Tanah Longsor Bukit Dolek Melawi Sebabkan Akses Jalan dan Jembatan Desa Langan-Balai Agas Terputus

"Tingginya intensitas curah hujan yang mengakibatkan terjadinya longsor Bukit Dolek, Desa Balai Agas, Kecamatan Belimbing," kata Arbain kepada Tribun

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Bencana alam tanah longsor kembali terjadi di Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat. Jalan dan jembatan akses satu - satunya yang menghubungkan Desa Langan, menuju Desa Balai Agas, Kecamatan Belimbing, terputus. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MELAWI - Bencana alam tanah longsor kembali terjadi di Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat. Jalan dan jembatan akses satu - satunya yang menghubungkan Desa Langan, menuju Desa Balai Agas, Kecamatan Belimbing, terputus.

Longsor disebabakan tingginya intentias curah hujan di sejumlah wilayah di Kabupaten Melawi.

Kapolres Melawi AKBP Sigit Eliyanto Nurharjanto, melalui Paur Subbag Humas Bripa Arbain mengungkapkan bencana tanah longsor tersebut terjadi pada Rabu, 20 Oktober 2021, sekitar pukul 07.30 wib di
di Bukit Dolek Desa Balai Agas Kecamatan Belimbing.

"Tingginya intensitas curah hujan yang mengakibatkan terjadinya longsor Bukit Dolek, Desa Balai Agas, Kecamatan Belimbing," kata Arbain kepada Tribun Pontianak, Rabu 20 Oktober 2021.

Berdasarkan hasil monitoring dan pendataan yang dilakukan oleh Bhabinkamtibmas Polsek Belimbing diketahui bahwa kejadian tanah longsor tersebut dikerenakan intensitas curah hujan yang tinggi.

"Dengan adanya kejadian tersebut tidak ditemukan adanya Korban Jiwa. Namun jalan dan jembatan akses satu - satunya yang menghubungkan Desa Langan nenuju Desa Balai Agas terputus," jelas Arbain.

BREAKING NEWS - Jembatan Desa Langan Kabupaten Melawi Ambruk Diterjang Banjir

Empat Unit Rumah dan Satu Gereja Rusak Berat Diterjang Tanah Longsor di Melawi, Kalbar

Pada 2 Oktober 2021 lalu, bencana alam tanah longsor juga terjadi di Dusun Bodong, Desa Lihai, Kecamatan Menukung, Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat.

Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini. Namun, longsoran tanah menyebabkan empat unit bangun rumah warga dan satu unit tempat Ibadah Gereja Santa Louisa Desa Lihai mengalami rusak berat.

Bencana tanah longsor terjadi dua kali di Desa Lihai. Pertama pada Jumat pukul 21.00 dan pada pukul 23.00 wib malam..

Pada Sabtu tanggal 2 Oktober 2021 sekira jam 14.30 wib siang, Kapolsek Menukung,
Iptu Tri Jumadi melakukan pengecekan ke lokasi tanah longsor.

"Longsor pertama terjadi pada pukul 21.00 wib dan menimbun sebagian rumah Singgah Veranti, Maman efendi, dan mengenai Gereja Katholik Santa Luisa Desa Lihai. Kemudian longsor kedua terjadi sekira pukul 23.00 wib dan mengenai rumah eumah Makerius Suprianto Pi'i. Dari hasil pengecekan tempat ditempat kejadian, terdapat empat unit rumah warga yang rusak berat akibat kejadian longsor tersebut," kata Tri Jumadi.

Menurut Kapolsek, longsor tersebut diakibatkan terjadinya intensitas curah hujan yang tinggi yang terjadi di wilayah Kecamatan Menukung, dan bangunan rumah warga berdiri tepat di bawah kaki bukit.

"Menurut keterangan cuaca pada saat kejadian longsor, cuaca hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi pada malam sampai pagi hari. Terdapat tujuh KK (Kepala Keluarga) yang terdampak terjadinya longsor dari 4 (empat) unit bangunan rumah warga tersebut," ungkap Kapolsek.

Kapolsek memastikan tidak ada korban jiwa dalam bencana alam tersebut. Namun,
Akibat longsoran tanag terdapat empat unit bangun rumah warga dan satu unit bangunan tempat Ibadah Gereja Santa Louisa Desa Lihai mengalami rusak berat.

"Tidak ada korban jiwa akibat terjadinya longsor yang terjadi di Desa Lihai, Kecamatan Menukung tersebut. Akibat musibah longsor tersebut mengalami kerugian materil sekira sejumlah Rp 300 juta rupiah," kata Kapolsek. (*)

(Simak berita terbaru dari Melawi)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved