Digication Kampus UICI 2021 Ditutup, Mahasiswa UICI Asal Sambas Terkesan Motode Belajar Jarak Jauh

UICI sendiri adalah kampus digital pertama di Indonesia yang mengintegrasikan teknologi Learning Management System (LMS), Digital Simulator Te

Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Pelaksanaan Digital Campus Orientation (Digication) atau yang biasanya disebut PKKMB di Universitas Insan Cita Indonesia (UICI). 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Digital Campus Orientation (Digication) atau yang biasanya disebut PKKMB di Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) telah selesai dilaksanakan. Kegiatan itu digelar pada 22-24 September 2021 melalui Zoom Clouds Meeting.

Untuk diketahui, UICI sendiri adalah kampus digital pertama di Indonesia yang mengintegrasikan teknologi Learning Management System (LMS), Digital Simulator Teaching Learning System (DSTLS), Virtual Reality (VR), dan Augmented Reality (AR) yang disebut sebagai Digital Integrated Learning System (DILS).

Rektor UICI Prof. Dr. Laode Kamaludin, M.Sc, M.Eng mengatakan mahasiswa UICI adalah aset bangsa dan UICI yang paling bernilai hari ini dan di masa akan datang.

Dirjen Vokasi Nilai Kampus Politeknik Negeri Sambas Berkembang Pesat

"Anda adalah aset bangsa dan UICI yang paling bernilai hari ini dan di masa akan datang. Saya berterima kasih kepada mahasiswa yang tetap setia dari hari pertama hingga hari terakhir mengikuti orientasi digital yang kita sebut dengan Digication,"  Senin 27 September 2021.

Diungkapkan dia, mahasiswa pertama UICI ini adalah para pelaku sejarah yang pertama melaksanakan orientasi melalui digital di Indonesia.

Update Informasi Seputar Kabupaten Sambas

"Kalian sebagai pelaku sejarah, orang di Indonesia yang menikmati orientasi digital di kampus digital pertama di Indonesia," katanya.

Sementara itu, Wakil rektor 3 bidang Keislaman, Keindonesiaan dan Kemahasiwaan Prof. Dr. Drs. Achmad Syahid, M.Ag dia merasa terharu dan bangga melihat mahasiswa baru UICI melalui layar virtual.

"Saya sungguh terharu dan merasa bangga. Saya amati mahasiswa baru UICI melalui layar virtual, saya menyaksikan ornag baik yang melikiki visi dan memiliki talenta. Tentu saja apapun yang kita rancang dan usahkan ada saja halangan serta rintangan dan itu harus kita perbaiki kedepannya," ujarnya.

Kata dia, UICI merupakan start up Digital University yang diharapkan dapat menjadi role model pengembangan kampus digital di Indonesia.

Sementara itu, Satu di antara peserta Digital Campus Orientation (Digication) atau yang biasanya disebut PKKMB di Universitas Insan Cita Indonesia (UICI), dari Kabupaten Sambas, Nikita Darmala mengatakan dirinya sangat terkesan dengan Digication UICI, yang dilaksanakan selama 3 hari.

Dia katakan, dirinya mendapatkan banyak hal baru dari kegiatan yang dia terima selama masa pengenalan kampus itu.

"Sangat menyenangkan dan seru meskipun digelar secara virtual. Dimana tiga hari itu kami diberikan pemahaman dengan baik mengenal kampus digital, Rektor dan Wakil Rektor, beserta para dosen yang tidak hanya berada di Indonesia tetapi juga dosen yang menetap di luar negeri," ujarnya, Senin 27 September 2021.

Kata dia, untuk materi yang diberikan dinilai juga sangat membantu para mahasiswa untuk mengenali dan mengetahui sistem perkuliahan secara digital termasuk siakad dan e-learning.

Bupati Sambas Paparkan Capaian 100 Hari Kerja Satono-Rofi

Kata dia, ada 4 mata kuliah dasar yang dilaksanakan dengan menggunakan zoom clouds meeting dan selebihnya mengintegrasikan teknologi Artificial Intelligence and Voice Recognition Digital Simulator Teaching Learning System (AI-VR DSTLS) seperti yang di sampaikan oleh Wakil Rektor 1 Bidang Akademik, Riset dan Pengembangan serta Digital advancement.

Oleh karenanya dia berharap, dari Kampus Insan Cita itu bisa melahirkan para ilmuan yang kreatif dan melek teknologi informasi.

"Semoga dari UICI melahirkan generasi yang unggul dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, yang memiliki karakter kreatif, inovatif, pencipta, pengabdi yang bernafaskan islam sesuai dengan 3 filosofi dasar UICI yakni integrasi budaya digital, keislaman dan keindonesiaan," tutupnya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved