk anak-anak mereka untuk memfasilitasi kesejahteraan.
Pandemi masih belum selesai, sehingga orang tua perlu untuk memastikan anak-anak dapat menjalani new normal dengan aman, terutama saat persiapan sekolah tatap muka saat ini.
[Update informasi seputar psikologi klik di sini]
(*)
Artikel ini telah terbit di parapuan.co. dengan judul Persiapan Sekolah Tatap Muka, Begini Cara Mengatasi Stres pada Anak