Pola Hidup Sehat
JENIS Bakteri Coliform yang Menyebabkan Penyakit Tifus dan Diare, Apa Gejala Penyakit Tipes ?
Tifus dapat menular dengan cepat, umumnya melalui konsumsi makanan atau minuman yang sudah terkontaminasi tinja yang mengandung....
Penulis: Mirna Tribun | Editor: Mirna Tribun
Perut akan terasa sakit selama infeksi masih menyerang sistem pencernaan.
Sistem pencernaan yang bermasalah kemudian akan meminta bantuan otak untuk memicu otot usus berkontraksi agar feses segera dikeluarkan.
Selama proses ini, perut Anda akan terasa kram dan mulas.
Anda umumnya akan merasakan sakit perut dan diare dalam 8 sampai 72 jam setelah terpapar bakteri Salmonella.
6. Hilang nafsu makan
Penurunan nafsu makan juga merupakan wujud dari respon peradangan dalam tubuh.
Sistem imun akan merangsang otak untuk melepaskan zat kimia bernama leptin yang bekerja menurunkan nafsu makan.
Penurunan nafsu makan saat tipus ini juga bertindak untuk mencegah bakteri masuk lebih banyak lagi lewat makanan.
Saat Anda makan lebih sedikit pun, artinya Anda memberikan asupan makanan yang lebih sedikit bagi bakteri yang ada dalam tubuh Anda. Pada akhirnya, bakteri yang kelaparan akan lebih cepat mati.
Gejala penurunan nafsu makan umumnya muncul menandakan tubuh sedang dalam proses pemulihan dari tipes.
Gejala tifus ini biasanya terjadi hanya sebentar saja pada orang dewasa.
7. Mual dan muntah
Mual dan muntah menjadi gejala tipes pada orang dewasa sebagai wujud peradangan di dalam sistem pencernaan.
Ketika bakteri penyebab tipes menginfeksi dinding lambung dan usus, sistem imun akan merespon serangan tersebut dengan mengirimkan sinyal ke otak untuk memunculkan rasa mual.
Otak kemudian akan memicu organ pencernaan memproduksi lebih banyak cairan yang membuat perut terasa tidak nyaman. Alhasil, Anda merasa mual dan bisa muntah-muntah.
Dengan kata lain, mual dan muntah merupakan reaksi alami tubuh untuk mengeluarkan racun dan bakteri dari dalam sistem pencernaan.
Pengobatan Penyakit Tifus
Penanganan penyakit tifus dilakukan dengan pemberian obat antibiotik.
Pengobatan bisa dilakukan di rumah atau perlu dilakukan di rumah sakit.
Pengobatan akan disesuaikan dengan tingkat keparahan penyakit tipes yang dialami pasien. (*)