Pola Hidup Sehat

Obat Darah Tinggi di Apotik yang Aman, Cara Mengatasi Tekanan Darah Tinggi dengan Obat & Tanpa Obat

tekanan darah melibatkan dua pengukuran, sistolik dan diastolik, tergantung apakah otot jantung berkontraksi (sistole) atau berelaksasi di antara deny

Penulis: Mirna Tribun | Editor: Mirna Tribun
KOLASE TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ YOUTUBE
OBAT Darah Tinggi di Apotik yang Aman. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Hipertensi (HTN) atau tekanan darah tinggi, kadang-kadang disebut juga dengan hipertensi arteri, adalah kondisi medis kronis dengan tekanan darah di arteri meningkat.

Peningkatan ini menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras dari biasanya untuk mengedarkan darah melalui pembuluh darah.

Dilansir dari wikipedia, tekanan darah melibatkan dua pengukuran, sistolik dan diastolik, tergantung apakah otot jantung berkontraksi (sistole) atau berelaksasi di antara denyut (diastole).

Tekanan darah normal pada saat istirahat adalah dalam kisaran sistolik (bacaan atas) 100–140 mmHg dan diastolik (bacaan bawah) 60–90 mmHg.

Tekanan darah tinggi terjadi bila terus-menerus berada pada 140/90 mmHg atau lebih.

Hipertensi dapat terjadi selama bertahun-tahun tanpa disadari oleh penderitanya.

PENYAKIT Kanker Akibat Sering Memakan Makanan Cepat Saji Adalah ?

Bahkan, tanpa gejala sekalipun, kerusakan pembuluh darah dan jantung terus berlanjut dan dapat dideteksi.

Hipertensi yang tidak terkontrol dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan, seperti serangan jantung dan stroke.

Meski ciri-ciri darah tinggi sangat misterius, bukan berarti Anda bisa santai dan mengabaikannya begitu saja.

Satu-satunya solusi untuk mendiagnosis kasus hipertensi adalah dengan menjalani tes kesehatan secara rutin.

Dilansir dari sehatq.com, jika sudah mendapatkan diagnosis dari dokter dan hasilnya tinggi, maka ada baiknya Anda mengenali ciri-ciri darah tinggi yang harus diwaspadai ini, sebagai langkah antisipasi.

1. Sakit kepala parah

Ciri-ciri darah tinggi yang pertama adalah sakit kepala parah.

Mungkin Anda bertanya-tanya, mengapa tekanan darah tinggi bisa menyebabkan sakit kepala parah?

Sebab, ciri-ciri darah tinggi ini terjadi karena otak merasakan tekanan dan dapat menyebabkan darah bocor dari otak.

Kemudian, edema atau pembengkakan otak pun dapat terjadi.

Pembengkakan tersebut menambah tekanan pada otak, sehingga sakit kepala parah pun akan dirasakan oleh orang yang mengidap hipertensi.

APA ITU Sinartrosis ? Kenali Jenis Penyakit dan Gangguan Sendi Termasuk Arthritis

2. Merasa sering lelah dan lemah

Saat tekanan darah tinggi terjadi, jantung pun bekerja lebih ekstra dan membesar.

Ketika jantung membesar, organ vital ini akan meminta lebih banyak oksigen.

Tetapi, jantung akan kesulitan dalam mempertahankan aliran darah yang tepat.

Hasilnya, penderita tekanan darah tinggi akan merasa lelah dan dan tidak bisa melakukan aktivitas fisik.

3. Masalah penglihatan

Masalah penglihatan dapat menjadi salah satu tanda Anda mempunyai tekanan darah tinggi.

Tekanan darah tinggi bisa menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah di bagian belakang mata yang dikenal sebagai retina (tempat gambar difokuskan).

CIRI - CIRI Gula Darah Tinggi, Ini Jus Penurun Darah Tinggi

Kondisi ini dikenal sebagai retinopati hipertensi dan bisa semakin parah jika tekanan darah tinggi yang menyebabkannya tak diobati.

4. Kesulitan bernapas

Penderita tekanan darah tinggi juga bisa kesulitan bernapas, karena arteri yang membawa darah dari jantung ke paru-paru menyempit, sehingga darah sulit mengalir melalui pembuluh darah.

Kondisi ini disebut sebagai hipertensi paru.

5. Detak jantung tidak normal

Detak jantung tidak teratur adalah salah satu ciri-ciri tekanan darah tinggi selanjutnya.

Lebih spesifiknya lagi, aritmia yang dimaksud adalah fibrilasi atrium.

Jangan anggap remeh kondisi ini.

Sebab, komplikasi seperti stroke, gagal jantung, hingga pembekuan darah bisa terjadi.

6. Darah dalam urine

Darah dalam urine atau hematuria seringkali ditemukan pada ginjal yang besar dan penderita darah tinggi.

Hal ini disebabkan oleh pecahnya kista atau pembuluh darah kecil di sekitaran kista.

7. Nyeri dada

Penyempitan pembuluh darah bisa menyumbat pembuluh darah ke jantung.

Akibatnya, aliran darah ke otot jantung terganggu dan menyebabkan otot kekurangan oksigen dan nutrisi.

Hal ini bisa memicu nyeri dada bahkan serangan jantung.

MENGAPA Aliran Darah Penderita Anemia Sangat Cepat ? Ini Makanan Penambah Darah untuk Anemia

Makanan dan Minuman Pantangan Penderita Darah Tinggi

Dilansir dari kompas.com, berikut ini adalah beragam makanan pantangan darah tinggi yang perlu dihindari:

1. Garam atau natrium

Garam atau lebih tepatnya natrium dalam garam adalah kontributor utama untuk tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.

Melansir Health Line, garam bisa menyebabkan darah tinggi karena natrium dapat memengaruhi keseimbangan cairan dalam darah.

Garam meja kurang lebih dapat mengandung sekitar 40 persen natrium.

Demi kesehatan, pengidap darah tinggi sendiri direkomendasikan untuk tidak mengonsumsi natrium lebih dari 2.300 miligram (mg) atau setara dengan 1 sendok teh garam setiap hari.

Perlu diwaspadai, natrium atau sodium bukan hanya bisa didapat dari konsumsi makanan asin. Mineral ini mungkin juga tersembunyi di tempat yang tidak terduga.

Beberapa makanan berikut bisa menjadi kontributor utama asupan garam harian seseorang:

  • Roti
  • Pizza
  • Sandwich
  • Daging yang diawetkan
  • Sup Taco

2. Daging deli

Daging deli atau daging olahan yang sudah dipotong menjadi lembaran sering kali dikemas dengan natrium.

Itu karena produsen mengawetkan, membumbui, dan mengawetkan daging ini dengan garam.

Menurut database United States Department of Agriculture (USDA), hanya dua potong daging bologna sudah mengandung 910 mg sodium.

Sementara satu hot dog bisa mengandung 567 mg natrium.

Hal inilah yang kemudian menjadikan sandwich termasuk makanan pantangan darah tinggi, mengingat sering disajikan dengan daging deli yang mengandung natrium tinggi.

3. Pizza beku

Kombinasi bahan-bahan dalam pizza beku berarti tinggi gula, lemak jenuh, dan natrium.

Misalnya saja, keju yang sering kali mengandung natrium tinggi.

Di mana, hanya dengan dua potong keju, bisa mengandung 512 mg sodium.

Belum lagi, ini masih dikombinasikan dengan adonan pizza yang asin atau manis, daging yang diawetkan, dan saus tomat.

Untuk mempertahankan rasa pada pizza setelah dimasak, produsen juga sering kali menambahkan banyak garam.

Satu pizza pepperoni 12 inci yang dimasak dari beku sedikitnya bisa mengandung 3.140 mg natrium, yang jauh di atas batas harian 2.300 mg.

Sebagai gantinya, cobalah membuat pizza yang menyehatkan di rumah sendiri dengan menggunakan adonan buatan sendiri, keju rendah sodium, dan sayuran favorit sebagai topping.

TANAMAN Dengan Nama Latin Annona Muricata Memiliki khasiat untuk Melawan Kanker

4. Acar

Mengawetkan makanan apa pun membutuhkan garam.

Garam bisa menghentikan makanan agar tidak membusuk dan membuatnya bisa dimakan lebih lama.

Semakin lama sayuran berada dalam pengalengan dan mengawetkan cairan, semakin banyak natrium yang mereka ambil.

Satu ketimun acar kecil bisa mengandung 447 mg sodium.

Jadi akan lebih baik penderita darah tinggi untuk bisa membatasi atau mengurangi konsumsi acar.

5. Sup kalengan

Sup kalengan memang sederhana dan mudah disiapkan, terutama saat Anda kehabisan waktu atau merasa tidak enak badan.

Namun, sup kalengan mengandung banyak natrium.

Ini berarti sup kalengan dapat meningkatkan tekanan darah.

Satu kaleng sup tomat bisa mengandung 1.110 mg sodium, sedangkan sekaleng sup ayam dan sayur dapat mengandung 2.140 mg sodium.

Bagi pengidap hipertensi, cobalah memilih sup rendah natrium atau rendah natrium, atau buat sup sendiri di rumah dari bahan-bahan segar.

6. Produk tomat kalengan

Melansir Medical News Today, kebanyakan saus tomat kalengan tersedia dengan kandungan natrium tinggi.

Ini berarti makanan ini dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah Anda, terutama jika Anda sudah memiliki tekanan darah tinggi.

Satu porsi (135 g) saus marinara sendiri bisa mengandung 566 mg sodium.

Sebagai solusi, penderita darah tinggi dapat mengonsumsi suas tomat yang tersedia dengan kandungan rendah natrium rendah.

Lebih menyehatkan lagi, penderita hipertensi lebih memilih menggunakan tomat segar, yang kaya akan antioksidan yang disebut likopen.

7. Gula

Gula dapat meningkatkan tekanan darah Anda dengan beberapa cara.

Penelitian menunjukkan bahwa gula, terutama minuman yang dimaniskan dengan gula, berkontribusi pada penambahan berat badan pada orang dewasa dan anak-anak.

Kegemukan dan obesitas merupakan predisposisi orang-orang yang dipercaya untuk mengalami tekanan darah tinggi.

Gula tambahan mungkin juga memiliki efek langsung pada peningkatan tekanan darah, menurut sebuah ulasan penelitian pada 2014.

Sebuah studi pada wanita dengan tekanan darah tinggi melaporkan bahwa penurunan gula sebesar 2,3 sendok teh dapat menyebabkan penurunan sistolik 8,4 mmHg dan penurunan tekanan darah diastolik 3,7 mmHg.

8. Makanan olahan dengan lemak trans atau lemak jenuh

Untuk menjaga kesehatan jantung, orang harus mengurangi lemak jenuh dan menghindari lemak trans. Ini terutama berlaku untuk orang dengan tekanan darah tinggi.

Lemak trans adalah lemak buatan yang meningkatkan umur simpan dan stabilitas makanan kemasan. Namun, lemak ini juga dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan menurunkan kadar kolesterol baik (HDL), yang dapat meningkatkan risiko hipertensi.

Lemak trans sangat buruk bagi kesehatan Anda dan dikaitkan dengan kesehatan jantung yang buruk, termasuk peningkatan risiko:

  • Penyakit jantung
  • Stroke
  • Diabetes tipe 2

Makanan kemasan yang sudah disiapkan sebelumnya sering kali mengandung lemak trans dan lemak jenuh, di samping gula, natrium, dan karbohidrat rendah serat dalam jumlah tinggi.

PENYAKIT Influenza Disebabkan Oleh? Gejala Influenza Beda dengan Batuk Pilek Biasa

Lemak jenuh banyak ditemukan pada produk hewani, antara lain:

  • Susu dan krim penuh lemak
  • Mentega
  • Daging merah
  • Kulit ayam

Salah satu cara untuk mengurangi asupan lemak jenuh adalah dengan mengganti beberapa makanan hewani dengan alternatif nabati yang menyehatkan.

Banyak makanan nabati mengandung asam lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda yang menyehatkan.

Contoh makanan nabati meliputi:

  • Kacang-kacangan
  • Biji-bijian
  • Minyak zaitun
  • Alpukat

9. Alkohol

Minum terlalu banyak alkohol dapat meningkatkan tekanan darah Anda.

Jika Anda memiliki tekanan darah tinggi, dokter Anda mungkin menyarankan Anda mengurangi jumlah alkohol yang diminum.

Pada orang yang tidak menderita hipertensi, membatasi asupan alkohol dapat membantu mengurangi risiko tekanan darah tinggi.

Alkohol juga dapat mencegah obat tekanan darah apa pun yang Anda konsumsi bekerja secara efektif melalui interaksi obat.

Selain itu, banyak minuman beralkohol yang tinggi gula dan kalori.

Minum alkohol dapat berkontribusi pada kelebihan berat badan dan obesitas, yang dapat meningkatkan risiko hipertensi.

Jika mengurangi alkohol sulit, bicarakan dengan dokter Anda untuk meminta nasihat.

Daftar Obat Darah Tinggi 

Obat-obatan tekanan darah tinggi ini cukup beragam dan terbagi dalam beberapa jenis, yaitu:

1. Angiotensin-converting enzyme inhibitor (ACE inhibitor)

ACE inhibitor bekerja dengan cara menghambat produksi hormon angiotensin, yakni hormon yang dapat menyempitkan pembuluh darah.

Dengan obat ini, otot dinding pembuluh darah akan menjadi rileks dan sedikit melebar, sehingga tekanan pada pembuluh darah berkurang.

ACE inhibitor biasanya diberikan pada pasien berusia di atas 65 tahun atau pasien hipertensi yang memiliki kondisi medis lain, seperti penyakit jantung, gagal jantung, kelainan ginjal, dan diabetes.

Contoh obat ACE inhibitor yang sering digunakan adalah captopril, enalapril, lisinopril, perindopril, dan ramipril.

Efek samping dari obat ACE inhibitor antara lain batuk kering, sakit kepala, pusing, hiperkalemia, dan ruam kulit.

Obat tekanan darah tinggi yang satu ini juga dapat meningkatkan risiko terjadinya kelainan atau cacat pada janin jika dikonsumsi oleh ibu hamil.

2. Angiotensin II receptor blocker (ARB)

ARB memiliki efek yang hampir sama dengan ACE inhibitor, namun cara kerja kedua golongan obat ini berbeda.

ARB menghalangi kerja hormon angiotensin yang menyempitkan pembuluh darah, sehingga pembuluh darah bisa diperlebar agar sirkulasi darah berjalan lancar sekaligus menurunkan tekanan darah.

Biasanya dokter akan meresepkan obat ini kepada pasien yang tidak cocok dengan obat hipertensi golongan ACE inhibitor.

Contoh obat ARB adalah candesartan, irbesartan, losartan, valsartan, dan olmesartan.

Obat tekanan darah tinggi golongan ARB memiliki beberapa efek samping, seperti pusing, sakit kepala, dan peningkatan risiko kematian janin di dalam kandungan.

3. Beta blockers

Beta blockers bekerja dengan cara menghambat efek hormon epinefrin atau adrenalin, yaitu hormon yang berperan dalam meningkatkan aliran dan tekanan darah.

Karena efek tersebut, obat golongan beta blockers dapat membuat jantung berdenyut lebih lambat dan tekanan darah menurun.

Selain untuk menurunkan tekanan darah, obat golongan ini juga dapat digunakan untuk mengobati kelainan irama jantung (aritmia), gagal jantung, penyakit jantung, dan hipertiroidisme.

Contoh obat beta blockers atau penghambat beta adalah atenolol, bisoprolol, dan metoprolol. Efek samping yang sering dialami setelah mengonsumsi obat ini adalah pusing, sakit kepala, mual, kelelahan, susah tidur, serta sesak napas.

Oleh karena itu, penggunaan obat beta blockers mungkin perlu dihindari oleh penderita hipertensi yang memiliki asma.

4. Calcium channel blocker (CCB)

Kalsium adalah mineral yang memiliki peran untuk meningkatkan kekuatan otot jantung dan pembuluh darah.

CCB bekerja dengan cara menghambat jalan masuk kalsium ke dalam otot jantung dan dinding pembuluh darah, sehingga membuat sel-sel jantung dan pembuluh darah otot mengendur dan rileks.

Efek ini membuat tekanan darah menurun.

Obat ini biasanya diberikan bersamaan dengan beta blockers.

Contoh obat CCB adalah amlodipine, nicardipine, diltiazem, verapamil, dan nifedipine.

Sama seperti jenis obat tekanan darah tinggi lainnya, CCB juga menimbulkan efek samping.

