Bupati Sambas Paparkan Capaian 100 Hari Kerja Satono-Rofi
“Alhamdulilah kita bersyukur kepada Allah SWT yang telah meridhai semua kegiatan Bupati dan Wakil Bupati selama 100 hari menjabat. Sudah ada beberapa
Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Bupati Sambas, Satono dan Wakil Bupati Sambas, Fahrur Roffi kemarin pada 24 September, memasuki 100 hari masa kerja. Diungkapkan oleh Bupati, dalam 100 hari kerja sebagai Bupati dan Wakil Bupati Sambas, Satono-Rofi telah melakukan banyak hal. Sejumlah program pro rakyat yang dia sampaikan dalam visi misinya saat kampanye Pilkada 2020 lalu sudah mulai terealisasi.
Disampaikan oleh dia, sejak masuk kerja pada 16 Juni 2021, dia bersama Wakil Bupati Sambas, Fahrur Rofi terus bekerja semaksimal mungkin, demi mewujudkan Sambas Baru Berkemajuan. Dimana mereka berkeinginan mewujudkan Sambas Beriman, Kemandirian, Maju dan Berkelanjutan.
“Alhamdulilah kita bersyukur kepada Allah SWT yang telah meridhai semua kegiatan Bupati dan Wakil Bupati selama 100 hari menjabat. Sudah ada beberapa program yang kita tawarkan ke masyarakat saat kampanye, mampu kita realisasikan,” ujarnya, Minggu 26 September 2021.
Dia menjelaskan, salah satu program andalan mereka adalah Program Sehat Satono-Rofi (Prosesar) yang mana setiap warga Sambas yang belum terakomodir BPJS Penerima Bantuan Iuran (PBI) bisa berobat gratis di kelas III.
“Prosesar sudah kita launching pada hari kemerdekaan 17 Agustus 2021. Sekarang masyarakat Sambas yang tidak mampu sudah menikmati program berobat gratis di kelas III tersebut. Program tersebut akan terus berjalan dan terus di evaluasi ke depan agar lebih sempurna dalam melayani masyarakat,” katanya.
• Perda APBD Perubahan di Sahkan, Bupati Sambas Sampaikan Ucapan Terimakasih
Selain itu kata dia, selama masa kampanye dia dan Fahrur Rofi banyak mendengar keluhan masyarakat terutama kaum ibu-ibu soal antrean gas LPG 3 kilogram bersubsidi. Dia mengatakan, tahun ini sebelum Prosesar diluncurkan, Satono-Rofi telah menambah kuota gas LPG bersubsidi tersebut agar tidak terjadi kelangkaan setiap hari.
Kemudian kata dia, Satono-Rofi juga mengusahakan menambah kuota pupuk bersubsidi untuk menjawab keluhan petani. Awalnya kata dia, kuota pupuk subsidi untuk Sambas hanya 3 ribu ton, tahun ini pemerintah daerah sudah menambahnya jadi 17.700 ton.
“Kalau dulu kuota pupuk subsidi kita pernah mencapai 20 ribu ton, kemarin hanya 3 ribu ton saja. Karena banyak keluhan petani jadi kita tambah tahun ini sebanyak 14,7 ribu ton. Kita juga tidak diam, pengawasan akan semakin diketatkan agar distribusinya tepat sasaran,” katanya.
Lebih lanjut dia mengungkapkan jika di masa pandemi Covid-19, banyak Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Sambas baik itu yang resmi maupun tidak resmi, pulang dari Malaysia menuju Sambas. Hal itu kata dia sangat berdampak pada peningkatan pengangguran di Kabupaten Sambas.
Karenanya, Pemerintah daerah sedang menyiapkan desain kerjasama dengan balai latihan kerja nasional. Yang nantinya akan memberdayakan anak muda di Sambas dan akan dikirim ke balai latihan kerja untuk belajar berbagai macam keahlian.
Karenanya kata dia, saat pulang ke Sambas nantinya mereka akan punya life skill sehingga bisa membuka lapangan pekerjaan sendiri. Program itu disebut Pemuda Siap Kerja.
“Kita lebih konsen kepada peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) agar Sambas benar-benar Berkemajuan. Jadi Program Pemuda Siap Kerja itu akan kita galakkan secepatnya. Untuk sekarang, kita butuh doa masyarakat,” tutupnya. (*)
(Simak berita terbaru dari Sambas)