Kabel Laut Putus Selesai Diperbaiki, Jaringan Telkom Kini Sudah Kembali Pulih Total
Sistem komunikasi kabel laut JaSuKa (Jawa-Sumatera-Kalimantan) milik PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk akhirnya pulih total.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Sistem komunikasi kabel laut JaSuKa (Jawa-Sumatera-Kalimantan) milik PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk akhirnya pulih total.
Dan sudah kembali beroperasi secara normal sejak senin pagi 4 Oktober pukul 05.30 WIB.
Sehari sebelumnya, penyambungan kabel yang sempat terputus pada ruas Batam-Pontianak tersebut juga telah selesai.
Emiten berkode saham TLKM itu menyebut, penyelesaian ini lebih cepat dibandingkan target waktu yang diperkirakan semula, yakni selama sebulan.
• Viral Gaji Pekerja Bawah Laut Capai Rp 771 Juta, Teknisi yang Perbaiki Gangguan Internet Telkom
Vice President Corporate Communication Telkom, Pujo Pramono mengatakan, kabel laut Jasuka sudah kembali pulih dan melayani trafik telekomunikasi dengan normal.
Telkom akan terus melakukan monitoring trafik dan layanan guna memastikan kualitas layanan yang dirasakan pelanggan tetap prima.
“Diharapkan layanan TelkomGroup ini dapat mendukung beragam kebutuhan pelanggan yang sarat akan teknologi digital.
“Kami meyakini dengan adanya digitalisasi di berbagai sisi dapat menjadikan Indonesia lebih baik lagi,” kata Pujo, dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Selasa 5 Oktober 2021.
Sebelumnya, Seluruh layanan TelkomGroup baik fixed broadband termasuk IndiHome maupun mobile broadband milik Telkomsel sudah kembali normal.
Dan dapat diakses pelanggan seluruh Indonesia seperti sedia kala.
Layanan TelkomGroup sempat mengalami penurunan kualitas akibat gangguan sistem komunikasi kabel laut JaSuKa ruas Batam - Pontianak hari Minggu 19 September 2021.
Hal itu diungkapkan oleh Vice President Corporate Communication PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), Pujo Pramono.
Ia mengatakan, hingga hari ini Jumat 24 September 2021 kapasitas bandwidth telah mencapai target pemulihan 100% layanan.
Seiring dengan bertambahnya kapasitas sebesar 1 Tbps kemarin malam.
“Hal ini tidak lepas dari upaya peningkatan kapasitas jaringan melalui pengaktifan jalur back-up dan alternatif, khususnya jalur komunikasi ke wilayah tertentu seperti Kalimantan, Sulawesi dan Papua."
"Dengan demikian, layanan TelkomGroup baik fixed maupun mobile broadband sudah 100% kembali normal,” terang Pujo, mgnutip Kontan.co.id, Jumat 24 September 2021.
Sementara itu, terkait perbaikan kabel laut JaSuKa yang menjadi biang kerok gangguan berasal dari titik sekitar 1,5 km lepas pantai Batam pada kedalaman 20 meter bawah permukaan laut.
Telkom tengah melakukan penyiapan tim, cableship dan segala kebutuhannya untuk mempercepat proses penyambungan kabel.
Diperkirakan untuk perbaikan kabel laut ini akan selesai pada pekan kedua Oktober 2021 bahkan bisa lebih cepat.
Pada saat yang sama, Telkom berhasil melakukan upaya rerouting dan back-up link.
Sehingga perbaikan layanan TelkomGroup termasuk IndiHome dapat kembali normal seperti sediakala tanpa perlu menunggu selesainya penyambungan kabel laut tersebut.
Sebelumnya, Masalah pada kabel bawah laut Jasuka (Jawa, Sumatera, dan Kalimantan) di ruas Batam-Pontianak membuat layanan Indihome dan Telkomsel mengalami gangguan pada Minggu 19 September 2021.
Pihak Telkom kini sedang mengupayakan perbaikannya. Dalam keterangan resmi kepada KompasTekno, Rabu (22/9/2021), Telkom memperkirakan proses perbaikan kabel laut yang terganggu akan berlangsung sekitar sebulan.
Telkom akan segera melakukan penyambungan kabel laut yang didahului berbagai persiapan, seperti penyiapan cableship yang akan dioperasikan menuju titik gangguan untuk melakukan penyambungan, penyiapan peralatan, dan kelengkapan yang diperlukan.
Vice President Corporate Communication Telkom, Pujo Pramono mengatakan, pihaknya melakukan melakukan rerouting trafik sebagai alternatif jalur komunikasi menuju Batam untuk peningkatan kualitas layanan.
Kapasitas jaringan ditingkatkan melalui pengaktifan jalur back up dan alternatif, khususnya untuk jalur komunikasi ke wilayah tertentu seperti Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.
"Di samping itu, kami juga melakukan penambahan kapasitas link untuk beberapa destinasi yang masih menunjukkan occupancy tinggi," jelas Pujo.
Lebih lanjut, Pujo mengatakan bahwa, sehubungan dengan proses peningkatan kualitas layanan yang bertahap, maka tak menutup kemungkinan adanya sistem prioritas seperti untuk kebutuhan video conference bagi masyarakat yang bekerja dan sekolah dari rumah.
"Kami tetap mengutamakan aplikasi video conference untuk WFH dan LFH mengingat saat ini kebutuhan untuk pendidikan sedang menjadi prioritas," pungkas Pujo.