Kunci Jawaban Sejarah Kebudayaan Islam Kelas 5 Semester 1 Halaman 92, Wafatnya Rasulullah SAW

Tanda-tanda akan wafatnya beliau sudah nampak sejak beliau bersama 100.000 ribu umat Islam menunaikan haji wadak.

Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
Tangkapan Buku Sejarah Kebudayaan Islam
Buku Sejarah Kebudayaan Islam. 

Wahai manusia, dengarkanlah perkataanku.

Aku tidak dapat memastikan apakah aku dapat bertemu lagi dengan kamu sekalian di tempat ini sesudah tahun ini atau tidak.

Wahai manusia, sesungguhnya darah kamu diharamkan menumpahkannya, dan hartamu diharamkan mengganggunya, kecuali karena ada sesuatu hak.

Riba semuanya telah dibatalkan, kamu hanya berhak atas uang pokok.

Dengan demikian kamu tidak menganiaya, dan tidak pula teraniaya.

Sesuatu penumpahan darah yang dilakukan di zaman jahiliah tidak ada diyatnya lagi.

Ayo Membaca!

Sesungguhnya setan telah putus asa untuk disembah di muka bumi akan tetapi ia masih menginginkan yang lain dari itu, karena itu, waspadalah terhadapnya.

Wahai manusia, Tuhanmu hanyalah satu, dan asalmu juga adalah satu.

Kamu sekalian berasal dari Adam dan Adam bersal dari tanah.

Orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Tuhan adalah orang yang paling bertakwa.

Orang Arab tidak ada lebihnya dari bukan Arab.

Dan orang yang bukan Arab pun tidak ada kelebihannya dari orang Arab, kecuali karena taqwanya”.

Dalam khotbah haji Wadak menjelang Nabi wafat, beliau telah meletakan dasar- dasar yang kuat bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, yaitu:

a. persaudaraan Islam, persamaan derajat, dan permusyawaratan.

b. Jaminan kehormatan jiwa, harta dan kehormatan pribadi manusia

c. Kewajiban memelihara dan menunaikan amanah

d. Keharusan membersihkan modal usaha dari riba

e. Penetapan hak dan kewajiban yang merupakan timbal balik bagi suami istri.

Inilah lima prinsip yang dipesankan nabi pada saat akan wafat.

Lima prinsip ini menjadi tanggung jawab umat Islam untuk melaksanakannya.

Dalam kehidupan sosial misalnya, umat Islam bertanggung jawab memelihara kehormatan jiwa, harta, dan pribadi
di antara sesama manusia.

Wafatnya Rasulullah Muhammad SAW

Tiga bulan setelah melakukan haji wadak, Rasulullah SAW sakit demam.

Beliau sakit selama 14 hari. Saat demamnya bertambah tinggi, Rasulullah SAW tidak mampu menjadi imam salat di masjid.

Tiga kali beliau hendak mengimami salat namun pingsan.

Karenanya, beliau meminta sahabat Abu Bakar menggantikan beliau menjadi imam salat.

Pada suatu hari, Rasulullah SAW mengetahui bahwa kaum muslimin berkumpul di masjid mencemaskan dan berduka atas sakitnya beliau.

Dengan dipapah sahabat Abbas dan Ali bin Abi Thalib, Nabi menemui mereka.

Nabi duduk di atas mimbar, anak tangga yang pertama, lalu beliau berpidato:

”Wahai manusia, saya mendengar bahwa kalian semua cemas apabila Nabimu meninggal dunia. Pernahkah ada seorang Nabi yang akan dapat hidup selama-lamanya?! Saya akan menemui Tuhan dan kamu sekalian akan menyusulku”.

Kemudian Nabi mempercayakan kaum Ansar kepada Muhajirin dan sebaliknya, menyerahkan kaum Muhajirin kepada kaum Ansar.

Ini adalah pesan menjaga persaudaraan dan persatuan di antara para sahabat.

Menjelang akhir hayatnya, Rasulullah SAW berwasiat agar berpegang teguh kepada Al-Qur’an dan Hadits.

Beliau kemudian mengucapkan “umatku, umatku, umatku; ash-shalah, ash-shalah, as-shalah. Ini menunjukkan cintanya beliau kepada umatnya.

Begitu agung cintanya Rasulullah SAW sampai menjelang wafat pun umatnya disebut-sebut.

Dengan ungkapan tersebut Rasulullah SAW berpesan kepada umatnya agar jangan meninggalkan salat.

Salat harus senantiasa didirikan dan tidak boleh ditinggalkan.

Salat sangat penting bagi umat Islam karena menjadi tiang agama.

Tanggung jawab umat Islam adalah berpegang teguh melaksanakan salat yang merupakan pesan Rasulullah SAW.

Pada hari Senin, ketika kaum muslimin sedang melaksanakan salat Subuh -sementara sahabat Abu Bakar sedang mengimami mereka- Nabi SAW tidak menemui mereka, tetapi hanya menyingkap tabir kamar Aisyah dan memperhatikan mereka yang berada di shaf-shaf salat.

Kemudian beliau tersenyum.

Sahabat Abu Bakar mundur hendak berdiri di shaf, karena dia mengira Rasululah SAW hendak keluar untuk salat.

Namun, beliau memberikan isyarat dengan tangan beliau agar mereka menyelesaikan salat.

Kemudian, beliau masuk kamar dan menurunkan tabir. 

Akhirnya, dengan mengucap kalimah tauhid seraya berdoa agar mendapat ampunan dan rahmat Allah SWT, Rasulullah SAW pun wafat.

Rasulullah SAW wafat pada hari Senin tanggal 12 Rabiul Awwal Tahun 11 H dalam usia 63 tahun.

Wafatnya Rasul SAW sangat mengagetkan para sahabat.

Meskipun mereka sudah diberi nasehat Rasul, akan tetapi mereka tetap kaget dan sangat sedih.

Sahabat Umar yang terkenal sebagai pahlawan yang gagah berani juga merasakan hal yang sama.

Beliau hampir tidak percaya apabila Nabi telah tiada.

Begitu juga dengan sahabat-sahabat yang lain, mereka merasakan hal yang sama.

Namun Abu Bakar sangat bijaksana dan arif.

Di tengah-tengah kesedihan dan perasaan yang serba panik dan kalut dipenuhi rasa tidak percaya, Abu Bakar berpidato:

”Wahai manusia, barang siapa yang memuja Muhamad, Muhammad telah mati. Tetapi siapa yang memuja Allah SWT, Ia hidup selama-lamanya, tidak akan pernah mati”.

Abu Bakar membaca firman Allah SWT Surat Ali Imran ayat 144 yang artinya:

“Dan Muhammad hanyalah seorang Rasul; sebelumnya telah berlalu beberapa rasul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa berbalik ke belakang, maka ia tidak akan merugikan Allah sedikit pun. Allah akan memberi balasan kepada orang yang bersyukur”.

Mendengar pidato Abu Bakar yang tegas ini, sahabat Umar dan sahabat-sahabat Nabi yang lain menjadi sadar.

Bahkan Umar berkata: ”Demi Allah saya tadinya mengira bahwa di dalam al-Qur’an tidak ayat seperti yang dibacakan oleh Abu Bakar ini. Saya baru sadar ada ayat ini setelah dibacakan Abu Bakar”.

Jawablah pertanyaan berikut dengan benar!

1. Rasulullah SAW telah menjalankan tugas dan tanggung jawabnya selaku utusan Allah SWT dengan sebaik-baiknya. Jelaskan cara kalian menjalankan tanggung jawab sebagai siswa madrasah!

2. Menjelang wafatnya, Rasulullah SAW berpesan agar menjaga salat. Jelaskan cara kalian melaksanakan pesan Rasulullah SAW tersebut!

3. Jelaskan pesan-pesan dari peristiwa haji wadak!

4. Menjelang wafat, Rasulullah Saw. diperintahkan membaca tasbih, tahmid, dan istighfar. Tuliskan bacaan tasbih, tahmid dan istighfar!

5. Jelaskan isi pidato sahabat Abu Bakar as-Shiddiq untuk menguatkan hati para sahabat saat Rasulullah SAW wafat!

Kunci Jawaban

1. Cara menjalankan tanggung jawab sebagai siswa madrasah adalah dengan melaksanakan semua tugas yang diberikan dengan baik dan sungguh-sungguh.

2. Cara melaksanakan pesan Rasulullah SAW, khususnya Salat adalah dengan melaksanannya sesuai dengan waktunya. Saat adzan, langsung ke masjid atau surau untuk melaksanakan Salat.

3. Pesan-pesan dari peristiwa haji wadak adalah sebagai berikut:

- Persaudaraan Islam, persamaan derajat, dan permusyawaratan.

- Jaminan kehormatan jiwa, harta dan kehormatan pribadi manusia

- Kewajiban memelihara dan menunaikan amanah

- Keharusan membersihkan modal usaha dari riba

- Penetapan hak dan kewajiban yang merupakan timbal balik bagi suami istri.

4. Bacaan Tasbih: Subhanallah (سبحان الله)

Bacaan tahmid: Alhamdulillah (الحمد لله)

Bacaan istighfar: أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ (Astaghfirullah)

5. Abu Bakar as-Shiddiq menyampaikan firman Allah SWT dalam surat Ali Imran ayat 144.

Abu Bakar berpesan bahwa semua manusia akan meninggal dunia.

Termasuk Nabi Muhammad SAW.

Tetapi siapa yang memuja Allah SWT, Ia hidup selama-lamanya, tidak akan pernah mati.

Abu Bakar mengingatkan bahwa Allah SWT itulah yang abadi.

Sumber: Buku SKI Kelas 5 MI

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved