Obrolan Gayeng Ganjar: Tak Perlu Besar, Kecil Tapi Bermanfaat
Ganjar mengatakan, telah menawarkan program desa kembar antara Jateng dengan Papua.Program itu dimintanya dikawal oleh para aktivis mahasiswa.
Ganjar termasuk sosok yang mudah bergaul dengan siapa pun, dan komunikasi selalu dibangun dengan “sersan”, serius tapi santai, sehingga percakapan pun jadi gayeng.
"Kalian kuliah belum masuk kan? Terus aktivitas sehari-hari apa? Tidur sajakah? Pantas itu perutnya besar," canda Ganjar pada salah satu aktivis mahasiswa yang membuat mereka ger-geran.
Ketua GMNI Jayapura, Ricky Bofra mengatakan, sengaja menemui Ganjar untuk diskusi. Menurutnya, Ganjar adalah salah satu pemimpin yang disukai karena dekat dengan rakyat dan berprestasi.
Tak hanya membangun Jateng, Ganjar dinilainya banyak menginspirasi para pemuda di seantero negeri.
"Ketika beliau datang ke sini, ini momentum bagi kami berjumpa dan sharing ide, masukan dan gagasan dari beliau pada kami untuk membangun Jayapura ini," jelasnya.
• Ganjar Terima Sepasang Batik Bermotif Burung Cenderawasih dari Rektor Uncen
Ricky mengapreasiasi ide Ganjar untuk membentuk desa kembar antara Jateng dan Papua. Ia berharap persaudaraan Jateng dan Papua terus berlanjut untuk Indonesia.
" Kami teman-teman di Jayapura dan bersama saudara kita di Jawa Tengah, kami tetap bersaudara, salam satu Indonesia," katanya.
Ketua PMII Jayapura, Mahfud mengatakan, Papua adalah miniatur Indonesia. Ia sendiri keturunan Madura yang tinggal di Papua.
"Kami ini simbol miniatur NKRI, meskipun kami berbeda tapi perbedaan suku ras agama tidak membuat kami terpecah belah," tegasnya. (*)