Beberapa efek samping yang dapat muncul akibat penggunaan CCB adalah sakit kepala, kaki yang membengkak, dada berdebar, dan sembelit.

5. Diuretik

Diuretik bekerja dengan cara membuang kelebihan air dan natrium dalam tubuh, sehingga jumlah cairan dan garam yang mengalir dalam pembuluh darah menurun.

Efek ini dapat menimbulkan penurunan tekanan darah.

Contoh obat diuretik adalah furosemide, torsemide, spironolactone, dan hydrochlorothiazide.

Obat diuretik dapat menimbulkan efek samping berupa pusing, sering merasa haus, lebih sering buang air kecil, kram otot, dehidrasi, ruam kulit, dan munculnya gejala asam urat.

6. Nitrat

Nitrat berfungsi untuk melebarkan pembuluh darah, sehingga aliran darah ke jantung meningkat dan jantung tidak memompa darah lebih kuat.

Biasanya, dokter baru akan meresepkan obat ini ketika obat beta blockers dan CCB tidak bekerja dengan efektif atau pada pasien hipertensi yang mengalami serangan jantung.

Jenis obat-obatan nitrat adalah isosorbide dinitrate, isosorbide mononitrate, dan glyceryl trinitrate.

Obat tekanan darah tinggi golongan nitrat ini dapat menimbulkan efek samping berupa pusing, wajah kemerahan, mual, hipotensi, dan rasa tidak nyaman di mulut.

7. Alpha blockers

Obat tekanan darah tinggi ini bekerja dengan cara menghambat kerja hormon norepinefrin yang dapat menyempitkan aliran darah dan membuat otot mengalami kontraksi.

Obat golongan alpha blockers dapat membuat otot pembuluh darah menjadi rileks, sehingga tekanan darah menurun.

Obat-obatan golongan alpha blockers umumnya bukan merupakan pilihan obat tekanan darah tinggi yang utama.

Obat ini biasanya diberikan pada pasien hipertensi yang juga memiliki kondisi medis lain, seperti pembesaran prostat jinak (BPH) dan penyakit arteri perifer.

Contoh obat yang termasuk dalam golongan alpha blockers adalah terazosin, prazosin, dan tamsulosin.

Efek samping obat golongan alpha blockers adalah pusing dan hipotensi ortostatik, yaitu penurunan tekanan darah saat posisi tubuh berubah.

Pemilihan jenis dan dosis obat tekanan darah tinggi perlu disesuaikan dengan kondisi masing-masing penderita.

Itulah sebabnya, penderita hipertensi perlu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu guna menentukan jenis obat darah tinggi mana yang cocok dan aman digunakan sesuai dengan kondisinya.

Obat Alami Menurunkan Darah Tinggi

Dilansir dari hellosehat.com, berikut berbagai tanaman dan rempah yang bisa Anda temukan secara mudah dan digunakan di rumah untuk membantu mengontrol hipertensi:

1. Bawang putih

Bawang putih umumnya digunakan sebagai salah satu rempah yang wajib ada di setiap masakan.

Namun ternyata, bawang putih juga bisa menjadi obat herbal untuk menurunkan darah tinggi secara alami.

Studi literatur yang dipublikasikan Pharmacognosy Review pada 2011 menunjukkan bahwa bawang putih dapat menurunkan tekanan darah, terutama tekanan darah sistolik.

Penurunan tekanan darah ini umumnya terjadi pada seseorang dengan jenis hipertensi esensial atau primer.

Senyawa allicin dalam bawang putih diyakini sebagai kandungan yang berperan dalam penurunan tekanan darah tersebut.

Senyawa ini bekerja dengan meningkatkan produksi oksida nitrat dalam tubuh yang dapat membuat pembuluh darah lebih rileks sehingga tekanan darah pun menurun.

Selain itu, bawang putih juga diketahui dapat menurunkan kolesterol, yang merupakan salah satu faktor penyebab hipertensi.

Akan tetapi, bawang putih sebagai obat bisa berinteraksi dengan obat-obatan tertentu, terutama obat antikoagulan.

Oleh karena itu, konsultasikan terlebih dulu dengan dokter Anda sebelum menggunakan bawang putih sebagai obat alami atau herbal untuk hipertensi.

