Bupati Sambas Buka Kegiatan TMMD TNI di Desa Temajuk

Dalam TMMD tersebut TNI melaksanakan  beberapa kegiatan pembangunan, seperti pembangunan Jembatan di Dusun Mauludin, Pos Jaga dan Renovasi Toilet Masj

Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Bupati Sambas, Satono saat membuka TMMD Kodim 1208/Sambas di Desa Temajuk, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Bupati Sambas, Satono membuka secara resmi kegiatan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) Imbangan ke 112 Kodim 1208/Sambas tahun 2021 di Desa Temajuk, Kecamatan Paloh.

Dalam TMMD tersebut TNI melaksanakan  beberapa kegiatan pembangunan, seperti pembangunan Jembatan di Dusun Mauludin, Pos Jaga dan Renovasi Toilet Masjid Al Ikhlas di Dusun Sempadan.

Saat membuka kegiatan TMMD, Bupati Sambas Satono mengatakan TMMD merupakan bagian dari kegiatan pembangunan yang dikerjakan secara gotong-royong. Oleh karenanya dia meminta masyarakat Temajuk untuk bisa berpartisipasi, karena mereka yang akan menikmati hasil dari pembangunan tersebut.

Beberapa Kapolsek Jajaran Polres Sambas Lakukan Giat Penegakan Disiplin Kepada Personel

“Saya harap melalui TMMD ini, TNI bersama masyarakat bisa bersama-sama membangun wilayah perbatasan. Kepada masyarakat Temajuk, saya sampaikan bahwa TMMD adalah kegiatan gotong-royong sehingga bisa dikerjakan bersama-sama,” ujarnya, Kamis 16 September 2021.

“Pada momentum ini harus dimanfaatkan, bagaiamana kita menumbuhkan nilai gotong-royong. Apalagi, dalam Al-Qur'an juga sudah disebutkan, tolong-menolong lah kamu dalam hak kebajikan dan taqwa,” sambungnya.

Bupati Satono mengatakan, berdasakan laporan dari Komandan Kodim 1208 Sambas, Letkol Infanteri Setyo Budiono, dalam kegiatan TMMD tersebut, akan dibangun jembatan sepanjang 133 meter. Oleh karenanya, dia meminta peran aktif masyarakat agar TMMD bisa terlaksana dengan sukses.

“Laporan dari Pak Dandim akan dibangun jembatan sepanjang 133 meter, panjang sekali itu. Jadi luar biasa sekali nilai gotong-royong yang terbangun dalam TMMD ini," ungkapnya.

"Jaman dulu, kalau jalan dipenuhi rumput liar, kita gotong-royong, begitu juga dengan parit,” kenangnya.

Ungkap orang nomor satu di Sambas itu menilai jika nilai gotong-royong memang sudah ada sejak jaman dulu. Sejak memasuki tahun milenium nilai itu bergeser sedikit demi sedikit.

Sekarang kata Bupati, jika ada parit yang kotor dan sumbat karena rumput liar, masyarakat membuat proposal minta anggaran ke Pemda.

“Parit kotor dipenuhi rumput sedikit sudah ngajukan proposal ke Kadis PU. Tidak mau gotong-royong lagi seperti dulu, padahal nilai gotong-royong itu yang penting kita pertahankan,” tutupnya. (*)

Update Informasi Seputar Kabupaten Sambas

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved