PLN UPDK Kapuas Laksanakan Care For Asset Mesin Pembangkit ULPLTU/D Ketapang
Program Care For Asset ini juga untuk mengembalikan kondisi engine ke performa seperti sediakala.
Penulis: Imam Maksum | Editor: Nina Soraya
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - PLN UPDK Kapuas melaksanakan program Care For Asset Unit Pembangkit di ULPLTU/D Ketapang sebagai bentuk pemeliharaan periodik.
Manager Bagian Operasi dan Pemeliharaan 2 PLN UPDK Kapuas, Edi Harianto mengatakan dengan program tersebut PLN Regional Kalimantan melihat langsung kondisi real pembangkit listrik seperti apa
“Program Care For Asset ini juga untuk mengembalikan kondisi engine ke performa seperti sediakala,” katanya, Minggu 24 Oktober 2021.
Edi Harianto menjelaskan pihaknya melakukan pemeliharaan periodik mesin pembangkit yang telah dimulai Juli-Agustus 2021.
“Kami melakukan pemeliharaan periodik di Wartsila unit 1 dan Wartsila unit 2,” katanya.
Hal ini untuk mengmbalikan lagi ke powerment di 85 persen dari Daya Mampu Nominal (DMN) yang telah dideclear di sistem.
Edi Harianto menerangkan periodik ini dapat dari sisi efisiensi juga dari sisi pelayanan mampu mencukupi. “Karena jika periodik mesin tidak dilaksanakan maka performa engine akan turun seiring waktu,” katanya.
Dalam Care for Assset dilakukan pemeliharaan periodik yang dilakukan PLN untuk Top Overhaul, Semi Overhaul, Major Overhaul.
Sementara yang telah terlaksana di Wartsila unit 1 dan Wartsila unit 2 untuk Major Overhaul. “Ada hiden power atau daya tersimpan yang kita kembalikan lagi, di posisinya 85 persen,” ujarnya.
Menurut Edi Harianto, unit tersebut jam kerjanya sudah melewati dengan daya mampunya di kisaran 65 persen dan dikembalikan di posisinya 85 persen. “Di Ketapang 60 persen masih menggunakan bahan bakar fosil,” imbuhnya.
Care for Asset juga supaya dapat menyentuh karyawan yang ada di unit. Menyentuh secara tidak langsung karyawan di frontliner-nya.
Dari sisi perusahaan, sehingga efisiensinya bagus, biaya produksinya murah, perusahaan mengharapkan penjualan bisa kompetitif.
Karena di lini-lini yang tersebar di ULPLTU/D Ketapang murni masih menggunakan bahan bakar 70 persen fosil dan 30 persen nabati.
Dengan diadakan pemeliharaan periodik ini, jelas Edi Harianto diharapkan efisiensi lebih bagus. Sehingga BB-nya akan lebih baik, dengan BB baik maka pengeluaran akan lebih sedikit.
Kemudian hubungan antara bawahan dan atasan juga akan terjalin lebih baik karena pihaknya mendatangi dan menyentuh langsung ke pekerja-pekerjanya sehingga komunikasi terjalin dua arah.
• Wujudkan Listrik Gratis, PLN Kembali Nyalakan Listrik Desa di Ketapang
