Unik! Ayam Kaki Empat di Kubu Raya Kalimantan Barat, Berikut Penjelasan Pemiliknya
Posisi dua kaki seperti ayam normal, dan dua lainnya ada di bagian atas antara ekor dengan kedua sayap.
Penulis: Marlen Sitinjak | Editor: Marlen Sitinjak
Seperti tertuang di Science Daily, Selasa 3 Januari 2017, Marino membuktikan bahwa ayam juga dapat berhitung.
Hal ini dibuktikan lewat anak ayam yang baru berusia lima hari, hasilnya terbukti ayam dapat membedakan jumlah.
Dia mengelompokkan dua benda dengan jumlah berbeda. Ternyata, anak ayam tersebut mampu memilih secara berurutan dimulai dari jumlah benda paling banyak ke jumlah yang lebih sedikit.
Hal ini merupakan pemahaman konsep paling dasar dalam aritmatika, yaitu pengurangan dan penambahan.
Lalu, ayam juga bisa mengingat jejak bola yang hilang selama 180 detik, asalkan melihat arah dan pergerakan bola tersebut selama satu menit sampai bola tersebut menghilang.
Kemampuan ini mirip dengan primata.
• 3 Tanaman Pengusir Tikus yang Bisa Kita Letakkan di Dalam Rumah
Cara berkomunikasi ayam pun terbilang rumit. Menurut Marino, ayam setidaknya memiliki 24 vokalisasi suara berbeda-beda dan memiliki perbendaharaan suara yang unik dan jumlahnya banyak.
Ayam menunjukkan kompleksitas kognitif dengan mengambil interval waktu atau jeda dan mengantisipasi apa yang akan terjadi terhadapnya.
Hal ini juga terjadi pada hewan lain saat ditempatkan dalam situasi yang mengharuskan mereka memecahkan masalah.
Induk ayam juga menunjukkan ciri kepribadian sosok ibu, dan ini mempengaruhi perilaku anak-anak mereka.
Dalam makalah yang ditulisnya, Marino menyebut bahwa kulit ayam memiliki banyak reseptor yang dapat merasakan tekanan, suhu, dan rasa sakit.
Hal yang paling menarik dari ayam adalah paruhnya. Paruh ayam seperti burung lain merupakan organ sensitif yang memiliki banyak reseptor saraf.
Hal ini membantu mereka untuk mengidentifikasi benda-benda atau makanan dengan sentuhan.
Perlu diketahui, saat paruh mereka dipotong, mereka sebenarnya sedang merasakan nyeri yang sangat menyakitkan.
Dalam membuat penelitian ini, Marino berharap dapat memberikan pemahaman yang lebih baik untuk literatur ilmiah tentang perilaku ayam.