Pelaku Pembunuhan Ibu Kandung di Matang Danau Masih Jalani Perawatan di RSUD Sambas

Kapolres Sambas AKBP Laba Meliala, melalui Kasatreskrim Polres Sambas AKP Siko Sesaria Putra Suma mengatakan pelaku pembunuhan ibu kandung dan seorang

Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK/M Wawan Gunawan
Kasatreskrim Polres Sambas, AKP Siko Sesaria Putra Suma, saat ditemui di Mapolres Sambas 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS -  Kapolres Sambas AKBP Laba Meliala, melalui Kasatreskrim Polres Sambas AKP Siko Sesaria Putra Suma mengatakan pelaku pembunuhan ibu kandung dan seorang warga pengantar pupuk, di Desa Matang Danau, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, saat ini masih menjalani perawatan di RSUD Sambas, Minggu 24 Oktober 2021.

"Saat ini masih menjalani perawatan di RSUD Sambas," ujarnya.

Diungkapkan kasat, mereka saat ini juga masih mendalami motif dari pembunuhan ibu kandung tersebut.

"Nanti akan dilaksanakan rekonstruksi, waktunya akan kita infokan," katanya.

Menambah Daftar Positif Covid-19, Tujuh PMI dari Malaysia Diisolasi ke Asrama Brimob Aruk Sambas

Sementara itu, pelaku kata Kasat dijadwalkan akan dilakukan pemeriksaan kejiwaan.

"Besok direncanakan akan dilakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap pelaku," ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan bahwa, peristiwa nahas pembunuhan ibu kandung itu, terjadi sekitar pukul 08.00 wib, Selasa 19 Oktober 2021. Kata Kasat, peristiwa penganiayaan berat itu terjadi terhadap Ibu kandung yang dilakukan oleh anak kandungnya yang di duga telah mengalami gangguan Jiwa (ODGJ).

"Pelaku BN (42) melakukan penganiayaan berat dengan cara membacok menggunakan sebilah parang terhadap ibu kandungnya yang bernama Norlam. Kejadian itu terjadi dibelakang rumah korban, yang mengakibatkan korban meninggal dunia ditempat kejadian," ujarnya.

Namun malang kata Kasat, pada saat bersamaan datang seorang warga mengantar pupuk kerumah tetangga korban. Dan bermaksud untuk menegur pelaku agar tidak menganiaya ibu kandungnya tersebut.

"Pada saat bersamaan tukang pupuk yang juga korban meninggal dunia atas nama Behadi datang melewati rumah samping rumah korban untuk mengantarkan pupuk pesanan kakak ipar BN disebelah rumah Korban," katanya.

"Setelah menurunkan pupuk dari atas sepeda motor, Behadi menegur BN untuk tidak menyakiti ibu kandungnya (korban), namun pelaku tidak terima dan melakukan pembacokan kepada tukang pupuk dengan parang dan mengenai kepala bagian belakang, yang mengakibatkan tempurung pecah di lokasi yang sama," tutupnya. (*)

Update Informasi Seputar Kabupaten Sambas

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved