Ireng Maulana Gembira Pelatihan Perdes Pengolaan Hutan di APL Ada 30 Persen Keterwakilan Perempuan

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,SINTANG - Pelatihan Penyusunan Peraturan Desa tentang Pengelolaan Hutan di Area Pengunaan Lain (APL) di Kabupaten Sintang telah menyelesaikan pelatihan gelombang pertama tanggal 13-15 September 2021. Saat ini, pelatihan untuk gelombang kedua sedang dimulai sampai dengan tanggal 18 September 2021.

Pelatihan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Sintang dengan dukungan Kalimantan Forest (KalFor) Project. KalFor Project gelombang pertama dikuti oleh 4 desa percontohan di Kecamatan Kelam Permai yatu Desa Ensaid Panjang, Gemba Raya, Merpak dan Karya Jaya Bakti, serta peserta dari Pendamping Lokal Desa (PLD).

Mengingat situasi pandemic COVID-19, pelatihan dibagi menjadi 2 gelombang pelatihan agar tidak terjadi pengumpulan peserta dalam jumlah besar.

• Curah Hujan Tinggi, BPBD Sintang Imbau Warga Waspada Potensi Banjir

Pendamping lokal desa merupakan pendamping desa di bawah Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Tansmigrasi yang ditempatkan di desa berdasarkan Undang-Undang Desa.

Para pendamping lokal desa ini bertugas untuk mendampingi desa dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa, kerja sama desa, pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), dan pembangunan yang berskala lokal desa.

Pelatihan yang dilaksanakan di Serantung Water Park, New Setia Hotel Sintang untuk gelombang kedua melibatkan Desa Empaka Kebiau Raya, Sepulut, Bangun dan Sungai Buluh.

Update Informasi Seputar Kabupaten Sintang

Ireng Maulana, fasilitator pelatihan mengungkapkan tingkat kehadiran peserta dari 26 peserta yang hadir, 6 orang merupakan peserta perempuan. Hal ini berarti terdapat 30% keterwakilan perempuan pada pelatihan gelombang petama ini.

“Sangat menggembirakan bahwa selain tercapai target 30% keterwakilan perempuan, para peserta perempuan ini juga sangat aktif menyampaikan pendapatnya dalam diskusi-diskusi yang dilaksanakan," ujarnya.

"Mereka mampu menyampaikan pikiran-pikirannya dalam diskusi kelompok secara nyata, bahkan memotori pembahasan-pembahasan sesama anggota kelompok. Penjelasan-penjelasan mereka dalam menyampaikan presentasi dan pendapat padat substansi, dengan redaksi yang baik sehingga pesan yang ingin disampaikan sangat bisa dipahami dengan baik oleh peserta yang lain," imbuhnya.

"Sebagian dari mereka juga mampu menceritakan permasalahan-permalasahan di desa dengan pola mendorong lahirnya solusi," beber Ireng Maulana, Kamis 16 September 2021.

Tiriyani, satu peserta perempuan yang berasal dari perwakilan pendamping lokal desa menyampaikan bahwa pelatihan yang dikutinya ini sangat bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuannya.

Tiriyani bertugas sebagai pendamping desa di 6 desa di Kecamatan Binjai Hulu yaitu Desa Telaga Satu, Telaga Dua, Sungai Risap, Sungai Risap Mensiku Bersatu, Simba Raya dan Empaka Kebiau Raya.

Menurunya, kegiatan pelatihan seperti ini termasuk dalam kegiatan peningkatan kapasitas mandiri pendamping lokal desa.

“Dengan mengikuti pelatihan ini maka akan sangat membantu kami dalam menunjang tugas-tugas kami di desa nanti. Kami bertugas membantu desa dalam perencanaan pembangunan di desa, terutama yang berkaitan dengan Dana Desa. Nanti desa bisa saja merencanakan pengelolaan hutan di APL dan kami membantu dalam proses-proses perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan sampai pada pelaporannya”, ujarnya.

• Lepas Personel BKO ke Sintang, Ini Pesan Kapolres Melawi Sigit Eliyanto Nurharjanto Kepada Anggota