Untuk dijadikan obat, bawang putih dapat dikonsumsi mentah atau dijadikan dalam bentuk ekstrak cair, minyak, atau bubuk.

Namun, Anda pun bisa memasukkan bawang putih pada masakan Anda.

2. Kayu manis

Kayu manis sering digunakan untuk menambah rasa pada beberapa masakan.

Namun ternyata, rempah jenis ini juga bisa digunakan sebagai salah satu obat hipertensi tradisional.

Sebuah studi yang dipublikasikan di journal Nutrition menyebutkan bahwa kayu manis berhubungan dengan penurunan tekanan darah, baik sistolik maupun diastolik, pada orang dengan diabetes tipe 2.

Meski demikian, kayu manis belum terbukti secara langsung dapat mengontrol tekanan darah pada pasien hipertensi.

Oleh karena itu, penelitian lanjutan dibutuhkan untuk membuktikannya.

Seperti diketahui, diabetes memang merupakan salah satu penyebab hipertensi, terutama hipertensi sekunder.

Kondisi ini bisa terjadi karena resistensi insulin pada penderita diabetes dapat menyebabkan naiknya tekanan darah.

3. Jahe

Selain untuk menghangatkan tubuh, jahe juga termasuk dalam obat herbal yang sering digunakan untuk menurunkan darah tinggi secara alami.

Penelitian yang dilakukan pada hewan membuktikan bahwa jahe bisa meningkatkan sirkulasi darah dan mengendurkan otot-otot di sekitar pembuluh darah.

Zat aktif dalam jahe, yaitu saponin, flavonoid, amine, alkaloid, dan terpenoid, terbukti dapat meningkatkan relaksasi pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah, pada tikus.

Meski demikian, penelitan mengenai efek jahe pada tekanan darah manusia masih belum begitu banyak dan umumnya masih menggunakan dosis yang rendah. Hasil dari penelitiannya pun belum begitu meyakinkan.

Namun, dilansir dari Cleveland Clinic, salah satu manfaat jahe, yaitu menurunkan kadar kolesterol.

Adapun kolesterol merupakan salah satu penyebab hipertensi.

4. Seledri

Bahan alami lain yang dapat Anda jadikan sebagai obat herbal untuk tekanan darah tinggi adalah seledri.

Tanaman hijau ini mengandung zat kimia alami yang disebut dengan phthalide.

Phthalide dapat membantu mengendurkan jaringan-jaringan yang terdapat di dinding pembuluh arteri, sehingga tekanan darah Anda dapat menurun.

Selain itu, kandungan magnesium dan kalium di dalam seledri juga dapat membantu menjaga tekanan darah normal.

Oleh karena itu, mulailah tambahkan seledri dalam menu harian Anda sebagai obat herbal untuk menurunkan darah tinggi secara alami.

Anda bisa membuatnya menjadi jus lalu ditambahkan dengan madu agar lebih nikmat atau ditambahkan dengan cuka yang diyakini dapat meredakan pusing, sakit kepala, dan nyeri bahu yang terkait dengan gejala hipertensi.

5. Basil

Selain bermanfaat sebagai bumbu penyedap masakan, daun basil juga merupakan obat herbal yang mengandung banyak manfaat untuk kesehatan Anda, termasuk tekanan darah tinggi .

Bumbu dapur ini bekerja menyerupai obat calcium-channel blocker, yaitu salah satu jenis obat hipertensi yang sering kali diresepkan dokter.

Pasalnya, ekstrak dari daun basil mengandung eugenol, yaitu zat kimia yang dapat memblokir reaksi kalsium yang bisa menyempitkan pembuluh darah.

6. Akar kucing

Pernah dengar tanaman bernama akar kucing atau cakar kucing?

Tanaman ini sering kali digunakan sebagai obat herbal untuk mengobati berbagai penyakit, salah satunya obat alami penurun darah tinggi.

Serupa dengan daun basil, akar kucing sebagai obat darah tinggi alami dapat membantu menurunkan tekanan darah dengan cara menghambat kalsium di dalam sel-sel tubuh Anda.

Anda bisa menemukan obat darah tinggi alami ini dalam bentuk suplemen di apotek.

7. Kapulaga

Rempah lain yang dapat Anda manfaatkan sebagai obat herbal untuk penurun tekanan darah tinggi adalah kapulaga.

Kapulaga biasa digunakan sebagai tambahan penyedap, terutama di Asia Selatan, seperti India.

Namun, rempah ini juga mudah ditemukan dan sering digunakan di Indonesia.

Sebuah studi yang dipublikasikan oleh Journal of ethnopharmacology menyebutkan, kapulaga dapat menurunkan tekanan darah dengan menghambat reaksi kalsium di dalam tubuh.

Serupa dengan daun basil dan akar kucing, kapulaga memunculkan reaksi pada tubuh yang sama seperti kerja obat hipertensi calcium-channel blocker.

Selain mengonsumsi bubuk kapulaga langsung sebagai obat alami hipertensi, Anda pun dapat mencampurkan kapulaga di masakan Anda.

Dengan demikian, Anda bisa mendapatkan manfaat obat tradisional hipertensi ini secara maksimal.

Selain bahan-bahan alami di atas, beberapa makanan juga terbukti bisa membantu menurunkan tekanan darah tinggi.

Makanan penurun darah tinggi ini umumnya mengandung beberapa vitamin dan mineral untuk hipertensi yang baik untuk kesehatan jantung, pembuluh darah, dan ginjal, yang pada akhirnya berpengaruh pada tekanan darah.

Deretan Jus Penurun Darah Tinggi

Berikut ini adalah beragam jus untuk menurunkan darah tinggi yang dapat dipertimbangkan:

1. Jus tomat

Melansir Health Line, bukti yang berkembang menunjukkan bahwa minum satu gelas jus tomat per hari dapat meningkatkan kesehatan jantung.

Dalam studi yang diterbitkan Jurnal Food Science & Nutrition pada 2019, peneliti dari Tokyo Medical and Dental University, Jepang dan Tucson Plant Breeding Institute mengevaluasi efek minum rata-rata satu cangkir jus tomat per hari di antara partisipan dengan faktor risiko penyakit jantung.

Para peneliti menyimpulkan bahwa jus tomat bisa menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik, termasuk kolesterol jahat atau kolesterol low-density lipoprotein (LDL).

Studi lainnya telah melaporkan hasil serupa di antara orang dengan hipertensi stadium 1 dan wanita hamil.

Untuk menghindari natrium yang tidak perlu, yang dapat berdampak sebaliknya pada tekanan darah, pastikan untuk membeli jus tomat tawar.

2. Jus bit

Sayuran berwarna-warni dan rendah kalori ini bukan hanya mengandung sejumlah vitamin, mineral, dan senyawa nabati yang bisa meningkatkan kesehatan, tapi juga dapat membantu menurunkan tekanan darah.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Human Hypertension pada 2016 menemukan bahwa jus bit mentah dan matang sama-sama bisa menurunkan tekanan darah.

Namun, jus bit mentah ditemukan bisa berdampak lebih besar pada tekanan darah.

Bit kaya akan nitrat makanan, senyawa yang diketahui memiliki efek penurun tekanan darah.

3. Jus buah prune

Buah prune adalah buah plum yang dikeringan.

Jus buah prune selama ini mungkin telah dikenal dapat membantu meringankan sembelit.

Menariknya, jus buah prune juga diyakini dapat menjadi minuman untuk menurunkan darah tinggi.

Efek ini salah satunya dilaporkan dalam sebuah studi yang diterbitkan Journal of Ayub Medical College Abbottabad pada 2010.

Peneliti membandingkan tiga kelompok partisipan: satu kelompok makan tiga buah prune per hari, kelompok kedua makan enam buah prune per hari, dan kelompok ketiga tidak makan buah prune sama sekali.

Para peneliti melaporkan penurunan tekanan darah yang signifikan di antara partisipan yang makan satu dosis tiga buah prune per hari.

Sementara kelompok partisipan yang makan enam buah prune per hari mengalami penurunan tekanan darah sistolik tambahan.

Selain dapat menurunkan tekanan darah, konsumsi tiga dan enam buah prune ditemukan juga dapat menurunkan kolesterol jahat.

Untuk mendapatkan manfaat ini, minumlah segelas jus buah prune 100 persen atau buat sendiri dengan mencampurkan buah prune.

4. Jus delima

Delima bukan hanya kaya nutrisi seperti folat dan vitamin C, tetap juga memiliki efek antiinflamasi yang kuat.

Maka, tidak mengherankan jika jus buah delima dapat berkontribusi pada diet jantung sehat.

Sebuah tinjauan terhadap delapan uji coba terkontrol secara acak menemukan bahwa mengonsumsi jus delima dapat membantu menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik.

Tinjauan ini telah diterbitkan dalam Jurnal Pharmacological Research pada 2017.

Efek pada tekanan darah tidak bergantung tergantung pada seberapa lama partisipan mengonsumsi jus delima dan seberapa banyak.

Sementara, para peneliti merekomendasikan dosis konsumsi jus buah delima setidaknya 240 mililiter untuk menurunkan tekanan darah diastolik.

Jika Anda memutuskan untuk menambahkan jus delima ke dalam makanan Anda, pastikan itu adalah jus 100 persen tanpa tambahan gula.

5. Jus beri

Seperti buah delima, buah beri, terutama blueberry memiliki sifat antioksidan yang kuat.

Namun, sedikit yang diketahui tentang manfaat jantungnya.

Ulasan pada 2020 melaporkan bahwa minum jus cranberry atau ceri dapat meningkatkan tekanan darah.

Ulasan lain yang diterbitkan di Jurnal Nature pada 2016 menemukan bahwa mengonsumsi buah beri dapat menurunkan tekanan darah sistolik dan kolesterol jahat.

Dalam kedua kasus tersebut, para peneliti menyimpulkan bahwa buah beri kemungkinan memiliki manfaat kardiovaskular.

Meski demikian, lebih banyak penelitian tetap perlu dilakukan untuk mengklarifikasi peran buah beri dalam mencegah dan mengendalikan penyakit jantung.

Jika Anda memilih jus beri yang dibeli di luat, pastikan jus tersebut tidak mengandung gula tambahan.

6. Jus kiwi

Melansir Medical News Today, mengonsmsi satu porsi buah kiwi setiap hari terbukti dapat mengurangi tekanan darah pada orang dengan tekanan darah agak tinggi, menurut hasil sebuah penelitian.

Para peneliti membandingkan efek apel dan kiwi pada orang dengan tekanan darah agak tinggi.

Para peneliti menemukan bahwa makan tiga kiwi sehari selama 8 minggu menghasilkan penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik yang lebih signifikan, dibandingkan dengan makan satu apel sehari untuk periode yang sama.

Kiwi dapat menyebabkan penurunan darah tinggi mungkin karena zat bioaktif yang terkandung di dalamnya.

Kiwi juga kaya vitamin C yang secara signifikan dapat membantu menurunkan tekanan darah.

Selain dikonsumsi secara langsung, kiwi merupakan buah yang nikmat juga dikonsumsi sebagai minuman jus atau smoothie.

7. Jus semangka

Semangka dilaporkan mengandung asam amino yang disebut citrulline.

Senyawa inilah yang dapat membantu mengatur tekanan darah tinggi.

Citrulline membantu tubuh memproduksi oksida nitrat, gas yang melemaskan pembuluh darah dan mendorong fleksibilitas di arteri.

Efek ini membantu aliran darah yang dapat menurunkan tekanan darah tinggi.

Dalam sebuah penelitian, orang dewasa dengan obesitas dan prehipertensi atau hipertensi ringan yang mengonsumsi ekstrak semangka menunjukkan penurunan tekanan darah di pergelangan kaki dan arteri brakialis.

Arteri brakialis adalah arteri utama di lengan atas. Untuk meningkatkan asupan semangka, Anda bisa menikmatinya dalam bentuk minuman jus atau menambahkan buah ini ke salad dan smoothie.

8. Jus sayuran berdaun hijau

Banyak sayuran berdaun hijau kaya akan nitrat yang dapat membantu mengatur tekanan darah.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa makan 1-2 porsi sayuran kaya nitrat setiap hari dapat mengurangi hipertensi hingga 24 jam.

Contoh sayuran berdaun hijau meliputi: Kubis Sawi hijau Kale Selada Bayam Swiss chard Untuk mengonsumsi sayuran hijau dalam dosis harian, Anda juga bisa menjadikannya sebagai jus. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved